Teori Kutub Pertumbuhan (Francois
Perroux, 1995)
Menurut Perroux, pertumbuhan tidaklah terjadi secara bersamaan setiap waktu, tetapi dimulai pada beberapa titik atau kutub tertentu, dengan tingkat intensitas yang berbeda dan selanjutnya menyebar ke berbagai arah.
Teori ini dikenal dengan “pole de croissance atau growth pole”,yang menyatakan bahwa:
- Pertumbuhan/ pembangunan tidak terjadi di segala tempat pada ruang {space}
- Lebih dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi sehingga bersifat non spasial
Kutub pertumbuhan adalah suatu kelompok yang mempunyai kemampuan untuk mengiduksikan pertumbuhan pada kelompok lain.
Suatu perusahaan yang dinamis menghasilkan pengaruh induksi terhadap perusahaan lain dalam suatu lingkup tertentu untuk jangka waktu tertentu. Pengaruh induksi itu terdiri dari dimension effect dan an inovation efect.
Suatu perusahaan yang dinamis menghasilkan pengaruh induksi terhadap perusahaan lain dalam suatu lingkup tertentu untuk jangka waktu tertentu. Pengaruh induksi itu terdiri dari dimension effect dan an inovation efect.
Penggerak utama perkembangan ekonomi adalah kemajuan teknologi dan inovasi yang cenderung terdapat pada perusahaan tertentu yang dinamakan industri pendorong. Apabila sebuah industri pendorong atau kompleks industri pendorong terbangun pada sebuah lokasi, maka industri tersebut akan berkembang dengan pesat dan unit-unit ekonomi lainnya cenderung untuk mengambil lokasi yang berdekatan karena faktor pengaruh aglomerasi ekonomi yang terdiri dari berbagai bentuk, yaitu: keuntungan intern perusahaan, keuntungan ekstern bagi perusahaan tapi intern bagi industri, dan keuntungan ekstern bagi industri tapi intern bagi kegiatan perkotaan. Untuk menerapkan teori kutub perumbuhan ini, yang perlu diketahui adalah:
- Jenis sumber daya alam dan wilayah yang hendak dikembangkan, agar disesuaikan jenis industrinya.
- Jenis keahlian sumber daya manusia, agar dapat disesuaikan dengan program training dari sumber daya manusia itu.
- Kondisi jaringan transportasi dari wilayah yang ditinjau untuk dapat menetapkan lokasi industri atau pusat pelayanan dengan cermat.
Teori kutub pertumbuhan menjelaskan
interaksi antara kutub-kutub pertumbuhan dengan wilayah pengaruhnya.
Beberapa aspek interaksi tersebut, antara lain :
- Interaksi menimbulkan ketidakseimbangan struktural di wilayah tsb.
- Industri-industri pendorong {propulsive industry } dan industri-industri kecil{key industry} berlokasi di kutub pertumbuhan yang letaknya terpencar di wilayah pengaruh.
- Tempat sentral dan kutub pertumbuhan biasanya merupakan pusat industri konsentrasi penduduk yang substansial.
Teori Inti Dan Pinggiran {Friedman
;1964}
Dalam
suatu wilayah terdapat perbedaan yang prinsip diantara daerah inti {center}
dengan daerah pinggiran {peri-phery} disekitarnya yang disebut daerah
belakang,hinterland {pedalaman}
Hubungan
antara daerah inti dengan daerah pinggiran mempunyai karakter yang spesifik
karena adanya pengaruh-pengaruh kuat dari daerah pusat terhadap daerah
pinggirannya yaitu: pengaruh dominasi, informasi, psikologis, mata rantai,
produksi.
Regional Cluster
Integrasi Fungsional Spasial
Konsep
sistem: Sistem yg terintegrasi dari berbagai pusat pelayanan {growth center}
dari berbagai tingkatan serta mpy fungsi karakteristik yg berperan penting dlm
memfasilitasi pengembangan wilayah yg lebih merata.
Integrasi Teritorial
Pemusatan
hubungan antara desa kota secara hierarkis akan memperlemah dan mematikan
usaha-usaha kecil dan jaringan perdagangan serta jaringan organisasi pekerja
yang dibentuk di kota kecil dan pedesaan.
Sumber : Publish
By Dokter Kota
0 comments:
Posting Komentar