Rabu, 05 Desember 2012

PARADIGMA POSITIVISTIK DALAM PENELITIAN SOSIAL


Memahami

Paradigma positivistik (fakta sosial) menganggap realitas itu sebagai sesuatu yang empiris atau benar-benar nyata dan dapat diobservasi. Dalam meneliti, peneliti dan obyek yang diteliti bersifat independen dan saling tidak berinteraksi. Cara menelitinya bisa dengan percobaan atau manipulasi sehingga dapat dikontrol obyektivitasnya. Menurut positivistik, fenomena sosial dipahami dari perspektif luar berdasarkan teori-teori yang ada. Maka dalam pandangan posivistik (perspektif makro) : (1) realitas adalah fenomena yang keberadaannya ditentukan oleh fenomena lain, (2) realitas sosial dapat diklasifikasikan dan keberadaannya dapat digambarkan dalam sebuah simbol dengan atribut tertentu.



Tujuan penelitian
Penelitian yang menggunakan paradigma positivistik, biasanya bertujuan untuk melakukan eksplanasi (menjelaskan), eksplorasi (penjajakan/penyelidikan), deskripsi (penggambaran), verifikasi (pengujian) tentang fenomena mengapa peristiwa terjadi, bagaimana frekwensinya (intensitasnya), proses kejadiannya, hubungan antar variabel, rekaman perkembangan, bentuk dan polanya.

Teori sosial yang bernaung dibawah mazhab positivisme
Teori fungsionalisme (strukturalisme fungsional) : teori yang membahas hubungan antara kepribadian individual manusia, sistem sosial dan sistem budaya. Tujuannya agar sebuah sistem sosial tetap bertahan dan fungsi-fungsinya dapat bertahan sebagaimana mestinya.

Teori lain yang masih satu rumpun dengan teori ini dalam memahami hakikat masyarakat, yaitu teori kolektivisme, teori holisme, teori behaviorisme dan teori organisme. Keempat teori ini cenderung menafikan keberadaan individu.

Teori konflik, yaitu perselisihan mengenai nilai-nilai atau tuntutan-tuntutan berkenaan dengan status, kekuasaan, dan sumber-sumber kekayaan dan persediaan yang tidak mencukupi, dan pihak-pihak yang sedang berselisih tidak hanya berusaha memperoleh barang yang diinginkan, tetapi juga memojokkan, merugikan, atau menghancurkan lawan mereka.

Jenis penelitian yang menggunakan paradigma positivistik (perspektif makro)
Merujuk pada tujuannya, (yaitu eksplanasi, eksplorasi, deskripsi, dan verifikasi) maka model atau jenis penelitian yang lazim digunakan adalah survey dan studi kasus. Analisis yang digunakan dapat berupa deskriptif, deskriptif-analisis, analisis hubungan sebab-akibat, dan analisis statistik.

Sumber : Kutipan

0 comments: