Memahami
Paradigma positivistik (fakta sosial) menganggap realitas
itu sebagai sesuatu yang empiris atau benar-benar nyata dan dapat diobservasi.
Dalam meneliti, peneliti dan obyek yang diteliti bersifat independen dan saling
tidak berinteraksi. Cara menelitinya bisa dengan percobaan atau manipulasi
sehingga dapat dikontrol obyektivitasnya. Menurut positivistik, fenomena sosial
dipahami dari perspektif luar berdasarkan teori-teori yang ada. Maka dalam
pandangan posivistik (perspektif makro) : (1) realitas adalah fenomena yang
keberadaannya ditentukan oleh fenomena lain, (2) realitas sosial dapat
diklasifikasikan dan keberadaannya dapat digambarkan dalam sebuah simbol dengan
atribut tertentu.
Tujuan
penelitian
Penelitian yang menggunakan paradigma positivistik,
biasanya bertujuan untuk melakukan eksplanasi (menjelaskan), eksplorasi
(penjajakan/penyelidikan), deskripsi (penggambaran), verifikasi (pengujian)
tentang fenomena mengapa peristiwa terjadi, bagaimana frekwensinya
(intensitasnya), proses kejadiannya, hubungan antar variabel, rekaman
perkembangan, bentuk dan polanya.
Teori
sosial yang bernaung dibawah mazhab positivisme
Teori fungsionalisme (strukturalisme fungsional) : teori
yang membahas hubungan antara kepribadian individual manusia, sistem sosial dan
sistem budaya. Tujuannya agar sebuah sistem sosial tetap bertahan dan
fungsi-fungsinya dapat bertahan sebagaimana mestinya.
Teori lain yang masih satu rumpun dengan teori ini dalam
memahami hakikat masyarakat, yaitu teori kolektivisme, teori holisme, teori
behaviorisme dan teori organisme. Keempat teori ini cenderung menafikan
keberadaan individu.
Teori konflik, yaitu perselisihan mengenai nilai-nilai
atau tuntutan-tuntutan berkenaan dengan status, kekuasaan, dan sumber-sumber
kekayaan dan persediaan yang tidak mencukupi, dan pihak-pihak yang sedang
berselisih tidak hanya berusaha memperoleh barang yang diinginkan, tetapi juga
memojokkan, merugikan, atau menghancurkan lawan mereka.
Jenis
penelitian yang menggunakan paradigma positivistik (perspektif makro)
Merujuk pada tujuannya, (yaitu eksplanasi, eksplorasi,
deskripsi, dan verifikasi) maka model atau jenis penelitian yang lazim
digunakan adalah survey dan studi kasus. Analisis yang digunakan dapat berupa
deskriptif, deskriptif-analisis, analisis hubungan sebab-akibat, dan analisis
statistik.
Sumber : Kutipan
0 comments:
Posting Komentar