Orang
yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala
sesuatunya harus diterima sebagai sesuatu yang bersumber pada mitos atau
dongeng-dongeng. Artinya suatu kebenaran lewat akal pikir (logis) tidak
berlaku, yang berlaku hanya suatu kebenaran yang bersumber dari mitos (dongeng-dongeng).
Setelah
abad ke-6 SM muncul sejumlah ahli pikir yang menentang adanya mitos. Mereka
menginginkan adanya pertanyaan tentang isteri alam semesta ini, jawabannya
dapat diterima akal (rasional). Keadaan yang demikian ini sebagai suatu
demitiologi, artinya suatu kebangkitan pemikiran untuk menggunakan akal pikir
dan meninggalkan hal-hal yang sifatnya mitologi.upaya para ahli pikir untuk
mengarahkan kepada suatu kebebasan berfikir , ini kemudian banyak orang mencoba
membuat suatu konsep yang dilandasi kekuatan akal pikir secara murni, maka
timbullah peristiwa ajaib The Greek Miracle yang artinya dapat
dijadikan sebagai landasan peradaban dunia.
Pelaku
filsafat adalah akal dan musuhnya adalah hati. Pertentangan antara akal dan
hati itulah pada dasarnya isi sejarah filsafat. Di dalam sejarah filsafat
kelihatan akal pernah menang, pernah kalah, hati pernah berjaya, juga pernah
kalah, pernah juga kedua-duanya sama sama-sama menang. Diantara keduanya ,
dalam sejarah, telah terjadi pergugumulan berebut dominasi dalam mengendalikan
kehidupan manusia.
Yang
dimaksud dengan akal disini ialah akal logis yang bertempat di kepala,
sedangkan hati adalah rasa yang kira-kira bertempat di dalam dada.akal itulah
yang menghasilkan pengethauan logis yang disebut filsafat, sedangkan hati pada
dasarnya menghasilkan pengetahuan supralogis yang disebut pengetahuan mistik,
iman termasuk disini. Ciri umum filsafat yunani adalah rasionalisme yang dimana
mencapai puncaknya pada orang-orang sofis.
Dalam
sejarah filsafat biasanay filsafat yunani dimajukan sebagai pangkal sejarah
filsafat barat, karena dunia barat (Erofa Barat) dalam alam pikirannya
berpangkal kepada pemikiran yunani. Pada masa itu ada keterangan-keterangan
tentang terjadinya alam semesta serta dengan penghuninya, akan tetapi
keterangan ini berdasarkan kepercayaan. Ahli-ahli pikir tidka puas akan
keterangan itu lalu mencoba mencari keterangan melalui budinya. Mereka
menanyakan dan mencari jawabannya apakah sebetulnya alam itu. Apakah
intisarinya? Mungkin yang beraneka warna ynag ada dalam alam ini dapat
dipulangkan kepada yang satu. Mereka mencari inti alam, dengan istilah mereka :
mereka mencari arche alam (arche dalam bahasa yunani yang
berarti mula, asal).
Terdapat
tiga faktor yang menjadikan filsafat yunani ini lahir, yaitu:
1. Bangsa
yunani yang kaya akan mitos (dongeng), dimana mitos dianggap sebagai awal dari
uapaya orang untuk mengetahui atau mengerti. Mitos-mitos tersebut kemudian
disusun secara sistematis yang untuk sementara kelihatan rasional sehingga
muncul mitos selektif dan rasional, seperti syair karya Homerus, Orpheus dan
lain-lain.
2. Karya
sastra yunani yang dapt dianggap sebagai pendorong kelahiran filsafat yunani,
karya Homerous mempunyai kedudukan yang sangat penting untuk pedoman hidup
orang-orang yunani yang didalamnya mengandung nilai-nilai edukatif.
3. Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang
berasal dari Babylonia (Mesir) di lembah sungai Nil, kemudian berkat kemampuan
dan kecakapannya ilmu-ilmu tersebut dikembangkan sehingga mereka mempelajarinya
tidak didasrkan pada aspek praktis saja, tetapi juga aspek teoritis kreatif.
Dengan
adanya ketiga faktor tersebut, kedudukan mitos digeser oleh logos (akal),
sehingga setelah pergeseran tersebut filsafat lahir.
Periode
yunani kuno ini lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan demikian, karena
pada periode ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam, dimana arah
dan perhatian pemikirannya kepada apa yang diamati sekitarnya.mereka membuat
pertanyaan-pertanyaan tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan
akal pikir) dan tidak berdasarkan pada mitos. Mereka mencari asas yang pertama
dari alam semesta (arche) yang sifatnya mutlak, yang berada di belakang segala
sesuatu yang serba berubah.
Para
pemikir filsafat yunani yang pertama berasal dari Miletos, sebuah kota
perantauan Yunani yang terletak di pesisir Asia Kecil. Mereka kagum terhadap
alam yang oleh nuansa dan ritual dan berusaha mencari jawaban tas apa ynag ada
di belakang semua materi itu.
0 comments:
Posting Komentar