Senin, 03 Desember 2012

Paradigma Perencanaan dan Cirinya


PARADIGMA PERENCANAAN

Mengenai Paradigma dan Model Perencanaan, dimana masing-masing paradigma dan model perencanaan ini dapat dijadikan dasar dalam perencanaan suatu kota atau wilayah.Paradigma dapat berarti cara kita untuk melihat, memahami dan menafsirkan sesuatu. Paradigma tentang sesuatu (misalnya : perencanaan) dapat mewarnai dan bahkan mengaburkan pandangan manusia tentang sesuatu itu. Paradigma yang tidak tepat dapat membahayakan kehidupan manusia itu sendiri atau lingkungan sekitarnya.



Ada 4 paradigma perencanaan yang patut untuk diketahui : 

1. Positivistik

Inti/ Konsep :
a)     Ilmu pengetahuan harus nyata tidak bersifat abstrak, bermanfaat dan diarahkan untuk mencapai kemajuan; 
b)     Membatasi pada hukum-hukum yang bersifat obyektif; 
c)     Menolak metafisik dan teologik;
d)     Menuju generalisasi fakta dengan acuan pada pengetahuan nyata dan pandangan ilmiah.

Ciri :
a)     Perencanaan dengan perumusan program-program untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan; 
b)     Lebih terarah keteknikan (penerapan standar teknis), pendekatan masterplan dan pedoman penggunaan lahan; 
c)     Perencanaan harus memiliki kapasitas sosial; 
d)     Perencanaan harus memiliki citra pasti.
Contoh : Perencanaan dengan Standar yang berlaku


2. Rasionalis

Inti/Konsep :
a)     Sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah akal 
b)     Pengalaman (empiris) berfungsi meneguhkan pengetahuan 
c)     Yang diinderawi harus disikapi ragu-ragu karena bersifat tidak pasti, relative berubah-ubah dan menyesatkan

Ciri :
a)     Perencanaannya merupakan kegiatan publik, dimana masyarakat memutuskan dan mengontrol pembangunan sendiri dengan cara rasional; 
b)     Program-program disusun untuk dievaluasi dan memberikan peluang bagi adanya tindakan pemecahan masalah; 
c)     Perencanaan merupakan suatu pola umum dalam berpikir dan bertindak; 
d)     Esensi perencanaan adalah rasionalitas/penerapan akal sehat untuk keperluan manusia; 
e)     Perencanaan harus mencerminkan dan mengarahkan pada cara kerja ilmiah; 
f)      Memiliki cara holistik atas kemungkinan yang ada; 
g)     Mensyaratkan lembaga perencanaan yang serba tahu dan serba bisa; 
h)     Mensyaratkan SDM berkualitas tinggi dan berpandangan luas; 
i)       Berorientasi jangka panjang; 
j)       Menganalisis sistem dan masalahnya dengan membuat alternative-alternatif;

Contoh Teori perencanaannya : 
Sistem Perencanaan, pemrograman dan penganggaran (the Planning, programming, budgeting system - PPBS); metode lintasan kritis (the critical method - CPM); dan program evaluasi dan teknik penelahan (the program evaluation and review technique - PERT), benefit cost model; model pohon keputusan; rational comprehensive planning; strategic planning.
     3. Utopia
Inti/Konsep :
a)     Lebih berupa cita-cita, dan penolakan terhadap suatu kondisi yang ada;
b)     Khayalan/impian sesuatu di masa depan;
c)     Pandangan ini berusaha untuk menghidupkan imajinasi masyarakat;
d)     Perencanaan gabungan antara humanis dan naturalis;
e)     Utopia adalah ide tentang bentuk masyarakat di masa datang yang akan membutuhkan ruang, sehingga utopia sering dipakai sebagai hipotetik dalam perencanaan kota.

Ciri :
a)     Munculnya utopianis pada saat kelompok yang berbeda telah terbentuk dengan jelas tetapi dengan tujuan yang berlawanan;
b)     Utopianis berusaha memecahkan permasalahan dengan cara pendekatan baru ke dalam sistem organisasi dan operasi;
c)     Secara sosial utopia manusia akan lebih baik, bahagia, produktif, religius bila tatanan kemastarakatan diubah
Contoh Teori Perencanaannya : Konsep Kota Taman (Garden City)


4. Fenomenologis
Inti/Konsep :
a)     Pengamatan pada yang nampak/menampakkan diri dengan tujuan menampakan hakekat;
b)     menghubungkan kesadaran subyek dengan obyek;
c)     Manusia merupakan bagian yang menyatu dari seluruh aspek kehidupan;
d)     Untuk menemukan hakekat harus dilakukan tiga tingkatan reduksi yaitu reduksi fenomenologis, reduksi eidetis (budaya dan etika), reduksi transedential;
e)     Menolak bentuk penyeragaman.

Ciri :
a)     Tidak percaya pada perencanaan yang bersifat dan berlaku umum;
b)     perencanaannya berorientasi pada kesejahteraan masyarakat dan diarahkan pada tindakan nyata;
c)     Perencanaannya responsif dan mendukung terbentuknya konsensus-konsensus baru atas dasar hubungan individu;
d)     Perencana mengambil peran sebagai agen perubahan, fasilitator, organisatoris dan pelatih;
e)     Tidak berawal dari tujuan maupun sasaran, melainkan dari kritik tentang keadaan sosial sekarang;
f)      Tujuan dirumuskan ditengah perjalanan bersama masyarakat;
g)     Mendasarkan diri pada gerakan arus bawah;
h)     Gagasan harus datang dari masyarakat sendiri, dimana perencana hanya berperan sebagai pendidik, membuka kesadaran, melatih keterampilan dan meningkatkan kepercayaan diri masyarakat;
i)       Dengan bimbingan perencana, masyarakat merumuskan kebijaksanaannya, strategi, program-program, desain kegiatan, dan anggaran biaya sendiri.
Contoh Teori Perencanaannya : participatory planning, advocacy planning


MODEL-MODEL PERENCANAAN
1.     Blue Printtujuan-tujuan ditetapkan secara pasti untuk dilaksanakan
2.     Processmengikuti dinamika perkembangan sehingga lebih fleksibel dan adaptif
3.     Rational Comprehensiveberorientasi jangka panjang dan serba ideal
4.     Incrementalberorientasi pada pemecahan masalah, tidak ada arahan jangka panjang
5.     Normativedidasarkan pada aturan-aturan atau norma-norma yang berlaku, lebih memperhatikan keseimbangan antar sistem
6.     Functionaldibuat untuk memecahkan masalah-masalah khusus secara rasional 

Sumber : Publish By Dokter Kota

0 comments: