Bunga
melati putih terselip indah diantara helai halus rambutnya, masih tetap wangi
namun tidak lebih wangi dari wangi rambutnya kala itu. Rambut hitam, lurus dan
berkilau sesekali cahaya matahari mengenainya, mengingatkan tiap mata yang
menyaksikan pada iklan-iklan sampo yang seringkali menghiasi waktu jedah film
drama tiap malam rabu. Sepasang mata yang tidak bulat namun tidak juga terlihat
besar menghiasi wajahnya, namun begitulah keharmonisan terpancar sehingga
terlihat proporsional dengan hidung dan pipinya yang tidak membengkak seperti
roti goreng yang tiap pagi dijajakan dipinggir lorong-lorong kecil dikota tua.
Senyumnya indah, saat mengembang bak bunga mawar ketika
memberi rasa manis pada hati-hati yang sedang sedih, dan gigi-nyapun terlihat.
Tidak tersusun sangat rapi, karena pada bagian depan sedikit menindih gigi
depan lainnya, dan pada momen itulah aku terdiam... tersenyum kecil dalam hati,
yang sesekali berefek ke raut wajahku karena merespon karunia tuhan dengan
ekspresi kagum. Itu yang kutunggu....itu yang kuinginkan.....itulah yang
kuharap akan kudapati saat kesekian kalinya bertemu denganmu duhai putri. Begitulah
aku bergumam dalam hati, 3x...4x...bahkan waktu terbaik yang dapat kuciptakan
pada saat bergumam tentang keindahannya adalah sejak saat itu sampai kerumah
dan kurebahkan diriku dipembaringan.
Aku tak ingin kehilangan momen itu...
kupun tak ingin kehilangan kenangan kala itu...
kupaksakan mata tertutup, berharap mimpi segera
menghampiri, agar dapat kuabadikan keindahannya dalam mimpi, karena kutau bahwa
mimpi itu perpustakaan yang isinya takan pernah dilihat dan dipinjam orang lain
selain diriku...hanya aku...dan tidak untuk orang lain...
Putri...(???)...begitu nama yang indah itu dilafalkan 7
bulan sebelum tiba saat kelahirannya....
Bersambung......
Lanjutan Akan Terbit dalam waktu dekat....hehehe...
Azis
Syahban : Bandung Agustus 2012
0 comments:
Posting Komentar