Definisi
penelitian(Research)
Research berasal dari kata re yang berarti kembali dan search yang
berarti mencari, sehingga research atau penelitian dapat didefinisikan sebagai
suatu usaha untuk mengembangkan dan mengkaji kebenaran suatu pengetahuan.Pada
dasarnya riset adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan.
Menurut Clifford Woody
riset adalah suatu pencarian yang dilaksankan dengan teliti untuk memperoleh
kenyataan-kenyataan atau fakta atau hukum-hukum baru. Di dalamnya terdapat
usaha dan perencanaan yang sungguh-sungguh yang relatif makan waktu yang cukup
lama.
Sedangkan Whiteney (1950) mengatakan, bahwa di dalam riset
terkandung suatu attidute yang gandrung dan cinta akan adanya
perubahan-perubahan.
Selanjutnya lebih tegas dikemukakan
oleh Berkner (1985), bahwa riset adalah usaha secara ilmiah untuk
mendapatkan dan memperluas ilmu yang telah dimiliki. Folson, dalam tahun yang
sama, mengemukakan, bahwa riset adalah kegiatan ilmiah untuk menemukan sesuatu
yang baru sama sekali. Trullinger(1951) mengemukakan bahwa riset adalah
kegiatan ilmiah untuk mendapatkan atau menembus batas-batas ilmu yang telah
ada. True (1907) mengatakan bahwa riset itu adalah usaha-usaha ilmiah untuk
mencari jawaban-jawaban masalah tertentu.. F. Rumawas (1973-1974)
mengatakan bahwa penelitian itu adalah suatu usaha manusia untuk mengisi
kekosongan illmu pengetahuan,
National Science Foundation (1956)
memberikan pengertian bahwa riset itu adalah usaha pencarian secara sistematik
dan mendalam untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih luas dan lebih
sempurna tentang subyek yang sedang dipelajari. Uraian yang lebih jelas kiranya
dapat diperoleh dari uraian.
The Advanced Learner’s Dictionary of
Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama
untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969)
riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan
mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji
(diverifikasi) oleh peneliti lain. The New Horison Ladder Dictionary,
research ialah a careful study to discover correct information, yang
artinya, suatu penyelidikan yang dilakukan secara hati-hati untuk memperoleh
informasi yang benar. Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris
Research (re berarti kembali, dan search berarti mencari).
Dengan demikian research berarti mencari kembali.
Menurut kamus Webster New
Internasional, penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis
dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik
untuk menetapkan sesuatu. Hillway dalam bukunya Introduction to research
mengemuka-kan bahwa penelitian adalah suatu metode belajar yang dilakukan
seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu
masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. (Hillway,
1965)
Kadang-kadang orang menyamakan
pengertian penelitian dengan metode ilmiah. Sesuai dengan tujuannya, penelitian
dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan dimana usaha-usaha itu dilakukan dengan menggunakan
metode ilmiah. Kegiatan penelitian adalah suatu kegiatan objektif dalam usaha
mengembangkan, serta menguji ilmu pengetahuan berdasarkan atas prinsip-prinsip,
teori-teori yang disusun secara sistematis melalui proses yang intensif dalam
pengembangan generalisasi. Sedangkan metode ilmiah lebih mementingkan aplikasi
berpikir deduktif-induktif di dalam memecahkan suatu masalah.
Fokus perhatian dalam suatu penelitian
adalah masalah, masalah yang muncul dalam pikiran peneliti berdasarkan
penelaahan situasi yang meragukan (a perplexing situation). Masalah adalah
titik sentral dari keseluruhan penelitian.
Selain itu penelitian juga dapat didefinisikan sebagai :
a) Suatu usaha
untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah.
b) Suatu
penyelidikan secara sistematis, atau dengan giat dan berdasarkan ilmu
pengetahuan mengenai sifat-sifat daripada kejadian atau keadaan-keadaan dengan
maksud untuk akan menetapkan faktor-faktor pokok atau akan menemukan
paham-paham baru dalam mengembangkan metode-metode baru.
c) Penyelidikan
dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan utnuk memperoleh fakta-fakta
atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis.
d) Usaha untuk
menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan usaha mana
dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
e) Pemikiran
yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan
pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
Metode Ilmiah
berbicara penelitian tidak lepas
dengan metode ilmiah dimana didalamnya ada kajian sekitar nilai kebenaran yang
secara mutlak sebenarnya hanya milik Allah, artinya nilai kebenaran manusia itu
sifatnya nisbi.
Manusia
dan Kebenaran
Manusia mencari kebenaran dengan
menggunakan akal sehat (common sense) dan dengan ilmu
pengetahuan. Letak perbedaan yang mendasar antara
keduanya ialah berkisar pada kata
“sistematik” dan “terkendali”. Ada lima hal
pokok yang membedakan antara ilmu dan
akal sehat. Yang pertama, ilmu
pengetahuan dikembangkan melalui struktur teori,
dan diuji konsistensi internalnya. Dalam
mengembangkan strukturnya, hal itu dilakukan
dengan tes ataupun pengujian secara
empiris/faktual. Sedang penggunaan akal sehat
biasanya tidak. Yang kedua, dalam ilmu
pengetahuan, teori dan hipotesis selalu
diuji secara empiris/faktual. Halnya dengan
orang yang bukan ilmuwan dengan cara “selektif”. Yang
ketiga, adanya pengertian kendali (kontrol)
yang dalam penelitian ilmiah dapat
mempunyai pengertian yang bermacammacam. Yang
keempat, ilmu pengetahuan menekankan adanya
hubungan antara fenomena secara sadar dan
sistematis. Pola penghubungnya tidak dilakukan
secara asal-asalan. Yang kelima, perbedaan
terletak pada cara memberi penjelasan yang
berlainan dalam mengamati suatu fenomena.
Dalam menerangkan
hubungan antar fenomena, ilmuwan melakukan
dengan hati-hati dan menghindari penafsiran
yang bersifat metafisis. Proposisi yang
dihasilkan selalu terbuka untuk pengamatan
dan pengujian secara ilmiah.
Proses
Sekularisasi
Alam
Pada mulanya manusia
menganggap alam suatu yang sakral, sehingga
antara subyek dan obyek tidak ada
batasan. Dalam perkembangannya sebagaimana telah
disinggung diatas terjadi pergeseran konsep
hukum (alam). Hukum didefinisikan sebagai
kaitan-kaitan yang tetap dan harus ada
diantara gejala-gejala. Kaitan-kaitan yang
teratur didalam alam sejak dulu
diinterpretasikan ke dalam hukum-hukum normative.
Disini pengertian tersebut dikaitkan dengan
Tuhan atau para dewa sebagai pencipta
hukum yang harus ditaati.
Menuju abad ke-16
manusia mulai meninggalkan pengertian hukum
normative tersebut. Sebagai gantinya muncullah
pengertian hukum sesuai dengan hukum alam.
Pengertian tersebut berimplikasi bahwa terdapat
tatanan di alam dan tatanan tersebut
dapat disimpulkan melalui penelitian empiris.
Para ilmuwan saat itu berpendapat bahwa
Tuhan sebagai pencipta hukum alam secara
berangsur-angsur memperoleh sifat abstrak dan
impersonal. Alam telah kehilangan kesakralannya
sebagai ganti muncullah gambaran dunia yang
sesuai dengan ilmu pengetahuan alam bagi
manusia modern dengan kemampuan ilmiah
manusia mulai membuka rahasia-rahasia alam.
Cara
Mencari Kebenaran
Dalam sejarah manusia,
usaha-usaha untuk mencari kebenaran telah
dilakukan dengan berbagai cara seperti :
a). Secara kebetulan
Ada
cerita yang kebenarannya sukar dilacak
mengenai kasus penemuan obat malaria yang
terjadi secara kebetulan. Ketika seorang
Indian yang sakit dan minum air
dikolam dan akhirnya mendapatkan kesembuhan.
Dan itu terjadi berulang kali pada
beberapa orang. Akhirnya diketahui bahwa
disekitar kolam tersebut tumbuh sejenis pohon
yang kulitnya bisa dijadikan sebagai obat
malaria yang kemudian berjatuhan di kolam
tersebut. Penemuan pohon yang kelak
dikemudian hari dikenal sebagai pohon kina
tersebut adalah terjadi secara kebetulan
saja.
b). Trial And Error
Cara
lain untuk mendapatkan kebenaran ialah
dengan menggunakan metode “trial and error”
yang artinya coba-coba. Metode ini bersifat
untung-untungan. Salah satu contoh ialah model
percobaan “problem box” oleh Thorndike.
Percobaan tersebut adalah seperti berikut:
seekor kucing yang kelaparan dimasukkan kedalam
“problem box”—suatu ruangan yang hanya
dapat dibuka apabila kucing berhasil
menarik ujung tali dengan membuka pintu. Karena
rasa lapar dan melihat makanan di
luar maka kucing berusaha keluar dari
kotak tersebut dengan berbagai cara.
Akhirnya dengan tidak sengaja si kucing
berhasil menyentuh simpul tali yang membuat
pintu jadi terbuka dan dia berhasil
keluar. Percobaan tersebut mendasarkan pada hal
yang belum pasti yaitu kemampuan kucing tersebut
untuk membuka pintu kotak masalah.
c). Melalui Otoritas
Kebenaran bisa didapat melalui otoritas
seseorang yang memegang kekuasaan, seperti
seorang raja atau pejabat pemerintah yang
setiap keputusan dan kebijaksanaannya dianggap
benar oleh bawahannya. Dalam filsafat Jawa
dikenal dengan istilah ‘Sabda pendita ratu”
artinya ucapan raja atau pendeta selalu
benar dan tidak boleh dibantah lagi.
Sumber : http://skripsimahasiswa.blogspot.com
0 comments:
Posting Komentar