Neuroplanologi - Bahagia Untuk Menjadi Kuat

Kota Bahagia adalah Kota yang mampu memberikan kebahagiaan bagi warganya. Saya ingin memulainya dari defenisi yang sederhana tentang Kota Bahagia, sesederhana yang saya pikirkan tentang jalan kebahagiaan.

Urbanisasi dan Masyarakat Kota

Urbanisasi muncul karena ada kebutuhan, begitupun dengan kota sebagai sebuah peradaban. Kota lahir karena kebutuhan, bukan secara alamiah, melainkan dibentuk dengan sengaja oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Neuroplanologi - Jalan Menuju Kota Bahagia / Happy City

Mungkin sudah saatnya sebuah pendekatan baru lahir, dengan memadukan disiplin Planologi dan Neurosains untuk mewujudkan sebuah kota yang bahagia. Dengan kajian yang lebih fokus membahas sebuah perencanaan yang lebih memberikan pengaruh terhadap saraf otak dan membuat manusia lebih bahagia. Semoga tak terlalu dini, saya ingin menyebutnya sebagai NEURO PLANOLOGI.

Silverqueen - Berhenti Menangis

Selalu ada kisah haru pada malam-malam disaat musim hujan yang pernah kita lalui bersama. Kau disana, dan aku disini, hanya kita berdua. Belum cukup setahun kita kenalan, tapi rasanya sudah bertahun-tahun kita berteman. Sangat akrab, dan kau selalu saja buatku rindu.

Pak Udin, Penjaga Tradisi Suku Bajo Mola di Wakatobi

Pak Udin merupakan seorang Suku Bajo yang berasal dari Mola, pemukiman suku bajo terbesar didunia yang berada di Pulau Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi. Layaknya suku bajo yang selalu dikatakan dalam berbagai literatur, pak udin sangat menggantungkan hidupnya pada laut.

Sabtu, 30 Maret 2013

Penelitian Psikologi Harry F. Harlow (1958) : Kebutuhan Kasih Sayang vs Kebutuhan Perut/ Makan-Minum



Tahun 1957an, Harry Harlow melakukan penelitian untuk mengetahui makna paling dasar dari Cinta. Harlow melibatkan dua kelompok bayi monyet yang diperlakukan hampir sama: dipisahkan dari ibu kandungnya segera setelah dilahirkan, kemudian ditempatkan di sebuah ruangan yang di dalmnya terdapat 2 ibu monyet buatan; ibu buatan pertama diberikan puting susu (dari botol berisi susu), dan ibu buatan kedua ditutupi dengan selimut lembut.


Rabu, 27 Maret 2013

Mengenal Bakat Diri Kita Sendiri



Setiap orang adalah individu yang unik. Setiap orang juga bertanggung jawab atas dirinya sendiri untuk menemukan misi hidupnya masing-masing. Agar kita bisa berkontribusi maksimal, tentunya akan sangat baik bila kita bekerja di bidang yang paling sesuai dengan keunikan kita. Ibaratnya bisa menjadi ikan dalam air, atau burung di udara.

Selasa, 05 Maret 2013

Pengelolaan Wilayah Pesisir Kecamatan Katobu-Latar Belakang



Wilayah pesisir merupakan wilayah dua dimensi, karena dalam wilayah pesisir terdapat unsur darat dan unsur laut yang mana keduanya sama-sama saling mempengaruhi. Pada bagian darat masih terdapat pengaruh sifat laut seperti ; angin laut, air asin yang merembes dan juga peristiwa pasang surut yang mempengaruhi kondisi daratan. Sedangkan kearah laut yang masih terpengaruh sifat-sifat alami yang terjadi didaratan seperti ; aliran air tawar, sedimentasi dan abrasi pantai.

Sebagaimana yang telah dibahas dalam salah satu agenda pada Pertemuan Johannesburg tahun 2002 yang diselenggarakan oleh Badan Dunia, yang menyebutkan bahwa wilayah pesisir merupakan sumberdaya alam yang perlu dilindungi dan dikelola berlandaskan pada pembangunan ekonomi dan sosial. Maka dari itu Robert Kay dan Jaqueline Alder, 1998 dalam bukunya Coastal Planning and Management (hal 69 – 93) menyoroti mengenai tatanan administratif pemerintah dalam perencanaan dan pengelolaan wilayah pesisir. Dikemukakan bahwa suatu sistem pengelolaan tidak mungkin dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama apabila tidak ada administrasi yang bagus di dalamnya.

Rabu, 23 Januari 2013

Hanya Ali - Diangkat dari tulisan Muhsin Labib


Kesederhanaan menjadi istimewa bukan krn orang yg tdk bisa hidup mewah namun karena orang yg bisa menikmati kekuatan, kemewahan dan pemujaan memilih hidup tanpa itu semua. Tanpa Ali, kita tak bisa menemukan arti kesederhaan yg mulia..

Kerendahan hati dan kejelataan menjadi istimewa bukan krn orang yg memang berada dlm lapis terendah dlm struktur masyarakat, namun krn org yg tdk mempetahankan kekuasaan dg keculasan meski mempunyai semua alasan utk mengambil dan mempertahankan kekuasaan dg keberanian dan keunggulan ilmu. Tanpa Ali, pengorbanan hanya sebuah kata tanpa fakta...

Selasa, 22 Januari 2013

Sejarah Ilmu Hudhuri


Oleh: Mahdi Hairi Yazdi

Merupakan realitas yang sangat logis dan jelas bahwa apabila filsafat ingin menegakkan integritas dan kesatuan sistematis penalaran akal manusia, maka dia perlu menyatukan semua bentuk, kerangka, dan manifestasi pengetahuan serta mendudukkannya kepada kekuatan penilaian kesadaran intelektual manusia yang menduduki posisi paling utama. Dalam upaya merealisasikan pekerjaan yang begitu rumit ini, filsafat Barat modern sejak awal telah termotivasi untuk menyingkirkan klaim-klaim kesadaran tertentu dari ranah dan wilayah pengetahuan manusia, dan menggolongkannya sebagai sebuah ungkapan gairah atau lompatan-lompatan imajinasi belaka. Hal ini dilakukan supaya logika-logika filsafat tidak mengalami kekacauan, kerancuan, dan mengakibatkan disintegrasi kesadaran dan pengetahuan mendasar. 

Filsafat Iluminasi, Epistemologi dan Perkembangannya - Oleh: Amirullah Esa


Epistemologi Filsafat Iluminasi

Dalam pembahasan utama ini, kiranya perlu tekankan bahwa prinsip dasar pengetahuan Iluminasionis adalah pengalaman visioner, yang dirasakan subjek pada tingkatan ketiga setelah Cahaya Ilahi merasuk ke dalam jiwanya, pada saat itulah ia telah mendapatkan pengetahuan melalui kehadiran yang tak terbatas. Dan itu diungkapkan dalam perkataan, “mengetahui sesuatu, berarti memperoleh pengalaman tentangnya”.


Filsafat Iluminasi, Kemunculan, Struktur dan Metode - Oleh: Amirullah Esa


Kemunculan Filsafat Iluminasi

Yahya Suhrawardi Al Maqtul
(Syeikh Al Isyraq)
Dari sudut pandang tekstualis, kemunculan filsafat Iluminasi (Isyrâq) dimulai dalam buku Al-Talwihat. Buku tersebut memaparkan later belakang, visi-misi, aturan, kaidah, serta argumen-argumen dasar yang menjadi landasan filsafat Iluminasi. Semuanya dipaparkan begitu jelas, dan dengan argumen demonstratif Suhrawardî menceritakan sebuah kisah fiktif yang memuat mimpinya bersama Aristoteles, yang—dengan raut sedih—mengutarakan rasa kekecewaannya pada kelompok Peripatetik Muslim yang dipelopori oleh Ibnu Sina, karena di anggap gagal mencapai visi-misi filosofis ketimuran, dan meraih tingkat kebijaksanaan diri, pengejawantahan sendi-sendi kebenarannya dalam tatanan praktis seperti yang lakukan pembesar-pembesar sufi, Abu Yazid Al-Bustami dan Halaj.



Filsafat Iluminasi, Pendahuluan - Oleh: Amirullah Esa


Suhrawardî; Grand Master Iluminasi

“Ia (Suhrawardî) termulia [dikalangan Sufi] dengan cerminnya yang berbeda,
[karena] sinar sang Surya telah mewujud dalam [diri]nya,
[terkadang] sinar itu merah, kuning, atau biru.
Tapi semuanya tampak sempurna sebagaimana adanya”

[Al-Jami][2]

Mantiq (Logika). Oleh: Ust. Husein Al-Kaff



Definisi dan Urgensi Mantiq

Mantiq adalah alat atau dasar yang penggunaannya akan menjaga kesalahan dalam berpikir.
Lebih jelasnya, Mantiq adalah sebuah ilmu yang membahas tentang alat dan formula berpikir, sehingga seseorang yang menggunakannya akan selamat dari cara berpikir salah. Manusia sebagai makhluk yang berpikir tidak akan lepas dari berpikir. Namun, saat berpikir, manusia seringkali dipengaruhi oleh berbagai tendensi, emosi, subyektifitas dan lainnya sehingga ia tidak dapat berpikir jernih, logis dan obyektif. Mantiq merupakan upaya agar seseorang dapat berpikir dengan cara yang benar, tidak keliru.
Sebelum kita pelajari masalah-masalah mantiq, ada baiknya kita mengetahui apa yang dimaksud dengan "berpikir".