Neuroplanologi - Bahagia Untuk Menjadi Kuat

Kota Bahagia adalah Kota yang mampu memberikan kebahagiaan bagi warganya. Saya ingin memulainya dari defenisi yang sederhana tentang Kota Bahagia, sesederhana yang saya pikirkan tentang jalan kebahagiaan.

Urbanisasi dan Masyarakat Kota

Urbanisasi muncul karena ada kebutuhan, begitupun dengan kota sebagai sebuah peradaban. Kota lahir karena kebutuhan, bukan secara alamiah, melainkan dibentuk dengan sengaja oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Neuroplanologi - Jalan Menuju Kota Bahagia / Happy City

Mungkin sudah saatnya sebuah pendekatan baru lahir, dengan memadukan disiplin Planologi dan Neurosains untuk mewujudkan sebuah kota yang bahagia. Dengan kajian yang lebih fokus membahas sebuah perencanaan yang lebih memberikan pengaruh terhadap saraf otak dan membuat manusia lebih bahagia. Semoga tak terlalu dini, saya ingin menyebutnya sebagai NEURO PLANOLOGI.

Silverqueen - Berhenti Menangis

Selalu ada kisah haru pada malam-malam disaat musim hujan yang pernah kita lalui bersama. Kau disana, dan aku disini, hanya kita berdua. Belum cukup setahun kita kenalan, tapi rasanya sudah bertahun-tahun kita berteman. Sangat akrab, dan kau selalu saja buatku rindu.

Pak Udin, Penjaga Tradisi Suku Bajo Mola di Wakatobi

Pak Udin merupakan seorang Suku Bajo yang berasal dari Mola, pemukiman suku bajo terbesar didunia yang berada di Pulau Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi. Layaknya suku bajo yang selalu dikatakan dalam berbagai literatur, pak udin sangat menggantungkan hidupnya pada laut.

Rabu, 20 Maret 2019

Ketika Akan Memulai Kembali Perjalanan


Hujan turun dengan perlahan, menyiram sedikit demi sedikit tanah yang sebelumnya belum sempat mengering. Untuk sesaat saya masih menunggu dengan tenang, namun perlahan kondisi sedikti berubah, dan sayapun mulai gelisah entah kapan mobil jemputan kan datang.

Dalam kamar yang hanya berukuran 3x4 kembali kupandangi putraku yang sedang tertidur lelap, sesekali kupikir kembali kondisi yang buatku harus berpisah dengannya tuk sementara waktu. Ini merupakan pilihan sulit, saya hanya berusaha membuat pilihan sulit diantara pilihan-pilihan teramat sulit.

Saat itu 6 Januari 2018, hari mulai siang dan tanpa terasa hujanpun mulai turun dengan deras. Gelisah dan sedikit panik, itulah 2 hal yang mulai kurasakan ketika kulihat waktu di HP telah menunjukan pukul 13.25. “Semoga saya tidak ketinggalan pesawat”, kataku dalam hati.

Perjalanan menuju bandara sugimanuru kami tempuh dalam waktu kurang lebih 25 menit, waktu yang lumayan singkat mengingat kondisi jalan yang belum sepenuhnya baik. Dalam mobil sang driver dengan ramah membuka pembicaraan, hanya sekedar memastikan kembali karena baru melihatku beberapa hari lalu diterminal kedatangan bandara Sugi Manuru.

Kamipun mulai bercerita dengan sesekali diselingi tawa yang secara alamiah keluar karena merasa saling memahami maksud pembicaraan satu sama lain. Untuk kesekian kalinya saya menggunakan jasa angkutan bandara dari raha menuju bandara Sugimanuru di Kabupaten Muna Barat.

Bandara Sugimanuru terletak di Kabupaten Muna Barat, yang merupakan Kabupaten baru pecahan dari Kabupaten Muna.

Dalam perjalanan menuju bandara, berulang kali kami melewati hutan, kebun dan juga perkampungan warga. Suasana pedesaan masih sangat terasa disana, dimana tidak ada pusat perbelanjaan dan juga gedung besar yang dikunjungi banyak orang. Tak ada keramaian dan kendaraan mahal yang lalu lalang, suasana sekeliling masih terasa sunyi.

Hujan tak berhenti saat kami telah sampai di bandara, saya pun kembali mengingat-ingat percakapan diperjalanan dengan sang driver mobil bandara. Dia tahu profesiku, namun saya enggan bertanya latar belakang pendidikannya, biarlah itu menjadi rahasia dalam pertemuan kami yang singkat.

Dia bercerita tentang perekonomian di kota raha, menurutnya dengan adanya bandara dapat memberikan penghasilan bagi beberapa orang, dibandingkan sebelumnya keadaan di daerah sangat susah, orang hanya bisa hidup kecuali menjadi PNS.

Bahkan buat para pedagang dipasar pun masih cukup susah, hal itu dirasakan oleh beberapa penjual-penjual di pasar, yang katanya penjualan rame hanya pada tanggal 1 sampai tanggal 20 saja, setelah itu penjualan agak menurun. Saya pribadi tidak tau akan hal itu, saya menerima itu sebagai informasi tambahan yang cukup berharga.

Kuseruput kembali kopi hitamku dari cangkir biru yang tinggal setengah, beberapa waktu sebelumnya setelah melakukan cek in, kembali kulakukan ritual wajib sebelum berangkat, ya, memesan secangkir kopi hitam pada penjual di bandara Sugimanuru.

Tak ada pilihan, karena hanya ada satu kantin yang menyediakan kopi hangat dikawasan bandara. Sungguh beruntung ibu pemilik kantin kecil ini, dia tak perlu bekerja keras memeras emosi dan kesabaran untuk bersaing dengan penjual lainnya dalam menarik pembeli.

Bandara telah berubah, dengan tampilan yang lebih baik dari sebelumnya, bangunan baru, fasilitas baru, dan tentu saja dengan pelayanan yang lebih baik. Menunggu di dalam pun akan terasa lebih nyaman, dengan fasilitas pendingin ruangan dan televisi yang siap menghibur dengan tayangan seadanya.

Kondisi ini sangat jauh berbeda dengan bandara sebelumnya, yang panas dan penuh sesak ketika menunggu diruang tunggu bandara. Kini semua itu hanya kenangan, hanya membayangkannya sudah cukup membuat diri terhibur, alangkah beruntungnya bandara kini telah berubah.

Saat ini bandara Sugi Manuru baru melayani rute penerbangan Raha – Makassar, dengan pesawat ATR berkapasitas 72 penumpang dari 2 maskapai, yaitu Garuda Indonesia dan Wings Air.

Kabar terbaru mengatakan bahwa saat ini tengah diusahakan agar supaya kedepan, bandara Sugimanuru dapat menarik 1 lagi maskapai baru. Maskapai yang dimaksud adalah Citylink, namun bukan dengan pesawat ATR seperti milik Garuda dan Wings Air, armada yang digunakan adalah pesawat bermesin jet dengan ukuran lebih kecil.

Tentu tidak gampang menarik pesawat dengan badan lebih besar untuk dapat beropeasi di Bandara Sugimanuru. Selain persyaratan teknis bandara yang harus dipenuhi, ada persyaratan jumlah penumpang atau jumlah lalu lintas harian yang juga harus dipertimbangkan.

Untuk memenuhi dua persyaratan tersebut, tidaklah mudah seperti membangun jalan maupun jembatan. Salah satu yang terpenting adalah, bagaimana menjadi Kabupaten Muna ataupun Kabupaten Muna Barat menjadi tempat yang akan dipertimbangkan untuk dikunjungi banyak orang.

Banyak motif orang ingin datang, apakah ingin berwisata atau untuk urusan bisnis atau mungkin urusan lain yang juga penting. Intinya 2 Kabupaten ini mampu memoles diri masing-masing agar supaya menarik bagi pengunjung.

Apabila ingin menjadi daerah tujuan wisata, maka wajib untuk mengoptimalkan seluruh potensi wisata yang dimilikinya. Melakukan pengelolaan dan penataan objek wisata yang lebih baik, tentu saja dengan tidak melupakan keunikan yang dimiliki dan tidak dimiliki daerah lain di Indonesia, yaitu budaya dan sejarah.

Sedangkan apabila ingin menjadi daerah tujuan bisnis, maka wajib membuka diri untuk masuknya investor. Hal ini agaknya cukup berat, karena selain harus didukung potensi daerah, hal lain yang tak kalah penting adalah komitmen pemerintah dalam menyediakan kemudahan-kemudahan investasi bagi pengusaha.

Karena peraturan dan juga mekanisme pengurusan administrasi yang berbelit-belit kan membuat semua pengusaha berpikir 1000 kali untuk datang dan berinvestasi. Apalagi belum-belum sudah meminta “Fee” ke pengusaha, atau sudah menanyakan “apa yang akan saya dapat”.

Semoga para pejabat-pejabat di daerah tidak seperti itu, dan lebih memikirkan bagaimana caranya daerah maju, bagaimana caranya daerah mendapat pemasukan yang baik agar dapat memberikan penghidupan yang layak bagi warganya.

Tentu saja hal itu sangat perlu untuk dipikirkan lebih keras oleh para pejabat di daerah. Bukan hanya pasrah dengan kondisi keuangan daerah yang pas-pasan atau bahkan kurang, terus mengharapkan dana-dana lainnya datang dari Pemerintah Pusat.

Setidaknya, segala upaya yang telah dilakukan sampai saat ini patut disyukuri dan diapresiasi, karena daerah kecil seperti Kab. Muna dan Kab. Muna Barat masih mendapat perhatian dari pemerintah pusat, hal itu tercermin dari pembangunan bandara Sugimanuru dan Pelabuhan Penyeberangan Raha dengan menggunakan dana APBN.

Ini kemudian menjadi titik balik perkembangan Kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat sebagai adik yang masih muda.

Pentingnya KLB Sebelum Membangun


A : Bro bisa bantu saya?
B : Bantu apa itu?
A : Gambarkan rumahku, samau renovasi n bikin 3 lantai
B : Wuih, luar biasa itu. Luas berapa tanah n bangunan yang mau dibikin?
A : Luas tanahnya 20x25 m, sekitar 500 m2, kalo bangunan rencananya 20x10 rata sampe lantai 3
B : Mau buat ruko kah? Wkwkwk
A : Wkwk, rumah ini bro, bisa to?
B : Bisa saja, tapi kalo diijinkan
A : Sapa yang larang? Ini pake uangku bukan uangnya orang
B : Hehe, bro, kalo mau bikin rumah tingkat, kita harus tau aturan KLB, KDB, Tinggi Bangunan, dll. Karena tidak bisa dikasi ijin mendirikan bangunan kalo salahi aturan
A : O, begitu kah?
B : Iya bro, sajelaskan pale sedikit tentang KLB kalau mau
A : Bisa itu bro, tapi kasi mudah saja biar mudah juga dipahami
B : Siapp.

KLB singkatan dari Koefisien Lantai Bangunan, yang merupakan koefisien perbandingan antara luas seluruh lantai dan luas kavling atau persil, atau luas tanah yang tadi disebutkan. Itu menurut Peraturan Mentri Agraria dan Tata Ruang Nomor 16 Tahun 2018 tentang Rencana Detail Tata Ruang.

Luas seluruh lantai artinya hasil penjumlahan luas dari lantai 1 sampai lantai 3, bukan hanya lantai dasar saja. Nilai KLB ini ditentukan dalam Rencana Detail Tata Ruang, yang mengatur secara terperinci tentang penggunaan ruang pada kawasan perkotaan dalam bentuk zonasi.

Jadi semua pembangunan yang dilakukan, entah itu pembangunan baru atau renovasi bangunan, diatur dalam rencana tata ruang dari yang skala besar atau makro sampai yang skala kecil atau mikro.

Misalnya tempatnya kita sekarang ini, Kabupaten Muna, kawasan perkotaannya itu Raha, yang mencakup 4 Kecamatan ; Katobu, Laiworu, Lasalepa dan Batalaiworu. Ada Rencana Tata Ruang yang disusun untuk mengatur segala pembangunan dan penggunaan lahan atau tanah yang ada di Kota Raha, itumi RDTR.

Jadi bukan hanya membangun, tapi untuk kegiatan apa bangunan yang mau dibangun, itu juga diatur dalam Tata Ruang, khususnya RDTR yang dilanjutkan lebih mendetail di RTBL. Yang disebutkan barusan itu Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, turunannya RDTR.

B : Bagaimana? Susah hidupmu to?
A : Iya, asli susah, kenapakah harus diatur-atur begitu bro?

Begini, katanya senior kita manusia merupakan makhluk kadang-kadang, kadang kita menjadi orang baik dan bertindak baik, kadang juga kehilangan kendali dan bertindak buruk. Kalau berlaku baik katanya pak ustad kita mendekati malaikat, tapi kalau bertindak jahat dan kasar kita mendekati binatang atau mungkin juga iblis.

Mungkin itu maksudnya penceramah shalat jumat di masjid dekat hutan kemarin dulu, katanya Manusia diciptakan dari tanah, kemudian ditiupkan roh, jadi manusia punya potensi menjadi malaikat ataupun iblis.

Nah, karena punya 2 sifat itu makanya manusia harus dikendalikan, harus diatur jangan sampe berbuat jahat dan kemudian menjadi iblis buat manusia lainnya. Termasuk diatur dalam menggunakan haknya untuk membangun, jangan sampai pembangunan yang dilakukan hanya mengikuti hawa nafsu dan tidak disadari bisa berakibat buruk untuk dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan.

A : Terus, apa hubungannya dengan tata ruang?
B : Tata ruang sebagai alat untuk mengatur dan mengendalikan sifat manusia, supaya bisa mendekati sifat malaikat dan menjauhi sifat-sifat iblis.
A : Wuih, kayaknya bicaramu sudah seperti ustad
B : Tata ruang memang seperti itu, makanya orang tata ruang atau perencana atau bahasa kerennya Planner, seperti saya ini, akan mendekatkan kau pada malaikat, bukan iblis
A : gayamu anu,
Termasuk didalamnya pengaturan tentang Koefisien Lantai Bangunan, yang mengatur tentang berapa luas lantai maksimum yang bisa dibangun pada sebuah bangunan, entah itu rumah tinggal, kantor ataupun ruko.

KLB biasa dinyatakan dengan bilangan desimal seperti 1-2-3-4-5 atau biasanya juga dengan koma misalnya ; 1,3-1,4-1,5. Bisa dibilang, semakin besar nilai KLB maka semakin besar pula luas lantai yang diijinkan untuk dibangun. Jadi sebetulnya KLB ini aturan untuk rumah bertingkat saja, yang maksudnya untuk mengendalikan berapa besar ruang udara yang dipakai manusia.

A : Yang jadi pertanyaan sekarang, bagaimana cara menghitung KLB?

Jadi begini, sebelum membangun penting untuk tau berapa luas lantai dasar bangunan yang bisa kita bangun di tanahnya kita. Setelah itu kita harus tau juga berapa luas seluruh lantai yang diijinkan dan berapa jumlah lantai maksimal. Makanya penting untuk tau berapa nilai KDB dan KLB yang diijinkan didaerah lokasi tanahnya kita itu.

Misalkan :
KDB yang diijinkan adalah 60%
KLB yang diijinkan adalah 2,3
Luas tanah 500 m2

Yang pertama kita cari dulu berapa luas lantai dasar yang diijinkan, atau KDB nya yaitu :

KDB : 60% x 500 = 300 m2

Jadi luas maksimal dasar bangunan yang diijinkan untuk dibangun adalah 300 m2, atau 20 x 15 m. Angka ini bisa kurang tapi tidak boleh lebih. Setelah ini baru kita bisa hitung KLB, yaitu ;

= KLB x Luas Lahan
= 2,3 x 500
= 1.150 m2

Dari sini kita sudah dapat nilai KLB nya yaitu sebesar 1.150 m2, artinya sebesar itu juga luas lantai yang boleh dibangun. Kalau lantai dasar 300 m2, berarti tinggal dikurangi saja, 1.150 – 300 = 850 m2, angka ini merupakan jumlah luas lantai maksimal yang dapat dibangun diatas lantai dasar bangunan. Sekarang tinggal dicari tau berapa lantai diijinkan untuk dibangun, yaitu ;

= KLB / KDB
= 1.150 / 300
= 3,83 dapat dibulatkan menjadi 4

Berarti area tempat kita mau membangun diijinkan untuk bangunan 4 lantai, tapi dengan ketentuan lantai 1, 2 dan 3 bisa dengan luas lantai maksimal 300 m2, sedangkan lantai 4 hanya bisa seluas 250 m2 saja. Jadi, karena kita hanya mau bangun rumah 20x10 = 200 m2, berarti sangat diijinkan, karena masih dibawah KDB yang ditentukan yaitu  60%, trus tuk tingkat 3 dengan luas lantai sama dari bawah sampai atas, juga dibolehkan, karena tidak melebihi nilai KLB yang ditentukan.

B : Bagaimana, Gampang to?
A : Iya, hehe, tiada masalah kalau begitu. Hanya saja saya ada pertanyaan, kalau tidak keberatan
B : Santai saja, kan kita sama-sama belajar.
A : begini bro, barusan saya download Permen 16 yang tadi kau bilang. Tuk KDB ada memang didalam, apa defenisinya dan bagaimana cara menentukan nilainya. Banyak variabel KDB yang saya juga tidak mengerti, seperti kawasan yang dilestarikan, debit dan infiltrasi, itu ada semua cara hitungnya. Tapi untuk hitung nilai KLB saya belum dapat, seperti nilai KLB 2,3 yang diijinkan itu, bagaimana cara hitungnya, dalam Peraturan Menteri tidak ada saya liat.

Jadi begini, menghitung KLB sebetulnya ada 2 tahap, yang pertama tahap menentukan nilai KLB dalam dokumen rencana kemudian disahkan dalam bentuk perda, dan yang kedua menghitung KLB dari nilai yang sudah ditentukan. Yang kita lakukan tadi bagian kedua, setelah KLB telah ditentukan, sedangkan tahap pertama ini yang agak panjang prosesnya.

Meskipun tidak ada dalam Peraturan Menteri, tapi 2 komponen utama dalam menghitung KLB seperti KDB dan Tinggi Bangunan sudah dibahas didalamnya. Tinggi bangunan ini yang kemudian digunakan untuk menghitung jumlah lantai yang diijinkan, agak sedikit berbeda dengan perhitungan diatas dimana jumlah lantai dihitung belakangan.

Perhitungan yang saya gunakan untuk menentukan nilai KLB atau FAR (Floor Area Ratio) adalah KDB x Jml Lantai , kalau nilai KDB 70%, berarti 70/100 x Jml Lantai.

Mengenai jumlah lantai dapat dihitung menggunakan rumus yang terdapat dalam pedoman yang kamu download tadi itu. Meskipun itu menghitung tinggi bangunan, bisa juga dipakai untuk menentukan berapa jumlah lantai ketika tinggi bangunan sekian, umpamanya.

Selain itu, perhitungan ini bisa kita gunakan untuk menentukan nilai KLB sebuah lahan kosong yang akan direncanakan untuk dibanguni ditahun yang akan datang, tapi lagi-lagi saya hanya mengingatkan. Proses ini terlalu panjang dan mungkin susah, cukup para Planner saja yang lakukan.

Film Ralph Breaks The Internet dan Pelajaran Mencari Uang di Internet


Saya teringat tayangan di salah satu stasiun televisi swasta, disana ada Presiden Republik Indonessia sedang membagikan Kartu Indonesia Pintar. Ketika mendekati akhir acara, seperti biasa bapak presiden memanggil beberapa anak keatas panggung untuk diberi pertanyaan.

Pertanyaan yang diajukan bapak presiden sangatlah mudah, “setelah mendapat Kartu Indonesia Pintar, uangnya nanti mau dipake buat apa?”.

Dengan penuh percaya diri anak yang ditanya memberikan beberapa jawaban. Namun ada satu jawaban menohok, yang membuat seisi ruangan sampai tertawa terpingkal-pingkal, tak terkecuali bapak presiden. “Saya ingin beli HP Android” begitu katanya.

***

Siapa sangka kebutuhan akan internet akan sampai besar seperti sekarang ini. Saking besarnya, sampai-sampai telah melampaui beberapa kebutuhan sekunder lainnya, dan hampir menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat modern dijaman ini.

Kebutuhan akan internet yang sangat besar itu, mengharuskan masyarakat memiliki perangkat yang cukup memadai agar dapat mengakses internet dimanapun mereka berada. Perangkat yang dimaksud tentu saja adalah Handphone, namun bukan HP sembarang, melainkan HP dengan system Android.

Kisah anak diatas merupakan gambaran nyata zaman ini. Gambaran seorang anak sekolah dasar yang tidak mampu dan mendapat bantuan agar dapat membeli kebutuhan sekolah. Bukannya memenuhi kebutuhan pendidikan, malah dia berencana ingin membeli HP dengan dana bantuan yang didapatkan.

Keinginan anak itu tidaklah salah, namun tidak sepenuhnya benar. Anak sekolah saat ini, ketika diperhadapkan pada 2 pilihan antara membaca buku kertas dan membaca buku digital, maka kebanyakan dari mereka akan memilih untuk membaca buku digital, atau berhadapan dengan HP.

Mungkin saja sebagian besar anak sekolah dijaman ini telah paham bahwa internet dapat menjawab segala pertanyaan yang dibutuhkan. Bahkan jawaban untuk soal matematika yang diberikan guru kelasnya sekalipun, internet mampu memberikan jawaban dan cara menjawab yang lebih mudah.

Begitu hebatnya internet, selain dapat memberikan informasi terbaru, juga dapat memberikan lebih banyak hal yang sangat berguna dalam kehidupan nyata. Sehingga menjadi sangat penting bagi semua orang untuk dapat menggunakan internet dengan baik.

Akhir tahun 2018 lalu film “Ralph Breaks The Internet” resmi ditayangkan. Agar dapat memberikan jawaban serta panduan bagaimana memanfaatkan internet dengan baik. Setelah membaca sedikit synopsis, saya putuskan untuk mendownload film yang menurutku sangat menarik ini.

Film ini adalah seri kedua setelah Wreck-it Ralph yang tayang pada tahun 2012 lalu. Berbeda dengan film pertama, film kedua ini menceritakan petualangan seorang penjahat dalam game “Fix-it Felix Jr“ bernama Ralph dengan seorang gadis pembalap dalam game “Sugar Rush” bernama Venelope.

Petualangan mereka bermula ketika Ralph ingin menghidupkan kembali game Sugar Rush tempat Venelope bekerja. Game itu akan dijual pemiliknya, karena biaya untuk membeli stik baru lebih mahal daripada yang dapat dihasilkan game sugar Rush dalam setahun.

Akhirnya Ralph bersama Venelope memutuskan pergi ke dunia internet, untuk mencari stik baru di situs jual beli online bernama “e-Bay”.

Setidaknya ada beberapa hal menarik yang kan didapati dalam perjalanan mereka berdua didunia internet. Sedangkan bagi yang terbiasa menggunakan internet, akan mendapati beberapa hal pada internet seperti diperagakan atau diperankan dalam film ini.

Yang pertama, meskipun perjalanan Ralph dan Venelope kedunia internet untuk membeli stik baru. Namun ada alasan lain yang membuat venelope menyambut baik niat Ralph menuju dunia internet, yaitu untuk mengobati masalah kebosanannya.

Venelope merasa bosan dengan game balapannya Sugar Rush, karena terus saja menang dan telah mengetahui segala seluk beluk lintasan balap dalam gamenya. Sebelum masuk didunia internet, dia pernah sangat berharap agar ada lintasan baru dalam game balapnya, atau ada game balapan baru yang lebih seru.

Internet ternyata mampu menjawab hal itu, mampu mengobati kebosanan yang dialami venelope terhadap dunia sebelumnya. Ketika pertama kali sampai didunia interet, mereka dihadapkan pada sebuah realitas baru yang sangat jauh berbeda dengan dunia yang selama ini mereka tempati.

Internet merupakan dunia tanpa batas, dunia yang dapat membuat seseorang menemukan hal baru sehingga tak ingin kembali ketempat asal. Internet merupakan sebuah dunia digital, yang dapat membuat venelope menemukan mimpinya membalap pada sebuah balapan jalanan tanpa aturan.

Yang kedua, semua yang dijumpai Ralph dan Venelope didunia internet adalah avatar 3D para pengguna internet. Avatar merupakan sebuah representasi atau penjelmaan pengguna computer dalam dunia internet, yang membuat pengguna tetap terkoneksi dengan internet. Kehilangan avatar berarti kehilangan koneksi.

Pada sebuah adegan dalam film ini, ketika Ralph keluar dari e-bay dalam keadaan kesal dia memukul-mukul papan reklame. Karena tidak dapat menghancurkannya diapun menjadi lebih kesal, kemudian mengangkat papan reklame tersebut dan membuangnya.

Papan reklame yang dibuang Ralph tadi terbang jauh keatas dan mengenai salah satu avatar pengguna internet. Avatar tersebut kemudian menghilang, dan seketika pengguna internetnyapun kehilangan koneksi ke internet atau mengalami Lost Conection.

Ralph dan Venelope sebetulnya adalah pendatang atau imigran gelap didunia internet. Mereka masuk kedunia internet tidak mewakili atau bukan avatar seorang pengguna internet. Mereka hanyalah tokoh dalam game yang menyelinap masuk kedunia internet dengan jaringan wifi pemilik rumah game.

Hal ini menjelaskan kembali bagaimana sebuah wifi bekerja. Dengan menjadikannya sebagai hotspot, sebuah wifi kemudian dapat membuat lebih dari satu lalu lintas kedunia internet untuk dapat digunakan lebih dari satu pengguna.

Karena itu, Ralph dan Venelope dapat masuk ke dunia internet dengan menggunakan jaringan wifi milik Mr. Litwak, meskipun sebelumnya Mr.Litwak telah menggnakan avatarnya dan masuk lebih dulu.

Yang ketiga, internet merupakan dunia digital yang dapat memenuhi semua kebutuhan manusia didunia nyata. Kebutuhan akan sebuah barang contohnya, dengan internet, orang dapat membeli barang apapun yang diinginkannya dengan harga yang dapat ditawar.

Seperti yang dilakukan Ralph dan Venelope, yang memutuskan pergi ke e-bay untuk mencari stik baru. E-bay laksana sebuah mall raksasa, yang menyediakan segala hal untuk dibeli. Tempatnya sangat bersih dan tertata dengan baik, karenanya akan sangat mudah mencari jenis barang yang diinginkan.

Selain itu, proses pembayaran yang disediakan oleh internet tidak seperti mall ataupun pasar didunia nyata, dimana barang dibayar langsung. Di internet tidak demikian, mereka memberi kebebasan pembeli dalam memilih jenis barang, dan memberikan kesempatan dalam batas waktu tertentu untuk melunasinya.

Internet sangat memberikan kemudahan bertransaksi bagi calon pembeli dan para penjual. Calon pembeli tinggal memilih barang, setelah itu membayar, dan barang akan datang dalam beberapa jam atau beberapa hari ke alamat anda.

Ketika kita mengingat kembali sebuah pepatah “Pembeli adalah Raja”, maka sesungguhnya apa yang disediakan internet adalah betul-betul menjadikan pembeli sebagai seorang raja.

Bagimana tidak, seorang raja yang memiliki kuasa penuh, sangat berhak untuk memilih sebuah barang di pasar. Apakah barang yang telah dipilih kemudian akan dibayar atau dikembalikan, itu adalah keistimewaan yang hanya dimiliki oleh seorang raja, bukan masyarakat biasa. Dan internet menerapkan itu.

Yang keempat, internet dapat menjadi tempat hiburan baru dan menantang bagi Venelope. Berbeda dengan dunia game tempat asalnya, internet menawarkan berbagai game balapan super seru seperti Slaughter Race dengan tingkat kesulitan yang tinggi.

Selain itu, dengan koneksi internet, tiap game yang ada didalamnya dapat memberikan tantangan berbeda sesuai karakter gamernya. Kehadiran lebih dari satu player memungkinkan mereka bekerjasama untuk dapat menyelesaikan misi super sulit dalam sebuah game.

Yang kelima, untuk eksis di internet dan memiliki banyak pengunjung, seseorang harus memiliki sebuah website yang tertata, rapih dan menarik. Hal itu demi menarik dan memudahkan pengunjung untuk datang dan mampir lebih lama.

Di internet, website layaknya sebuah rumah persinggahan. Sebagaimana rumah didunia nyata, apabila rumah bersih, indah dan juga menarik, maka pengunjung akan sangat betah dan nyaman tinggal lama didalamnya.

Dalam film terlihat sebuah website milik JP Spamley yang sudah tua, tak terawat dan juga sangat berantakan. Website milik Spamley tersebut tidak memiliki pengunjung, mungkin hanya Ralph dan Venelope yang akhirnya mengunjunginya.

Untuk memberi layanan informasi buat Ralph dan Venelope saja, Spamley sampai harus bersusah payah mencari-cari dokumennya. Sampai akhirnya diapun memanggil asistennya bernama Gord, juga dengan susah payah melalui beberapa teriakan cukup keras.

Yang keenam, internet merupakan salah satu tempat untuk mencari uang. Untuk membeli stik, Ralph dan Venelope tidak mempunyai uang, itu karena mereka bukanlah avatar. Namun pertemuannya dengan spamley merubah segalanya, mereka kemudian mengerti bahwa internet dapat memberikan mereka uang.

Lewat sebuah iklan popup mereka mengetahui, bahwa uang dapat didapat dengan bermain game online. Ada banyak pilihan game yang dapat dicoba, dengan tingkat kesulitan berbeda-beda. Semakin sulit gamenya maka akan semakin besar pula keuntungan yang dapat diperoleh.

Selain bermain game online, ada cara lainnya yang dilakukan Ralph dan Venelope untuk mendapat uang sebesar $27.001 dalam waktu  kurang dari 24 jam. Setelah bertemu dengan Shank mereka akhirnya tau, bahwa dengan video viral uang bisa akan lebih cepat didapatkan.

Yang ketujuh, ada aturan-aturan tidak tertulis dalam menggunakan internet, dan aturan paling pertama adalah “jangan membaca komentar”. Ada sisi terburuk manusia disini, tapi kau harus abaikan, masalanya bukan padamu tapi mereka sendiri.

Itu adalah petuah bijak yang disampaikan Yess, seorang kepala Algoritme situs BuzzTube kepada Ralph.

***

Ingin rasanya menonton film ini sampai habis, tapi apa boleh buat, saya harus keluar sebentar untuk sebuah urusan yang penting dan cukup mendesak. Sayapun mulai penasaran dengan hal apalagi yang akan ditemui Ralph dan Venelope dalam perjalanannya didunia internet.

Saya berharap mereka mengunjungi Facebook atau Tweeter. Mungkin mereka akan bertemu monster Hoax disana, yang sedang berperang dan coba menguasai sebuah system media sosial. Atau ada adegan lain tentang pertengkaran beberapa avatar didalamnya karena berbeda pilihan politik.

Rabu, 13 Maret 2019

Daftar Isi Otomatis, Tinggal Update


Microsoft Word yang selama ini kami gunakan untuk membuat laporan tugas kuliah dan juga laporan pekerjaan, sebetulnya memiliki fitur untuk membuat daftar isi secara otomatis tanpa diketik manual. Itu dapat dilakukan hanya dengan memanfaatkan Heading Styles yang terdapat pada menu Home dibagian atas layar Microsoft Word.

Namun prosesnya tidak sesederhana itu, ada beberapa langkah awal yang mesti dilakukan dahulu sebelum menetapkan bagian-bagian dalam Heading Styles. Banyak tutorial di Youtube dan web blogspot juga wordpres yang membahas mengenai hal ini. Tapi mereka tidak membahas 1 langkah awal yang sangat penting.

Sayapun dahulu juga seperti itu, ketika baru pertama kali mengenal fungsi ini di MW (Microsoft Word). Setelah mempelajari dari banyak web juga video youtube, saya tak juga mampu membuat sebuah format laporan dengan daftar isi otomatis yang rapi dan baik.

Saat itu tahun 2012, setelah 7 tahun kuliah akhirnya saya memutuskan untuk menyelesaikan Tugas Akhir dan kemudian wisuda. Ini waktu yang cukup lama buat mahasiswa S1, tapi semua itu terasa sangat biasa bagi kami. Padahal sudah sejak tahun 2009 saya telah 0 kredit, atau telah menuntaskan semua mata kuliah dan mulai menyusun Tugas Akhir.

Beberapa bulan usai wisuda saya memutuskan berangkat ke Bandung, dan bergabung dengan perusahaan konsultan yang bergerak pada jasa perencanaan transportasi, planologi dan arsitekur. Beberapa tahun disana, sangat banyak pengetahuan, pelajaran hidup dan pengalaman berharga saya peroleh. Semua itu tidaklah muda, saya selalu ingat saat pertamakali akan mengerjakan sebuah laporan kegiatan.

"Azis, sudah bisa buat daftar isi otomatis?", tanya bos saya waktu, karena memang belum bisa sayapun menjawab dengan jujur "belum bisa pak". Bos saya tak marah ataubheran dengan itu, malahan beliau memberikan tantangan "kalau begitu, Azis harus bisa dulu baru boleh buat laporan".

Hampir 1 minggu saya membaca dan menonton youtube untuk menyelesaikan 1 master file daftar isi otomatis. Setelah mengajukan pada bos, beliau bilang "ini sudah benar, hanya saja ada 1 langkah awal yang tidak dilakukan", setelah itu beliaupun membuka rahasianya.

Sejak saat itu sampai sekarang, saya jadi sangat mahir membuat dan mengedit laporan dengan format otomatis, dan mulai membagi resepnya pada beberapa teman di Makassar.

Selain daftar isi otomatis, ada juga tools lainnya seperti daftar gambar dan daftar tabel otomatis. Mau dimodifikasi untuk jenis nama lain selain "gambar" dan "tabel" pun sangat bisa dilakukan, tentu saja urutan nomornya pun akan otomatis dilakukan oleh sistem bukan ketik manual.

Itu sangat dibutuhkan dalam pengerjaan laporan kegiatan dengan jumlah halaman sangat banyak seperti 200-500 atau bahkan hampir 1000 halaman. Seringkali para pembuat laporan keteteran saat terakhir, ketika laporan telah selesai, tinggal menyisahkan daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar peta.

Butuh waktu berjam-jam untuk membuat semua itu secara manual tanpa menggunakan format otomatis, sedangkan waktu sudah mepet karena laporan sudah harus segera dicetak dan digandakan.

Yang terjadi ahirnya antara daftar isi dan nomor halaman terkadang tidak sinkron, daftar isi berkata lain dan isi serta nomor halaman juga berkata lain. Ini akan membingungkan pembaca dan dapat sangat merugikan apabila laporan diminta untuk diperbaiki.

Membuat format otomatis tidaklah susah, karena semua yang dibutuhkan sudah ada dan disediakan oleh Microsoft Word, kita tinggal pilih dan klik saja. Begitupun halnya dengan mengedit sebuah laporan manual untuk dijadikan format otomatis, semua sangatlah mudah.

Akan jadi lebih mudah lagi apabila telah memiliki master file format otomatis, tinggal copy paste dan merapikan sedikit-sedikit dengan menggunakan "Format Painter". Selain Heading Styles, Format Painter adalah salah satu tools yang paling sering saya gunakan ketika membuat maupun mengedit laporan.

Saya teringat perkataan teman saya dulu, "Teknologi itu hadir untuk memudahkan kerja-kerja manusia, bukannya menyusahkan. Yang menyusahkan itu, orang tidak tau tapi enggan mencari tau".

Jadi kalau bisa gampang dan otomatis, buat apa buat manual?. Kalau bisa lebih cepat dan menghemat waktu serta tenaga, buat apa capek-capek dan pusing berlama-lama didepan computer?.

Berikut master file laporan otomatis yang saya biasa gunakan, tentu saja ini bukan file awal yang saya buat. Ini file laporan yang sebelumnya telah saya hapus isinya dan hanya menyisahkan bab beserta sub bab dan beberapa poin-poin turunannya. 


Selasa, 12 Maret 2019

DPRD? Mereka Bukan Legislatif


Sebentar lagi tiba saatnya pencoblosan untuk memilih anggota DPR, DPRD dan juga DPD. Tim-tim suksespun masih terus bekerja keras, menghimpun dukungan dan melakukan kampanye sampai saat-saat terakhir demi membantu jagoannya meraih 1 kursi VIP.

Untuk calon anggota DPR dan DPRD Provinsi agaknya bukan topik yang sexy untuk diperbincangkan didaerah, karena kebanyakan masyarakat sudah menentukan pilihannya sejak tahun lalu dan sulit bagi mereka untuk berubah.

Berbeda halnya dengan calon anggota DPRD Kabupaten, yang sampai detik inipun masih terus menjadi trending topik, dan terus hangat diperbincangkan pada grup-grup WA dan juga saat kumpul-kumpul teman sepermainan.

Bagaimana tidak, mendekati 1 bulan terakhir sebelum hari pencoblosan, semakin banyak muka baru yang bermunculan dan menghiasa pohon juga pagar dengan senyumnya.

Pernah suatu ketika saya dipanggil teman, berhubung ada acara kecil dan dia butuh ditemani sayapun bersedia untuk diajak ikut bergabung. Dirumah yang telah disebutkan menjadi tempat acara malam itu, banyak wajah-wajah lama, yang tentu saja tidak asing bagi saya yang tidak familiar dimata mereka.

Cukup sampai larut malam saya menghanyutkan diri dalam acara itu, sampai ketika salah seorang dari mereka berkisah tentang temannya yang mencalonkan diri sebagai anggota DPRD di Kabupaten Muna.

“Teman saya itu sekarang caleg, ada balihonya dibeberapa tempat, aneh saja karena dia adalah orang yang akan berpakaian agamis ketika tak uang, dan berpakaian bagus-bagus ketika lagi banyak uang”, begitu dia berkisah tentang temannya.

Setelah itu ceritanya terus disambung oleh beberapa teman lainnya secara berurutan, sampai pada akhirnya membuat seisi ruangan tertawa karenanya.

Dari penuturan mereka, dapat diketahui bahwa ada begitu banyak karakter manusia yang mencoba peruntungannya dalam kontestasi politik tahun ini yang tidak kita ketahui. Cerita tentang seseorang biasanya berhembus dari mulut kemulut, kemudian menjadi kabar angin yang terus berhembus kencang tanpa dapat dihentikan.

Namun mendapatkan informasi dari orang-orang terdekat merupakan salah satu cara paling baik dalam mengenal sosok seorang calon sebelum memilihnya.

Tak diragukan lagi, menjadi seorang anggota DPRD Kabupaten adalah impian sebagian besar orang di Kabupaten Muna dan bahkan diseluruh penjuru negri ini. Hidup terjamin, fasilitas luar biasa yang ditanggung daerah, status sosial mendadak berubah hingga melampaui status bangsawan, dan tentu saja punya kuasa atas penggunaan anggaran daerah.

Semua itu menjadikannya bak Kepala Daerah atau bahkan raja-raja kecil, yang hanya dengan sekali menjentikkan jari semua keinginannya dapat terkabul. Tentu saja saya atau bahkan semua orang yang belum mengerti tentang mereka akan bertanya penuh curiga.

Siapa sebenarnya Anggota DPRD Kabupaten itu?, sehingga banyak orang sangat ingin menjadi mereka, dan mereka seperti memiliki kekuasaan layaknya Kepala Daerah?.

Setelah menjelajahi google dan membaca beberapa artikel pada beberapa web, saya kemudian mendownload Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah.

Dikatakan bahwa, sebagai konsekuensi posisi DPRD sebagai Penyelenggara Pemerintahan Daerah, segala hal mengenai DPRD tidak diatur dalam beberapa Undang-Undang, melainkan hanya dalam satu UU, yaitu UU Nomor 23 tersebut.

DPRD Kabupaten merupakan salah satu unsur penyelenggara Pemerintahan di Daerah, selain Kepala Daerah (Gubernur, Walikota/Bupati), yang diberi mandat oleh rakyat untuk melaksanakan urusan pemerintahan.

Dengan demikian maka DPRD bersama dengan Kepala Daerah memiliki kewenangan dalam mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, yang mana dalam penerapannya mereka dibantu oleh Perangkat Daerah.

Sebagai pejabat daerah, DPRD Kabupaten/Kota diharuskan berasal dari Partai Politik yang mengikuti pemilihan umum dan dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum. Mengenai hal ini, cukup jelas ditegaskan bahwa dalam pemilihan umum tingkat Kabupaten/Kota, tidak ada yang namanya calon DPRD independen atau tidak memiliki partai, atau tidak terlibat dalam partai politik.

Selain itu, untuk tingkat daerah tidak dikenal yang namanya Pemerintah Daerah sebagai Eksekutif dan DPRD sebagai legislatif, lembaga itu hanya ada di tingkat Nasional bukan tingkat daerah, karenanya secara lebih jelas dikatakan bahwa DPRD bersama Kepala Daerah adalah Penyelenggara Pemerintahan di Daerah.

Kalau begitu, berarti DPRD dan Kepala Daerah memiliki posisi yang sama dalam Pemerintahan di Daerah?, mungkin juga seperti itu, yang jelas mereka dibatasi oleh tugas dan fungsinya masing-masing.

Tugas dan fungsi ini yang kemudian mengatur kedua unsur tersebut tidak tumpang tindih dalam menjalankan tugasnya, selain itu agar supaya dalam bekerja, mereka tetap berjalan pada koridornya masing-masing. Tidak keluar jalur ataupun offside.

Sebagai penyelenggara Pemerintahan didaerah, DPRD mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yang membedakannya dengan Kepala Daerah, yaitu : Pembentukan Perda Kabupaten/Kota; Anggaran; dan Pengawasan.

Ketiga fungsi ini dijalankan DPRD dalam posisinya sebagai representasi atau wakil rakyat didaerah, yang mana dalam pelaksanaannya dengan  menjaring dan menyerap aspirasi rakyat.
Jadi sangatlah jelas bahwa DPRD dalam bekerja, harus selalu melibatkan rakyat, tanpa terkecuali. Sedangkan apabila hal itu (menjaring aspirasi) tidak dilakukan oleh DPRD Kab/Kota dalam bekerja, maka dapat dikatakan bahwa DPRD atau Anggota DPRD telah melanggar Undang-Undang.

Melanggar Undang-Undang sama dengan melanggar konstitusi, melanggar aturan-aturan bernegara yang baik, maka masyarakat berhak memberikan sanksi sosial kepada anggota DPRD yang bekerja tidak sesuai ketentuan.

Menjaring aspirasi adalah proses mendengarkan segala keluh kesah dan harapan-harapan masyarakat, tak ada aspirasi tanpa komunikasi dan tak ada komunikasi tanpa pertemuan dengan warga.

Pertemuan ini yang sangat tidak baik ketika diartikan harus bertatap muka, karena ada pertemuan secara langsung dan ada juga lewat perantara seperti ; telepon, sms, radio ataupun lewat media sosial.

Apalagi dijaman seperti sekarang ini, dimana teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesat hingga mampu memangkas jarak puluhan kilometer, menjadi hanya tinggal sejengkal.

Diantara ketiga fungsi tersebut juga penjabarannya, hal paling mencolok yang membedakan antara Kepala Daerah dan DPRD sebagai Penyelenggara Pemerintahan adalah posisinya dalam menggunakan anggaran.

DPRD bukanlah kuasa pengguna anggaran sebagaimana Kepala Daerah dan jajarannya, melainkan lebih kepada membahas, setelah itu mensahkan, kemudian mengawasi dan mendengar pertanggung jawaban.

Karenanya, Kepala Daerah dan seluruh SKPD lah yang bertugas dan bertanggung jawab atas program dan kegiatan pembangunan di daerahnya. Hal ini menjadi sangat penting untuk diketahui, untuk menghindari model kampanye yang suka menebar janji akan melakukan perbaikan dan pembangunan disana sini.

Lebih lanjut mengenai hal tersebut adalah, rakyat harus jeli melihat isi dan muatan janji dalam kampanye calon, apakah materi yang disampaikan dan dijanjikan kemudian sesuai dengan tugas dan fungsinya ataukah tidak.

Model pernyataan yang tidak sesuai adalah, ketika Calon mulai melewati batasannya dan berusaha mengambil domain Kepala Daerah dalam menyampaikan maksudnya. Melakukan pembangunan fasilitas publik berupa jalan, jembatan dan bangunan fasilitas umum, merupakan tugas SKPD sebagai perpanjangan tangan Kepala Daerah, bukanlah tugas DPRD.

Apabila hal ini telah jelas dan dapat diterapkan oleh para calon, maka dapat dikatakan calon tersebut telah paham tugas dan fungsinya. Selain itu, menyampaikan hal yang sesungguhnya pada masyarakat, tanpa menebar janji dengan iming-iming segala macam, merupakan upaya memberikan  pendidikan politik yang baik bagi rakyat.

***

Berikut tugas dan wewenang DPRD Kabupaten sebagaimana tertuang pada Pasal 154 UU No 23 Tahun 2014 :
  1. Membentuk Perda Kabupaten bersama bupati;
  2. Membahas dan memberikan persetujuan rancangan Perda mengenai APBD Kabupaten yang diajukan oleh bupati;
  3. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan APBD Kabupaten;
  4. Memilih bupati;
  5. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian bupati kepada Menteri melalui gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan dan pemberhentian.
  6. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten terhadap rencana perjanjian international di Daerah;
  7. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama internasional yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten;
  8. Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten;
  9. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama dengan Daerah lain atau dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan Daerah;
  10. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.



Senin, 11 Maret 2019

Pesta Rakyat - Siapa Tamu dan Apa Hidangannya?


Ruang-ruang publik dalam kota mendadak penuh sesak, banyak poster dan baliho bertebaran dimana-mana, dari yang besar sampai yang kecil, seperti beauty contes mereka saling beradu memberikan senyum terbaik yang dimiliki. Semua itu demi simpati warga, dan sepertinya simpati merupakan suatu hal yang mahal dan sangat berharga untuk saat ini.

Sejak akhir tahun lalu sampai menjelang hari pencoblosan bulan april nanti, hampir tiap simpang jalan dalam kota Raha dipenuhi baliho calon anggota DPR. Setidaknya ada beberapa titik dalam Kota Raha yang boleh dikatakan paling banyak terdapat baliho. Titik-titik itu sangatlah strategis karena menjadi tempat paling sering dilewati orang, atau area yang memiliki arus pergerakan tinggi.

Yang pertama adalah alun-alun Kota Raha, dipagar bagian barat pagar besinya hampir tak terlihat, semuanya dipenuhi spanduk caleg yang ditempel juga baliho.

Yang kedua bundaran tugu jati, jalan menuju pelabuhan ini hampir selalu dipenuhi baliho setiap tiba musim politik. Tak terkecuali saat ini dan beberapa bulan sebelumnya, tak ada spanduk tempel, melainkan baliho dari yang kecil sampai yang besar, memenuhi 2 sisi jalan tugu jati yang menuju ke pelabuhan.

Yang ketiga jalan masuk kawasan SOR Laode Pandu, dan yang terakhir adalah jalan poros yang melewati Stadion Olahraga (Lapangan Bola).

Sebentar lagi hari pencoblosan tiba, pabila dihitung mulai hari ini, sepertinya sisa waktunya masih ada sekitar sebulan lagi. Bulan april adalah bulan pertanda kompetisi akbar ini telah memasuki momen puncak, momen dimana seseorang dapat menjadi pemenang atau menjadi pecundang.

Kelihatannya ini kompetisi yang sangat ketat, saking ketatnya sampai menguras hampir segalanya yang ada pada para pesertanya. Saking ketatnya sampai-sampai mampu merubah karakter dan pribadi seseorang dalam waktu singkat.

Yang sebelumnya sombong, ketika ketemu dijalan cuma memasang muka datar tanpa ekspresi, kini menjadi pribadi yang murah senyum dan selalu menyapa. Padahal kenal saja tidak, keluarga juga bukan, apalagi teman sepermainan. Semoga saja bukan baliho yang merubah mereka menjadi makhluk lain dalam waktu singkat.

Tahun lalu banyak media yang mengabarkan bahwa tahun 2019 merupakan tahun politik, tahun yang katanya merupakan pesta demokrasi bagi rakyat Indonesia.

Kalau ini pesta besar, tentunya akan sangat menyenangkan, iyakan?, akan sangat merugi setiap orang pabila melewatkan atau tidak merasakan perayaan pesta demokrasi sebesar ini. Yang namanya pesta, sudah pasti ada yang tamu, ada yang menjamu (pembuat pesta) dan tentu saja ada hidangan.

Kalau ini pesta rakyat, berarti dalam hal ini rakyat diposisikan sebagai orang yang dijamu (tamu) atau orang yang disediakan hidangan paling sedap dalam sebuah pesta. Terus siapa yang menjamu atau pembuat pesta?, tentu saja pemerintah, yang memberikan mandat kepada KPU selaku panitia penyelenggara dan diawasi oleh Bawaslu.

Mengenai jamuan atau hidangan, tak perlu lagi ditanyakan, karena hal itu sudah pasti jatuh kepada para kontestan yang sedang berkompetisi, yaitu para orang-orang yang mempersilahkan dirinya untuk dipilih.

Ketika mereka menjadi jamuan, sudah pasti mereka harus menyediakan diri sedemikian rupa agar dapat terlihat sedap dan lezat bagi para tamu. Hidangan yang juara bukan ditentukan hanya dari rasanya, tapi dari bagaimana hidangan tersebut disajikan, bagaimana tampilannya dan yang tak kalah penting, bagaimana dia hadir dalam situasi dan kondisi yang tepat.

Contohnya makanan hangat berkuah, makanan jenis ini sangat cocok hadir atau disantap disaat cuaca dingin, atau ketika musim hujan, mungkin akan lebih sedap pabila ditambah sedikit sambal dan juga jeruk nipis.

Atau makanan dingin, baik yang menggunakan air dingin ataupun campuran es batu. Makanan jenis ini lebih cocok hadir dan disantap disaat cuaca panas, atau ketika sedang berada dibawah terik panas matahari.

Selain itu ada makanan berkuah dan makanan kering yang tak mengenal cuaca, tapi lebih kepada menjawab tuntutan waktu, artinya ketika tak mempunyai banyak waktu, atau ketika sedang dikejar waktu. Makanan ini dikenal sebagai makanan instan, yang terdiri dari mie instan dan juga aneka macam roti.

Makanan instan saat ini telah menjadi populer di Indonesia, hampir tidak ada seorang pun dari masyarakat kota yang tidak mengenal mie ataupun roti. Seiring perkembangan zaman, makanan ini tidak lagi menempati posisi dibutuhkan ketika waktu mepet, tapi lebih dari itu makanan instan telah berkembang menjadi salah satu makanan pokok karena penyajiannya yang terbilang mudah.

Mie kuah merupakan salah satu contohnya, hampir semua orang di Indonesia dapat menyajikan mie kuah. Menyajikannya tidaklah sulit, bahkan bagi orang yang tidak bisa memasak nasi sekalipun, dapat membuat semangkuk mie kuah yang sangat lezat.

Makanan instan atau makanan cepat saji merupakan jenis makanan yang tidak membutuhkan waktu lama untuk disiapkan, tidak juga membutuhkan keahlian memasak tingkat dasar. Sangat jauh berbeda dengan coto makassar yang membutuhkan proses panjang, sebelum dihidangkan disaat hujan dengan taburan bawang goreng dan daun bawang diatasnya.

Juga sangat berbeda dengan es pisang ijo, yang mesti memilih pisang, membuat dadar dan menghaluskan es batu untuk dapat menyajikannya dalam sebuah mangkuk yang diatasnya ditaburi kacang halus dan susu putih.

Setiap makanan memiliki takdirnya sendiri, apakah berakhir dengan disantap dan membuat perut kenyang, ataukan tak dilirik dan diabaikan kemudian basi terus membusuk. Makanan yang baik akan berakhir diperut orang yang menyantap, kemudian dicerna dan menjadi energi bagi manusia.

Sebaliknya, makanan yang tak dilirik atau enggan dimakan, lambat laun akan menjadi basi terus membusuk dan akan berakhir ditempat sampah, kemudian baunya menyebar dan dapat menjadi penyakit.

Semoga dalam pesta demokrasi yang akan datang ini, kita dapat melihat dan menikmati hidangan yang enak nan lezat. Hidangan yang tentu saja dipersiapkan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati, memiliki tekstur yang baik, cita rasa yang lezat dan tentu saja bukan makanan setengah matang yang akan membuat para tamu menjadi sakit perut dan terkena diare.

Kita tak ingin ada makanan yang terbuang sia-sia, karena itu mubazir namanya, semoga semua makanan dapat disantap dan dinikmati oleh para tamu sehingga pestanya berjalan dengan baik dan sukses.

Pesta rakyat, demi rakyat dan untuk rakyat, meskipun kenyataannya tidaklah demikian. Seusai pesta, rakyat tetaplah akan rakyat, sedangkan mereka yang kelak akan dilabeli wakil rakyat berubah status menjadi orang penting di tanah ini. Ya, orang penting karena mereka lebih mementingkan dirinya sendiri ketimbang yang memilihnya.

Pesta rakyat hanya memberi kesenangan sehari, memberi tempat bak raja pada rakyat lalu kemudian dilupakan. Tapi itulah pesta, semeriah apapun acaranya bahkan sampai membuat semua tamu menjadi lupa diri, selalu saja ada akhirnya, ada ujungnya dimana pesta akan usai dan semua kembali menjadi normal.