Neuroplanologi - Bahagia Untuk Menjadi Kuat

Kota Bahagia adalah Kota yang mampu memberikan kebahagiaan bagi warganya. Saya ingin memulainya dari defenisi yang sederhana tentang Kota Bahagia, sesederhana yang saya pikirkan tentang jalan kebahagiaan.

Urbanisasi dan Masyarakat Kota

Urbanisasi muncul karena ada kebutuhan, begitupun dengan kota sebagai sebuah peradaban. Kota lahir karena kebutuhan, bukan secara alamiah, melainkan dibentuk dengan sengaja oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Neuroplanologi - Jalan Menuju Kota Bahagia / Happy City

Mungkin sudah saatnya sebuah pendekatan baru lahir, dengan memadukan disiplin Planologi dan Neurosains untuk mewujudkan sebuah kota yang bahagia. Dengan kajian yang lebih fokus membahas sebuah perencanaan yang lebih memberikan pengaruh terhadap saraf otak dan membuat manusia lebih bahagia. Semoga tak terlalu dini, saya ingin menyebutnya sebagai NEURO PLANOLOGI.

Silverqueen - Berhenti Menangis

Selalu ada kisah haru pada malam-malam disaat musim hujan yang pernah kita lalui bersama. Kau disana, dan aku disini, hanya kita berdua. Belum cukup setahun kita kenalan, tapi rasanya sudah bertahun-tahun kita berteman. Sangat akrab, dan kau selalu saja buatku rindu.

Pak Udin, Penjaga Tradisi Suku Bajo Mola di Wakatobi

Pak Udin merupakan seorang Suku Bajo yang berasal dari Mola, pemukiman suku bajo terbesar didunia yang berada di Pulau Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi. Layaknya suku bajo yang selalu dikatakan dalam berbagai literatur, pak udin sangat menggantungkan hidupnya pada laut.

Sabtu, 19 Januari 2019

Kota Makassar Yang Mulai Tak Ramah

Tumbuh dan berkembangnya suatu kota merupakan hal yang tidak dapat dihindari, namun bukan berarti merupakan suatu hal yang dipasrahkan untuk terjadi tanpa perencanaan, pengendalian dan pengawasan yang baik. Perencanaan yang baik akan menuntun pembangunan kota kearah yang diharapkan, yang tujuannya unuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat kota.

Pengendalian yang baik akan mengarahkan stakeholder selaku subjek dalam pembangunan kota, agar supaya mengikuti norma-norma pembangunan yang berlaku sesuai dengan perencanaan. Sedangkan pengawasan dilakukan untuk menjamin penyelenggaraan penataan ruang sesuati dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan.

Perkembangan kota-kota besar di Indonesia kurang lebih memiliki siklus yang hampir serupa, dimana dalam perkembangnya selalu berhadapan dengan permasalahan-permasalahan yang serupa. Sebut saja kemacetan, banjir, konflik kepemilikan lahan, kurangnya RTH (Ruang Terbuka Hijau) perkotaan dan lain sebagainya.

Akhir-akhir ini kita akan seringkali disodorkan pada salah satu atau lebih dari permasalahan tersebut untuk kemudian diselesaikan. Dari sekian banyak permasalahan yang sebelumnya telah disebutkan, kita dapat mengambil contoh Provinsi DKI Jakarta. DKI Jakarta merupakan Ibukota Negara, dan tentu saja merupakan kota paling besar dan paling berkembang di Indonesia. Karenanya DKI dalam perkembangannya, akan lebih dulu berhadapan dengan masalah-masalah tadi.

Pertanyaan pertama yang kemudian mengemuka adalah, “apakah sampai saat ini DKI Jakarta telah mampu menyelesaikan satu saja dari permasalahan tersebut?”. Mengenai hal ini tentu saja kita dapat menjawab “Tidak”. Sebagai Ibukota negara, tak jarang Provinsi DKI Jakarta akan selalu menjadi contoh bagi kota-kota besar lainnya di Indonesia dalam menyusun perencanaan dan merumuskan kebijakannya.

Namun ketika hal itu terjadi, kemudian akan memunculkan pertanyan lainnya, “apakah semua kota-kota besar di Indonesia yang menjadikan DKI Jakarta sebagai contoh, harus mengalami masalah serupa sebagaimana yang dialami DKI Jakarta?”. “Seharusnya tidak demikian”, setidaknya itu adalah jawaban yang kira-kira mulai dari sekarang harus muncul dalam benak semua perencana di Indonesia.

Kota Makassar merupakan salah satu Kota Besar di Indonesia, sedangkan untuk wilayah timur, dapat dikatakan Kota Makassar merupakan kota terbesar dan paling berkembang daripada yang lain. Kemarin saya sampai di Makassar, setelah setahun lamanya tidak menginjakan kaki di Kota yang penuh dengan kenangan indah ini.

Tentu saja ada rasa kangen dan rindu pada suasana Kota ini, apalagi sebelumnya saya telah menghabiskan lebih dari 10 tahun hidup di Makassar. Bagiku, mengunjungi Makassar, berarti mengingat kembali kisah dan kenangan masa lalu. Mengingat kembali tempat-tempat yang pernah didatangi, mengingat kembali jalan-jalan yang pernah dilewati, dan tentu saja mengingat kembali Kampus Biru Universitas “45” Makassar, yang kini telah berganti nama menjadi Universitas Bosowa.

Dan pada hari jumat kemarin kenangan itu kembali terlintas, dalam perjalananku dari bandara menuju adipura kemudian berakhir di Antang. Sepanjang jalan Perintis Kemerdekaan yang kulalui, sangat padat oleh kendaraan.

Mobil dengan berbagai ukuran dari yang kecil, sedang sampai bis besar, saling berlomba menembus padatnya jalan tuk mencari ruang kecil yang kira-kira cukup untuk lewat. Sepeda motorpun demikian, dengan gesit dan lincah para pengendaranya memanfaatkan celah sekecil apapun untuk menyalip kendaraan lain didepannya.

Semua bergegas memburu waktu agar dapat sampai ditempat tujuannya tepat waktu. Kalau dihitung-hitung, setidaknya hampir 12 kali kendaraan yang saya tumpangi berhenti sejenak untuk membiarkan kendaraan lain lewat atau karena kondisi lalu lintas yang sedang macet.

Yang pertama tidak begitu jauh dari Underpass, ketika memasuki jalan yang menyempit, yang kedua dipersimpangan empat didepan gedung telkomsel, yang ketiga didepan asrama haji, yang keempat disimpang empat pasar daya, untuk pasar daya karena memang disini ada lampu merah. Yang kelima didepan UKIP Paulus, yang keenam didepan telkomas, yang ketujuh didepan BTP yang juga ada lampur merah.

Yang kedelapan didepan pintu 2 Unhas, yang kesembilan didepan batalion rider, yang kesepuluh didepan pintu 1 Unhas, yang ke sebelas didepan MTos sebelum jembatan, dan yang terakhir dilampu merah Adipura. Dari 12 kali kejadian itu kemudian saya tau bahwa Makassar kini telah berkembang lebih jauh dari yang sebelumnya.

Kalau boleh saya hanya ingin memberi kesimpulan sementara, bahwa makassar kini telah mendekati Jakarta, Bandung dan beberapa kota besar di Indonesia yang tengah menghadapi masalah besar. Sebagaimana sebelumnya telah dituliskan diatas, mengenai siklus yang kerap dihadapi setiap kota besar di Indonesia yang mulai berkembang, bahwa Makassar kini telah menghadapi masalah serupa, yaitu Kemacetan.

Masalah ini akan kian membesar dari hari-kehari, dari bulan kebulan dan dari tahun ketahun, sampai pada titik dimana Kota Makassar tidak mampu lagi menampung arus lalu lintas yang sangat besar pada Jalan Perintis Kemerdekaan.

Apakah Makassar semakin mendekati Kota Bandung?, Apakah Makassar semakin mendekati DKI Jakarta?, dengan melihat Kemacetan yang terjadi pada 1 ruas jalan (Jl. Perintis Kemerdekaan) itu saja, mungkin banyak orang akan mengatakan “Iya”. Saya mengambil contoh 2 Kota diatas karena sebelumnya saya pernah disana, untuk kota lain seperti Surabaya maupun Jogja saya tidak berani mengatakan.

Saat sedang kuliah dulu, kami telah mendengar sebuah konsep kota satelit MAMMINASATA, setelah itu ada juga konsep One Day One Tiket, yang juga pada saat kuliah dulu telah sering dikatakan. Sekilas dapat dikatakan bahwa kedua konsep tersebut agaknya diadopsi dari konsep Jabodetabek dan juga Busway yang sebelumnya telah diterapkan di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Namun pertanyaan kemudian, apakah konsep tersebut telah mampu menyelesaikan problem perkotaan yang dihadapi Kota Makassar?, apakah konsep One Day One Tiket telah mampu mengatasi problem transporasi di Kota Makassar?. Untuk menjawabnya, tentu saja saat ini masih terlalu dini, namun apakah harus menunggu permasalahan terlanjur besar dan semakin komplek untuk dipecahkan. Semoga saja tidak demikian.

Kota Makassar tidak pernah miskin oleh para perencana-perencana hebat, dengan bekal ilmu perencanaan yang mumpuni, maka seharusnya permasalahan-permasalahan tersebut diatas akan dapat diprediksi. Sebagai bahan kajian awal, pada pembukaan tulisan ini telah dipaparkan mengenai siklus perkembangan kota yang hampir serupa dialami kota-kota besar di Indonesia.

Hal ini dapat menjadi dasar dalam merumuskan perencanaan, pengendalian dan model pengawasan yang cocok untuk diterapkan dalam upaya mengantisipasi permasalahan yang kemudian akan dihadapi dikemudian hari. Sehingga kelak Kota Makassar dapat berkembang namun dalam perkembangannya tidak berhadapan dengan parmasalahan-permasalahan besar sebagaimana yang dihadapi DKI Jakarta saat ini.

Rabu, 16 Januari 2019

Keindahan Yang Terselip Di Arena Dayung



Hawa panas mulai kurasakan, perlahan keluar dari tubuhku yang kata teman sudah keliatan lebih bagus. Dari balik jaket hitam kuning, yang didada kirinya logo Arsenal.FC bertahta, butir-butir keringat seakan berlomba untuk keluar.

Sungguh aneh, mereka berebutan keluar tuk menjemput mimpi, menyatu dengan udara dan kemudian hilang menguap bersama angin.

Napasku terasa berat, ketika kutarik, seperti ada rasa hangat yang tertahan didalam dada. Ah, rasanya melelahkan, untuk hari ini cukup sampai disini dulu.

***

Waktu menunjukan tepat pukul 15.00 saat tali sepatu telah selesai kuikat. Sesuai rencana, sayapun bangkit dan bergegas menuju SOR Laode Pandu. 3 minggu berlalu sejak terakhir kali lari sore mengelilingi Arena Dayung saya lakukan.

Dari apa yang tertangkap kedua mataku, sepertinya ada sedikit yang berubah pada pemandangan disekelilingnya. Rerumputan yang tumbuh liar dipinggir jalan mulai menghijau. Dari kejauhan terlihat pula tunas-tunas baru pohon trembesi, mereka tumbuh dari sela-sela tumpukan daun dan kulit mati yang berserakah dibahu jalan.

Sejak November tahun lalu, hujan seringkali membasahi kota raha dan sekitarnya. Serasa tuhan telah melimpahkan rahmatnya, karena sebelumnya cuaca begitu panas dan tanah mulai mengering.

Bukan hanya tanah, banyak rumput dan bunga-bunga kemudian mati karena cuaca yang teramat panas. Dedaunan dari Pohon-pohon dipinggir jalanpun banyak berguguran, mereka kemudian memilih pasrah ditiup angin dan berhamburan dibadan jalan. Kulit dan ranting pohon yang ikut mengering, terkadang jatuh diterpa angin laut yang mendadak keras ketika sore.

Arena dayung merupakan sebuah kawasan berbentuk segi 4 memanjang yang dikelilingi jalan beraspal. Dari hasil pengukuranku menggunakan google earth, panjang jalan keliling arena dayung kurang lebih 2.670 meter, atau 2,67 Km.

Posisinya sangat strategis, karena terletak dipinggir laut, maka pengunjung akan sangat dimanjakan oleh pemandangan laut yang tenang dan damai. Rencananya kawasan ini akan dijadikan sebagai fasilitas utama Pelatnas Dayung.

Namun hingga kini nasibnya dalam ketidak jelasan, seperti perahu kertas yang terus diombang-ambing gelombang laut, entah kapan akan sampai didaratan.  Masih lebih beruntung si perahu kertas, karena dapat melihat tujuannya meski samar. Dibanding sang arena dayung, yang tiap hari meratapi nasib dan sesekali berteriak ketika para pencari besi mencuri mesin-mesin airnya.

Sebelum lari, saya mulai dengan peregangan dan diteruskan dengan berjalan kaki sekitar 500 meter. Belum sampai 500 meter dari titik awal, saya menyaksikan sebuah pemandangan yang tak biasa.

Setidaknya itu buat saya, yang baru beberapa bulan kemarin aktif lari sore di arena dayung. Adalah sekumpulan jamur payung putih yang sore itu menarik perhatianku. Dalam formasi menyebar mereka tumbuh liar dibawah pohon trembesi diantara jalan aspal dan arena dayung.

Kebanyakan dari mereka tumbuh sendiri-sendiri, namun ada juga yang tumbuh secara bergerombol. Saya yang melihatnya cuma senyum-senyum sendiri.

Dan sayapun mulai berlari, dimulai dengan joging-joging kecil dan setelah beberapa saat baru kemudian langkahku sedikit kupercepat secara bertahap. Sepanjang jalan mataku asik melihat dedaunan dari pohon trembesi yang ada diatasku. Sangat rimbun, sehingga dahan pohon yang dikiri dan yang kanan bertemu ditengah. Mereka seakan membentuk payung tuk melindungi kami dari sinar matahari.

Sambil berlari sesekali saya menoleh kekanan untuk melihat laut dan menikmati ombak. Ombak kecil yang berlomba-lomba dari tengah laut menuju kemari hanya untuk menghantam tanggul.

Meskipun belum ramai, namun pada waktu-waktu seperti inilah banyak orang-orang yang melakukan lari sore untuk menurunkan berat badan. Tak terkecuali saya. Selain untuk memperbaiki stamina, saya juga termasuk satu diantara sekian banyak laskar yang berjuang keras untuk menurunkan berat badan.

Tak terasa setengah putaran telah kulalui dengan berlari, dan sayapun sampai pada sisi arena dayung yang berhadapan dengan laut. Dibagian ini tidak ditanami pohon trambesi dikedua sisinya, makanya agak panas karena terkena sinar matahari secara langsung.

Agak miris rasanya ketika melewati beberapa bangunan. Sangat bau, pada beberapa bangunan, dinding dan atapnya sangat memprihatinkan, tidak layak lagi tuk digunakan. Beberapa bangunan yang dulu digunakan sebagai rumah pompa air, kondisinya lebih memprihatinkan.

Bagaimana tidak, mesin pompa air yang tidak terawat, telah berkarat dan hampir habis dipreteli penjual besi tua. Bahkan ada bangunan pompa yang telah kosong, semoga saja mesinnya tidak diangkat dengan gerobak kemudian dijual. Sangat disayangkan, disaat Pemerintah Daerah mulai membangun, aset-aset daerah tidak diperhatikan. Semoga saja mereka tidak lupa dengan aset lainnya, sehingga tidak mengalami nasib serupa.

Saya kembali teringat jamur payung tadi. Semoga saja mereka belum dihancurkan atau dibuang ketika saya sampai disana beberapa menit lagi. Atau belum diinjak orang-orang yang mengira itu racun karena tidak memahami keindahannya.

Saya sedikit cemas dan terus memikirkannya. Keberadaan jamur seakan memenuhi kepalaku, mengalahkan segala gambaran mengenai bau busuk dan pompa air yang telah hilang tadi. Kupercepat langkahku, diantara rasa lelah dan ingin melihat kembali si jamur tadi, kakiku melawan beban berat demi terus melangkah maju.

Akhirnya sampai juga, selamat bertemu kembali jamur, jamur payung, untunglah kalian baik-baik saja. Mungkin hidupmu takkan lama, entah besok atau lusa, kalian akan mengering dan berubah warna kecoklatan. Bersamaan dengan itu keindahanmu ikut pergi, dan berganti dengan jamur baru yang mungkin lebih indah.

Saya hanya bisa mengabadikanmu, lewat kamera hp yang juga biasa saja. Supaya semua orang bisa melihatmu, kemudian merindukanmu dan setelah itu menantikan munculnya jamur lain yang lebih indah darimu. Jangan pula bersedih, karena hanya saya seorang yang datang menemui dan menyapamu dengan bahasa cinta.

***

Jamur yang terdapat di arena dayung merupakan jenis Lepiota Cristata, umumnya dikenal sebagai dapperling bau atau payung bau, adalah jamur agaric dan mungkin beracun dalam keluarga Agaricaceae. Spesies yang umum dan tersebar luas — salah satu jamur yang paling tersebar luas dalam genus Lepiota. Ini berbuah di tanah di daerah yang terganggu, seperti rumput, jalan dan tepi jalan, taman, dan kebun.

Spesies ini menghasilkan tubuh buah yang ditandai dengan sisik konsentris berwarna coklat kemerahan pada tutupnya, dan aroma yang tidak menyenangkan menyerupai karet yang terbakar (Wikipedia).

Rabu, 09 Januari 2019

Simon Pegg dan Kehidupan Dunia Bawah

Beberapa tahun lalu, jagad medsos Indonesia ramai membicarakan teori baru, yang dianggap sebuah terobosan baru dalam dunia sains. Adalah pendapat bahwa Bumi yang selama ini kita tempati, sesungguhnya tidak berbentuk bulat, melainkan berbentuk datar, dalam istilah mereka disebut "Flat Earth".

Tentu saja hal ini kemudian menimbulkan perdebatan disana-sini, diseluruh penjuru Facebook. Karenanya, banyak bermunculan ahli-ahli fisika baru, yang kemudian mulai menjelaskan kembali apa yang didengarnya dari video Flat Earth. Berbagai asumsi diungkapkan, dari membantah keberadaan satelit dengan argumen seadanya, dan membantah teori gravitasi Newton. 

Padahal, teori Newton sudah dibantah sejak dulu oleh Einstein dengan Teori Relativitas, juga oleh tokoh ilmuan fisika modern (max born, heisenberg, neils bohr) lewat teori kuantum (interpretasi kopenhagen). Semoga kelak mereka terus konsisten, dan meraih nobel fisika sebagai ilmuwan fisika teoritis.

Ketika perdebatan makin memanas, ayat pun digunakan, dan lagi-lagi kitab suci Al Quran digunakan untuk melegitimasi klaimnya. Sungguh sangat disayangkan, semoga saja Al Biruni, Al Idrisi dan sarjana-sarjana islam abad pertengahan lainnya, tidak menangis karena orang-orang islam modern kembali mempertentangkan sains dan agama.

Selain Flat Earth yang dahulu viral, masih ada pendapat lain yang lebih asing lagi ditelinga orang-orang. Hanya saja, itu masih kurang populer jika dibandingkan dengan Flat Earth, yang sangat banyak terdapat kesalahan metodologis didalamnya.

Pendapat itu mengatakan "bumi tidak padat, melainkan berongga dan ada kehidupan lain didalamnya". Dalam pandangan mereka, hal itu disebut dengan istilah "Hollow Earth".

Dibandingkan dengan Flat Earth, Hollow Earth agaknya lebih menarik perhatian para peneliti, karenanya tidak sedikit peneliti yang melakukan riset untuk membuktikan kebenaran teori tentang Hollow Earth.

Nama pertama yang mesti disebut adalah Edmund Halley, dia adalah seorang Astronom, Fisikawan dan Meteorolog asal Inggris. Pada abad ke-17, Halley mengemukakan bahwa bumi terdiri dari empat bola konsentris dan bagian dalam bumi berpenghuni, ada kehidupan yang diterangi atmosfer bercahaya. Sepertinya itu adalah teori pertama tentang Hollow Earth.

Setelah itu, sejumlah temuan-temuan baru yang berkaitan dengan kehidupan dunia bawah pun mulai diteliti, dan banyak diungkap ke publik. Edward Snowden salah satunya, mantan anggota CIA dan NSA ini pernah mengejutkan dunia dengan membocorkan sebuah dokumen yang sifatnya sangat rahasia.

Menurut kesaksiannya, Snowden melihat isi dari dokumen tersebut yang membahas tentang spesies yang jauh lebih cerdas dari manusia. Selain itu, pada bagian lain dokumen rahasia, dijelaskan pula mengenai alien, yang merupakan jenis homo sapiens cerdas dan tinggal di mantel humi.

Apakah benar demikian?. Entahlah, saya sendiri masih kurang yakin dengan hal itu. Tapi untuk seorang Simon Pegg, Dunia Bawah merupakah sebuah kisah yang penuh petualangan juga kenangan. Ya, Simon Pegg merupakan Makhluk pertama dari dunia atas yang berhasil sampai kebagian kerak bumi, dan hidup disana untuk beberapa waktu.

Hal itu diketahui ketika dia bertemu sebuah rombongan dari dunia atas, yang sedang melakukan perjalanan menuju dunia bawah. Dari Simon Pegg lah kemudian diketahui kondisi dunia bawah, bagaimana kehidupan disana, dan hewan apa saja yang hidup didalam lapisan bumi.

Sebagaimana dikisahkannya, kehidupan didunia bawah terdapat makhluk berukuran lebih besar dari makhluk didunia atas. Semacam reptil dan mereka memiliki gigi yang tajam. Diawal kedatangannya, simon sendiri bertemu dengan salah satu makhluk besar yang menyerupai dinosaurus. Rupa nya lebih mengerikan dari dinosaurus dan ukurannya juga lebih besar.

Kenangan simon akan makhluk buas tersebut sangat pahit. Bagaimana tidak, karena berusaha menyelamatkan diri dari makhluk itu, simon sampai kehilangan mata kanannya. Kisah itu diceritakannya pada rombongan yang melakukan ekspedisi menuju dunia bawah.

Bagi mereka, kisah simon mengenai kehidupan dunia bawah seperti dongeng. Sampai ketika mereka diperlihatkan pada sosok dinosaurus yang masih hidup. Disebuah lembah, yang dipenuhi pepohonan, terdapat beberapa ekor dinosaurus. Terlihat jelas oleh mereka seekor Stegosaurus yang sedang makan, tak jauh dari itu terlihat pula Parasaurolophus dan juga Brachiosaurus.

Membayangkan melihat Brachiosaurus, seperti menonton film Jurassic World seri terbaru tahun 2018 lalu. Kala itu seorang dokter wanita bergegas turun dari mobil untuk melihat secara langsung wujud Brachiosaurus. Lehernya panjang, keempat kakinya tidak begitu tinggi dan badannya yang sangat besar, sedang berjalan dengan perlahan. Berusaha menggapai pucuk pohon kelapa untuk memakan daunnya yang masih muda. Setelah itu dia terus berjalan dan sesekali mengeluarkan auman khasnya.

Tentu saja itu pemandangan yang sangat aneh bagi makhluk yang berasal dari dunia atas (permukaan bumi). Karena didunia atas dinosaurus telah punah sejak berjuta tahun yang lalu, karenanya, dapat melihat mereka hidup merupakan hal yang Luar Biasa. Namun begitu, tetap saja, melihat langsung sosok dinosaurus adalah sebuah pengalaman yang sangat luar biasa.

Semua hal mengenai dunia bawah dikisahkan dengan sangat detail. Selain hewan buas dan dinosaurus, didunia bawah juga terdapat gunung berapi aktif yang terkadang mengeluarkan lafa. Oleh makhluk dunia bawah, hal itu dianggap biasa saja, tidak ada ekspresi panik ataupun ketakutan yang nampak dari mereka. Semua seperti biasa saja.

Hal itu sangat jauh berbeda dengan manusia didunia atas. Ketika gunung berapi aktif mulai menyemburkan debu dan asap, semua segera berlari untuk mencari tempat perlindungan. Yang juga membuat berbeda, mungkin karena didunia atas lebih merasakan dampak kerusakan daripada mereka.

Selain gunung dan hutan, juga terdapat air terjun yang mengalir menuju kebawah, bersih dan sangat jernih. Kenyataan ini seperti sedang menyindir kami manusia didunia atas, yang seringkali merusak lingkungan dengan membuang sampah sembarangan.

Ada begitu banyak hal yang digambarkan mengenai dunia bawah, yang tidak mungkin dapat dituliskan semua disini. Saya pun hanya akan mengambil bagian-bagian penting, seperti kondisi alam, serta binatang dan hal penting lain yang sangat berguna tuk menambah informasi.

Seperti bagian yang akan digambarkan berikut ini, akan sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia dunia atas. Dunia bawah banyak menyimpan bukti mengenai sejarah perkembangan bumi dan makhluk hidup. Termasuk bukti yang menceritakan peristiwa-peristiwa besar yang terjadi selama periode waktu tertentu.

Dalam petualangannya didunia bawah, Simon Pegg menemukan sebuah prasasti batu. Didalammnya terdapat informasi yang merekam beberapa peristiwa besar yang pernah terjadi dimasa lalu. Menurut penuturannya, pada prasasti dijelaskan bahwa peristiwa itu akan terus berulang dimasa yang akan datang.

Sebelum zaman dinosaurus, dunia terlebih dahulu dihuni oleh hewan kecil yang mirip seperti kepiting. Karena sebuah asteroid besar menghantam bumi, maka kehidupan makhlul-makhlul kecil tersebut kemudian menjadi punah. Setelah itu dimulailah zaman dinosaurus, namun Hal serupa juga terjadi pada zaman dinosaurus, yaitu adanya asteroid besar yang menghantam bumi.

Sampai pada zaman es yang kemudian menjadi babak baru kehidupan mamalia dimuka bumi. Masa itu ditandai oleh keberadaan sebuah gaja berukuran besar yang disebut mamoth. Dan kembali lagi, peristiwa itu terulang kembali.

Dari penemuan tersebut, kemudian Simon Pegg meneliti dan menyimpulkan, bahwa setiap 100 juta tahun sekali, dunia akan mengalami pembersihan kosmik. Yaitu pembersihan secara menyeluruh, yang dapat memusnahkan kehidupan semua makhluk hidup dipermukaan bumi.

Tentu saja ini adalah informasi yang sangat baru bagi sebagian orang dan termasuk saya sendiri. Semoga kita semua bisa mendapat pelajaran dari kisah tersebut.

Sebelum mengakhiri, saya pun ingin mengutip sebuah ayat Al Quran, yang saya ambil dari catatan pak ilham :

لَهُ ما فِي السَّماواتِ وَما فِي الْأَرْضِ وَما بَيْنَهُما وَما تَحْتَ الثَّرى
 “Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah. (Taha, 20:6).

Simon Pegg adalah tokoh yang berperan (pengisi suara) sebagai Buck dalam film Ice Age. Sedangkan Buck adalah seekor musang yang merupakan salah satu karakter dalam film tersebut. Kisah diatas merupakan kisah pertemuan Buck dengan rombongan binatang dalam Film The Ice Age episode Down Of The Dinosaurus (2009). Setelah berpisah, mereka kembali bertemu pada Film Ice Age episode Collision Course (2016).

Selamat Menonton...

Senin, 07 Januari 2019

Reklamasi Pesisir Pantai Raha, Berhasil Atau Gagal?

Selamat datang di Kota Raha, wilayah yang menjadi Ibukota Kabupaten Muna, dan merupakan salah satu Kota paling awal dalam terbentuknya Provinsi Sulawesi Tenggara. Kota raha terbentuk dari 4 kecamatan yaitu Kecamatan Katobu, Batalaiworu, Lasalepa dan Kecamatan Duruka.

Jadi, apabila masyarakat Muna yang dari kecamatan lain ingin pergi ke Raha, maka sebetulnya mereka ingin datang di 4 Kecamatan itu. Meskipun begitu,  kenyataan dilapangan terkadang berkata lain. Kecamatan Duruka dan Batalaiworu cukup luas. Jangankan orang yang berada pada bagian ujung, yang berada di pusat Kecamatan Duruka sendiri, seringkali berkata mau turun ke Raha pabila ada urusan yang hendak diselesaikan, atau bahkan ketika ada perayaan atau acara-acara malam.

Dengan demikian, maka raha hanya meliputi Kecamatan Katobu dan sebagian Kecamatan Batalaiworu yang berbatasan dengan Kec. Katobu, itu anggapan sebagian besar masyarakt Muna. Sama seperti sebagian besar Kota-Kota lain di Indonesia, Raha merupakan daerah pesisir, yang mana pada salah satu sisinya (sisi bagian timur) berbatasan langsung dengan wilayah laut yaitu selat buton. Karenanya raha memiliki garis pantai dan wilayah perairan.

Di tahun 2002, Pemerintah Kabupaten Muna memulai proyek ambisius, Ridwan Bae yang kala itu menjabat sebagai Bupati adalah salah satu penggagasnya. Demi menyukseskan Porda (Pekan Olahraga Daerah) Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2007, Pemerintah Daerah melakukan reklamasi atau penimbunan daerah pantai yang mengarah ke laut.

Itu dilakukan untuk memperoleh daratan yang cukup, guna membangun Kawasan Pengembangan Sarana Olahraga yang bertaraf Nasional, yang kelak akan digunakan pada gelaran Porda tahun 2007. Cita-cita itu berangkat dari fakta bahwa, Kabupaten Muna kerapkali menghasilkan atlet dayung berprestasi ditingkat nasional, asia bahkan dunia.  

Maka dari itu, pembangunan kawasan olahraga tersebut, difokuskan pada pengembangan fasilitas untuk olahraga perairan. Olahraga perairan yang dimaksud mencakup ; dayung, renang, loncat indah, polo air, selam dan ski air. Karenanya, kawasan yang di reklamasi pun cukup luas, yang terdiri dari ; Kawasan Masjid Al Munajad (14,968 m2), Kawasan Olahraga/SOR (72,203 m2), Kawasan Perdagangan dan wisata (48,628 m2).

Apabila ditotal, maka luas keseluruhan kawasan reklamasi adalah sekitar 135,80 m2, dan itu belum termasuk pembangunan jalan baru. Jalan yang dimaksud diharapkan dapat mendukung kawasan, yang mana pembangunannya berupa tanggul, dan melingkar disepanjang wilayah perairan Kota Raha. Dengan adanya jalan tersebut, maka diharapkan seluruh kegiatan pada wilayah pantai kota raha dapat terkoneksi. Antara pelabuhan dengan kawasan olahraga dapat terhubung oleh jalan yang baru, selain itu jalan tersebut juga dapat menghubungkan pasar dengan pelabuhan.

Berdasarkan Pedoman Pengembangan Reklamasi Pantai dan Perencanaan Bangunan Pengamanannya (2004), reklamasi pantai adalah meningkatkan sumberdaya lahan dari yang kurang bermanfaat menjadi lebih bermanfaat ditinjau dari sudut lingkungan, kebutuhan masyarakat dan nilai ekonomis.

Sedangkan pada tahun berikutnya, yaitu tahun 2005, kembali disusun sebuah pedoman baru yang lebih terperinci yang mendefenisikan reklamasi secara lebih teknis. Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, dalam rangka meningkatkan manfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau drainase (Pedoman Reklamasi di Wilayah Pesisir).

Pada 2 defenisi sebelumnya, tidak ada kata yang tegas mengaitkan reklamasi dengan kata penimbunan wilayah perairan. Hal itu terjadi setelah dikeluarkannya Peraturan Menteri Perhubungan 52 Tahun 2011, yang menyebutkan bahwa, reklamasi adalah pekerjaan timbunan di perairan atau pesisir, yang mengubah garis pantai dan atau kontur kedalaman perairan.

Artinya, sebelum tahun 2011 atau dikeluarkannya PermenHub No.52 2011, reklamasi baru akan dilakukan apabila wilayah perairan atau wilayah pesisir dianggap kurang bermanfaat. Tentu saja, kalimat Kurang bermanfaat yang dimaksud memiliki arti yang luas. Karenanya, Pemerintah Kab. Muna dapat menggunakan hal itu, untuk memberi arti kurang bermanfaat pada pesisir pantai sebelumnya dan kemudian melakukan reklamasi.

Saat ini tahun 2019, apabila dihitung sejak dilaksanakan Porda di Kab.Muna (2007), maka reklamasi pantai Kota Raha telah berusia 12 tahun. Di usianya yang ke-12 ini, tidak tampak sama sekali kegagalan konstruksi pada kawasan reklamasi. Masjid Al Munajad yang merupakan peninggalan bupati 2 periode sebelumnya, telah diselesaikan pengerjaannya dan sudah digunakan untuk kegiatan-kegiatan keagamaan. Begitupun dengan Kawasan SOR (Sarana Olahraga) Laode Pandu yang didalamnya terdapat Gedung Serbaguna dan kolam renang, telah dinikmati oleh masyarakat.

Tak jarang, kawasan olahraga/Sor ini digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain yang dapat menimbulkan keramaian. Kami sendiri punya jadwal bermain futsal di sana, dan itu rutin kami lakukan dalam tiap minggu, kecuali gedung dipakai untuk acara pernikahan atau acara-acara lainnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Kawasan ini telah tumbuh menjadi pusat aktifitas baru masyarakat Kota Raha. Dipagi hari cukup ramai oleh orang-orang yang berenang, kebanyakan dari mereka adalah orang tua atau yang telah lanjut usia. Sepertinya mereka sedang melakukan terapi air laut, karena hampir setiap pagi dalam setiap minggu mereka selalu terlihat berendam di air laut.

Banyak yang bilang, kalau air laut dapat menyembuhkan beberapa masalah kesehatan, seperti ; penyakit kulit, memperlancar peredaran darah, menyembuhkan gangguan pernapasan dan menjaga kebugaran. Dari sebuah sumber, dikatakan bahwa terapi air laut pertama kali dilakukan oleh Hippocrates pada abad ke-4 sebelum masehi. Oleh bapak kedokteran modern ini kemudian disebut "Thalasso Theraphy", yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai terapi yang menggunakan air laut.

Boleh dikata, reklamasi turut membantu mereka memperoleh kesehatan. Jalan baru yang dibuat dengan menimbun laut, kemudian merubah garis pantai Kota Raha. Akibatnya, titik surut air yang sebelumnya cukup jauh, kini tak adalagi dan masyarakat dapat menikmati laut dari jarak yang sangat dekat. Sedangkan disore hari, kawasan ini bertambah ramai oleh pengunjung. Karenanya Pemerintah juga menyiapkan fasilitas peristrahatan dipinggir laut, dari sini pengunjung dapat menikmati meminum saraba dan makan gorengan dipinggir laut.

Deburan ombak kecil yang kadang datang menghantam tanggul, diiringi angin yang berbisik dengan lembut ditelinga, seolah menyampaikan pesan kalau besok lusa silakan datang lagi. Semakin malam, suasana menjadi kian romantis. Dibawah lampu jalan yang coba memberi cahaya pada gelapnya pantai, pohon kelapa tersipu, karena sedari sore selalu dipeluk oleh pemburu selfie.

Harus diakui bahwa reklamasi telah membawa perubahan pada masyarakat Kota Raha. Namun ada konsekuensi yang harus diterima dalam setiap pembangunan, tak terkecuali Reklamasi pantai Kota Raha. Berdasarkan sistem yang digunakan, Reklamasi Pantai Kota Raha menggunakan sistem urugan tuk Kawasan Masjid dan Kawasan Sor, sedangkan dalam pengelolaan air lautnya menggunakan sistem polder.

Sistem polder digunakan untuk mengatur tinggi muka air didalam kawasan, agar supaya tidak ikut kering saat air laut surut.  Sistem ini digunakan karena disepanjang pantai Kota Raha terdapat 7 muara sungai, mengurug keseluruhan sama saja dengan menutup aliran air menuju laut.

Namun demikian, bukan berarti sistem itu dapat menyelesaikan masalah lainnya. Dari 7 muara sungai, semuanya membawa sampah dalam jumlah yang cukup besar dan dari berbagai jenis. Pengelolaan sampah yang buruk di Kota Raha, membuat sungai menanggung beban pencemaran yang sangat tinggi. Dan pada akhirnya, lautpun akan menanggung beban serupa. Ketika laut tercemar oleh sampah, maka laut akan berubah menjadi tempat yang tidak nyaman lagi buat ikan dan biota laut lainnya.

Ada hal yang kontras apabila melihat kedua sisi kawasan reklamasi. Sisi timur merupakan sisi yang berbatasan dengan laut, sisi ini memiliki pemandangan laut yang tenang, menghadap ke seberang kearah pegunungan yang hijau menjulang. Pegunungan yang bersusun rapi akan terlihat seperti tembok besar cina, yang kan selalu siap menjadi tameng dari ganasnya ombak laut banda.

Sebaliknya, disisi barat yang merupakan baypass, memperlihatkan kondisi yang sangat bertolak belakang. Sampah berserakah diperairan, bukan mengapung tapi sedikit tenggelam, karena mereka hampir kalah oleh lumpur hitam yang menumpuk didasar dan telah membuat dangkal perairan.

Pada bagian lain, sampah yang tercecer dan menumpuk sejak lama, ikut membuat warna air berubah menjadi kehitaman, tentu saja disertai bau busuk yang sangat menyengat. Ini terjadi dijalan masuk Sor laode pandu, kondisi itu telah berlangsung lama sejak bulan 12 tahun 2018 lalu, dan sampai saat ini belum berubah. Meskipun beberapa waktu lalu dilakukan pembersihan, berupa pengerukan lumpur dan sampah menggunakan eskavator, bau busuk dan pencemaran yang terlanjur terjadi belum dapat teratasi.

Yang paling mengkhawatirkan dari itu semua adalah keberadaan Rumah Sakit Umum, yang belum selesai pembangunannya tapi sudah mulai digunakan. RSU ini letaknya tidak begitu jauh dari pantai, dan pada kedua sisinya terdapat sungai yang langsung bermuara ke laut.

Pengolahan limbah Rumah Sakit akan menjadi perhatian yang sangat besar, karena dapat merusak lingkungan dan imbasnya akan sampai merusak lingkungan perairan. Kegiatan Rumah Sakit akan menghasilkan limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun), yang berasal dari ; pembuangan bekas jarum suntik, bekas jarum infus, botol obat-obatan, perban bekas, darah maupun bagian tubuh pasien, dan peralatan bekas alat2 kesehatan. Limbah B3 apabila bertemu tanah maka akan mencemari tanah tersebut, hal itu juga berlaku pada air dan juga udara.

Lalu apa hubungannya dengan air laut?. Meskipun menggunakan sistem polder, namun air dari sungai dan air laut yang masuk kedalam kawasan akan bercampur pada 1 wadah. Air dalam kawasan akan bercampur dengan air laut disaat pasang, dan akan ikut keluar kelaut melewati pintu air ketika air laut mulai surut. Terdapat 2 pintu air didekat masjid Al Munajad dan 2 pintu air di arena dayung. Area didepan masjid Al Munajad merupakan titik paling sering menjadi tempat orang-orang berenang dan berendam, maka titik ini merupakan area paling rawan bagi masyarakat.

Kabupaten Muna kini lebih maju, pembangunan fasilitas publik mulai kelihatan. Kapal-kapal besar lebih sering keliatan di Pelabuhan, membawa kontainer dengan warna merah-putih hampir setiap minggunya. Pelabuhan Feri yang baru sebentar lagi beroperasi. Yang paling diharapkan, tentu saja supaya sektor Pariwisata lebih digenjot, dengan target wisatawan Nasional dan Mancanegara.

Seleksi CPNS, Bukan Sengsara Membawa Nikmat


Beberapa waktu lalu, di Facebook dan juga grup-grup WhatsApp beredar video seorang wanita muda yang bertingkah cukup aneh. Entah nyata atau cuma ekting, videonya cukup viral dan menarik banyak komentar dari para netizen. Di facebook videonya menjadi perbincangan, tak sedikit yang menertawai namun tak sedikit pula yang bersimpati.

Saya sendiri melihat video itu karena diperlihatkan istri, yang menurutnya didapatkan dari grup WA alumni. Dalam video terdapat 2 orang wanita mengenakan kemeja putih, dikombinasikan dengan rok hitam dan jilbab hitam. Seorang diantara mereka seperti orang sedang stress berat, bahkan hampir gila. Seorang lagi temannya, yang terus memperingatkan temannya itu supaya sadar, sadar dan sadar.

Karena melihat temannya bertingkah aneh, dan bicaranya yang mulai tidak karuan layaknya orang kerasukan, maka si teman yang masih sadar itu terlihat agak panik dan terus berusaha menenangkan temannya tadi. Video itu adalah video 2 perempuan yang baru saja mengikuti seleksi pertama CPNS 2018. Apabila benar, maka kejadian itu cukup memprihatinkan.

Saya sebetulnya tidak begitu tau dengan kejadian yang sesungguhnya. Mungkin tress berat karena tidak lulus, ataukah karena terlalu bahagia sampai kehilangan kesadaran, atau mungkin juga cuma acting tuk menghilangkan stress akibat tekanan yang terlalu besar saat mengikuti seleksi CPNS.

Seleksi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) telah selesai dilaksanakan sejak akhir tahun lalu. Dari 2 kali tes yang diselenggarakan, diharapkan seleksi tersebut berhasil menjaring orang-orang dengan kualitas terbaik menjadi Pegawai Negeri Sipil.

Tentu saja ada harapan besar yang kemudian dititipkan dipundak mereka dengan predikat terbaik dalam sebuah kompetisi. Salah satunya, agar supaya mereka dapat bekerja dengan baik, jujur, sepenuh hati dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Yang guru agar supaya mengajar para murid dengan sebaik-baiknya, karena dari kesabaran mereka lahir tunas-tunas baru yang dikemudian hari akan menjadi pohon-pohon besar penopang masa depan bangsa. Yang bertugas dibagian kesehatan, supaya dapat memberikan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya. Karena penyakit tak mengenal hari libur, maka para tenaga kesehatan dituntut bekerja dengan lebih baik lagi, setidaknya yang PNS lebih rajin daripada yang masih honorer.

Begitupun dengan yang lainnya. Harapan-harapan itu agaknya tidaklah berlebihan, karena para CPNS yang dinyatakan lulus di bulan januari 2019, merupakan orang-orang yang lahir dari sebuah SISTEM SELEKSI YANG JUJUR DAN TRANSPARAN. Artinya, mereka adalah orang-orang yang tidak melakukan upaya menyogok untuk mendapatkan jaminan pensiun dihari tua.

Ada begitu banyak cerita yang lahir dari seleksi CPNS beberapa waktu lalu. Baik saat pendaftaran, ketika mengikuti tes maupun setelah hasil tes diumumkan. Ada cerita kurang baik, namun tak sedikit pula cerita menyenangkan atau bahkan sangat dramatis.

Bagi sebagian orang, tes CPNS adalah pertarungan hidup mati. Bagaimana tidak, masih sangat banyak penduduk negeri ini menganggap PNS adalah jaminan hidup tenang di hari tua. Menjadi PNS adalah menjadi orang yang akan memiliki masa depan cerah, sedangkan tidak menjadi PNS sama dengan menjadi orang yang suram masa depannya.

Setidaknya, didaerah-daerah kecil di Negara ini, masih banyak orang berpikiran seperti itu. Maka tidak mengherankan, ketika pendaftaran CPNS dibuka, jumlah pendaftar akan membengkak, bahkan dapat mencapai 4 sampai 5 kali lipat dari kuota, mungkin juga lebih. Dari kondisi tersebut kemudian dapat disimpulkan bahwa PNS merupakan satu-satunya profesi yang paling diinginkan sebagian besar masyarakat di Negara ini.

Ada yang begitu menarik dalam tes CPNS tahun ini dan beberapa tes sebelumnya. Pada tes kali ini Pemerintah Pusat memiliki peran yang lebih besar dari pemerintah daerah. Mengenai soal dan tata cara pelaksanaan, serta pemeriksaan, semuanya diambil alih oleh Pemerintah Pusat, termasuk system CAT yang digunakan para peserta tes. Sedangkan daerah berperan sebagai pelaksana dan pengawas tes yang dilakukan di daerah masing-masing.

Para peserta mengikuti ujian dengan mengisi jawaban pada aplikasi yang dijalankan melalui computer. Dengan sambungan internet hasilnya terkoneksi dan tersimpan pada database Pemerintah Pusat. Artinya, ketika data hasil tes para peserta telah tersimpan di Database Pusat, itu takkan bisa diganggu oleh oknum-oknum tertentu didaerah, bahkan oleh Bupati sekalipun.

Dalam pelaksanaannya, kemudian dikuatkan oleh 2 Peraturan Menteri, yaitu Permen PANRB No.36 Tahun 2018 dan Peraturan Menteri PANRB No.37 Tahun 2018. Yang pertama mengenai “Kriteria Penetapan Kebutuhan PNS”, kemudian yang kedua mengenai “Nilai Ambang Batas”. Selama tes berlangsung masih banyak tersebar kabar burung mengenai kemungkinan ketidak jujuran Pemerintah dalam melaksanakan tes.

Karenanya beberapa orang mulai mempersiapkan uang dan koneksi untuk mengawal hasilnya. Selain itu kabar mengenai keterlibatan daerah dalam mempengaruhi nilai juga dihembuskan oleh beberapa orang di grup-grup WA dan juga facebook. Kabar-kabar itu terus saja berkembang, dan tersebar dari grup ke grup, juga seringkali jadi bahan obrolan ditempat umum.

Semuanya berubah ketika hasil diumumkan, dan seleksi CPNS tahun 2018 lalu pun boleh dikatakan JUJUR DAN TRANSPARAN. Orang lain bisa melihat nilainya sendiri, nilai teman dan juga lawannya. Mereka juga bisa menghitung sendiri nilainya, menghitung nilai temannya dan juga lawannya.

Sebetulnya, apabila mereka cukup tenang dan rajin membaca Peraturan Mentri PANRB Nomor 36, mungkin tidak gampang termakan kabar burung. Karena mekanisme pelaksanaan tes, tata cara pemberian nilai sampai dengan tata cara penetapan peringkat, telah diatur didalamnya.

Tentu saja kita semua patut member apresiasi pada Pemerintah, dari pusat sampai daerah, dari BKN sampai BKD, karena dalam pelaksanaan tes, dari awal sampai akhir, telah mengikuti prosedur sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri PANRB.

Akhirnya hasilnya diumumkan, dan menurut kabar kemungkinan tahun 2019 ini akan kembali diadakan seleksi CPNS, entah dibulan berapa, semuanya kita kembalikan pada yang berwenang untuk mengatur. Saat ini kami sudah percaya, setelah melihat pelaksanaan tes sebelumnya yang Jujur dan Transparan.

Dengan system serupa, masyarakat dari yang kurang mampu masih bisa merasaka keadilan. Setidaknya semuanya akan sama dihadapan computer, karena computer selalu adil memperlakukan penggunanya. Tidak ada anak pejabat, tidak ada anak konglomerat, tidak ada anak tuan tanah, tidak ada anak penjahat dan tidak ada anak ustad ataupun anak ulama.

Semuanya sama, sama-sama peserta seleksi CPNS, bahkan untuk anak presiden sekalipun yang pernah tidak lulus tes PNS. Kini semua bisa berharap memiliki masa depan cerah dengan menjadi PNS, tak perlu takut  karena tidak punya uang sogokkan dengan jumlah ratusan juta.

Tidak perlu takut karena tidak punya orang dalam yang dapat member janji kelulusan saat pendaftaran dibuka. Tak perlu takut karena tidak punya kenalan atau keluarga seorang pejabat, karena semua bisa asalkan mau berusaha dan belajar dengan giat.

Dengan begitu, para anak dari keluarga tidak mampu yang kemarin dinyatakan lulus PNS dan kedepannya akan mengikuti tes, kemudian dapat meringankan pekerjaan orang tuanya, membahagiakan mereka dan membuat mereka bangga.

Begitupun dengan mereka sebelumnya menunda untuk menikah karena masalah ketidak jelasan pada masa depan, setelah dinyatakan lulus PNS, semoga bisa segera menikahi si adek atau yayangnya.

Walaupun berat diucapkan, setidaknya ucapkanlah Terimakasih walau Cuma dalam hati, pada Pemerintah yang telah melaksanakan tes dengan Jujur dan Transparan. Karena tanpa itu, mungkin nasibmu hanya akan ditentukan dari seberapa mampu kau mencari pinjaman dengan jumlah ratusan juta.

Sebelumnya tentu saja saya harus mengucapkan selamat buat yang sudah berusaha dengan sebaik-baiknya, dan akhirnya dinyatakan lulus dalam seleksi CPNS kemarin. Dan tidak lupa juga saya mengucapkan selamat pada diri sendiri karena tidak mengikuti tes CPNS hingga kini. Bukannya tidak mau, hanya saja masih belum kepikiran.