Neuroplanologi - Bahagia Untuk Menjadi Kuat

Kota Bahagia adalah Kota yang mampu memberikan kebahagiaan bagi warganya. Saya ingin memulainya dari defenisi yang sederhana tentang Kota Bahagia, sesederhana yang saya pikirkan tentang jalan kebahagiaan.

Urbanisasi dan Masyarakat Kota

Urbanisasi muncul karena ada kebutuhan, begitupun dengan kota sebagai sebuah peradaban. Kota lahir karena kebutuhan, bukan secara alamiah, melainkan dibentuk dengan sengaja oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Neuroplanologi - Jalan Menuju Kota Bahagia / Happy City

Mungkin sudah saatnya sebuah pendekatan baru lahir, dengan memadukan disiplin Planologi dan Neurosains untuk mewujudkan sebuah kota yang bahagia. Dengan kajian yang lebih fokus membahas sebuah perencanaan yang lebih memberikan pengaruh terhadap saraf otak dan membuat manusia lebih bahagia. Semoga tak terlalu dini, saya ingin menyebutnya sebagai NEURO PLANOLOGI.

Silverqueen - Berhenti Menangis

Selalu ada kisah haru pada malam-malam disaat musim hujan yang pernah kita lalui bersama. Kau disana, dan aku disini, hanya kita berdua. Belum cukup setahun kita kenalan, tapi rasanya sudah bertahun-tahun kita berteman. Sangat akrab, dan kau selalu saja buatku rindu.

Pak Udin, Penjaga Tradisi Suku Bajo Mola di Wakatobi

Pak Udin merupakan seorang Suku Bajo yang berasal dari Mola, pemukiman suku bajo terbesar didunia yang berada di Pulau Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi. Layaknya suku bajo yang selalu dikatakan dalam berbagai literatur, pak udin sangat menggantungkan hidupnya pada laut.

Sabtu, 27 Juni 2020

Sederhana, Mungkin Itu Ciri Orang Muna

Setauku dia tak pernah mau meminta fasilitas kelas pejabat tingkat atas dari kantornya. Saat banjir menyerang dan rumahnya terendam air dengan ketinggian lebih dari 1 meter. Dia tak juga meminta fasilitas negara untuk menyelamatkan diri dan keluarganya. 

Padahal lebih mudah baginya untuk meminta, tinggal menelpon dan semua bantuan serta fasilitas akan datang ketempatnya. Namun dia tetap dirumah, bersama keluarga dan warga sekitar, bahu membahu melawan banjir bekasi bulan Februari lalu. Disaat kebanyakan pejabat tidur nyaman menggunakan fasilitas mewah milik negara.

###
Ada yang tak biasa pada hari itu. Rombongan mobil hitam beriringan masuk dikomplek perumahan Vila Mutiara. Biasanya yang begitu rombongan pejabat, entah pejabat tingkat I atau tingkat II. Mereka berhenti dipersimpangan jalan Giok Raya dan jalan Intan Raya. Beberapa lelaki berpakaian hitam dengan cepat keluar dari mobil depan dan belakang, menuju mobil bagian tengah.

Setelah membuka pintu, dengan perlahan seorang wanita muncul dari balik pintu mobil yang sengaja dibuka tadi.  Wajahnya cukup familiar, kalau tak salah itu Bu Neneng, Bupati Bekasi. Hanya saja sedikit mengejutkan, semua warga Perumahan Vila Mutiara memang tau kalau itu rumah Pak Syarifuddin, salah satu Dirjen di Kementrian Dalam Negri.

Tapi tak biasanya Pak Udin kedatangan tamu pejabat dirumahnya, apalagi Bupati Bekasi. Daripada kami, sepertinya malah Bu Neneng yang lebih terkejut. Bisa-bisanya seorang Direktur Jenderal di Kementrian Dalam Negri, tinggal disebuah perumahan yang bukan perumahan elit. Yang hampir tiap tahun jadi langganan banjir Bekasi.

Itulah Pak Udin, seorang bersahaja yang hampir tiap malam selalu datang pada kami warga perumahan Vila Mutiara untuk bermain catur atau pimpong. Kami seringkali bertanya-tanya, Pak Udin kapan istrahatnya. 

Saat kami baru keluar rumah jam enam lewat dikit, beliau sudah berangkat kekantor. Sepertinya dia bangun cukup subuh untuk shalat subuh kemudian sarapan dan melakukan persiapan ke kantor. Karena berkantor di Jakarta Pusat, dan lalu lintas yang selalu macet setiap pagi, cukup masuk akal pabila dia harus berangkat lebih awal.

Selain untuk menghindari macet, mungkin beliau sudah menghitung berapa lama waktu dijalan seandainya terjebak macet, dan sampai kantor tepat waktu. Atau malah lebih dulu dari anak buahnya. Seharian dikantor sampai pulang antara jam 09.00-10.00 malam, kemudian kumpul bersama warga  pukul 10an malam. Harusnya beliau sangat lelah.

Ya, meskipun main catur atau pingpong mungkin adalah hobinya, seharusnya ada batasan dimana manusia lebih memilih istrahat daripada menyalurkan hobi. Bersama kami, Pak Udin biasanya pulang cukup larut, kadang bisa sampai jam 11an malam. Apa iya, bapak ini seorang pejabat tinggi di Kementrian sana?. 

Masa sih dizaman sekarang masih ada pejabat yang seperti itu, sebelum kekantor sarapan masakan buatan istri. Saat pulang malam, makan makanan buatan istri setelah itu kumpul-kumpul bersama masyarakat biasa, ditempat ronda pula. Bukannya kehidupan pejabat sebaliknya, mewah, berwibawah,  harus dihormati dan bergaul hanya dengan orang penting.

Seingatku Pak Udin juga tak memiliki pembantu dirumah. Artinya semua keperluannya sehari-hari disiapkan oleh sang istri. Ini juga hal yang cukup ganjil untuk seorang pejabat. Biasanya mereka memiliki pembantu, lain yang mengurus dapur, lain pula yang mengurus pakaian dan kebersihan rumah. Mana mau istri pejabat menyetrika baju atau memasak untuk suaminya. Apalagi sampai harus bersih-bersih rumah.

Pak Udin juga cukup ketat mendidik anak. Kami ingat pernah bercerita dengan anaknya. Setau kami dia anak pejabat, otomatis punya uang jajan yang lumayan gede. Ternyata tak seperti itu, untuk dapat uang jajan mereka harus bekerja. Tapi mereka masih sma, masih harus sekolah, bukannya bekerja akan mengganggu sekolah nantinya.

"Ya, kerja kan tak harus diluar rumah, didalam rumah juga harusnya bisa bekerja. Seperti cuci piring mengepel lantai, setrika baju, dan lain-lain", kata Pak Udin. Dari situ anak-anaknya kemudian mendapat uang jajan. Seperti cuci piring mendapat Rp.5000, mengepel lantai mendapat Rp.10.000, menyetrika baju tiap lembar Rp.1000, dan masih banyak lagi.

Tak gampang menjadi pejabat di Ibukota. Tantangan dan lingkungan akan membuat seseorang berada dalam keadaan terpaksa untuk meninggalkan kehidupan biasa, dan memasuki kehidupan luar biasa khas pejabat. Kami tau Pak Udin datang dari tempat yang jauh, sebuah daerah yang kami tak pernah menyangka tempat itu ada.

Biasanya orang kampung yang datang ke kota besar, akan berubah menjadi pribadi baru. Mungkin saja dikampung dia orang baik, jujur dan bersih. Setelah suasana kota merasukinya, banyak orang akan meninggalkan kebiasaannya itu. Uang, kehidupan malam dan kerasnya tekanan para mafia, akan menguras habis semua sisi kemanusiaannya. Dan hanya ada segelintir orang yang benar-benar berhasil menaklukannya.

Bagi kami, Pak Udin salah satunya. 

Mungkin kami tak pernah pergi kekantornya, kami juga tak pernah sekalipun hadir dalam acara rapatnya. Pejabat-pejabat kenalannya kami tak tau, ketemu saja enggak apalagi sempat berfoto bareng. Kami tak tau pasti bagaimana sebetulnya kehidupan kantor dan rumah Pak Udin.

Tapi kami sangat mengenal Pak Udin yang selalu senyum, selalu ramah pada semua orang, dan hampir setiap malam menemai kami bermain catur dan pingpong (tenis meja). Pernah suatu ketika seorang teman menanyakan kenapa Pak Udin tak tinggal diperumahan elit. Yang lebih mewah seperti pejabat-pejabat lain, dan tentu saja terbebas dari banjir musiman Bekasi.

Pak Udin hanya tersenyum, kemudian memberikan jawaban, "kalau saya tinggal diperumahan elit, disana tak ada yang suka main catur jam segini, tak ada juga yang suka main tenis meja seperti ini. Supaya bisa main catur dan tenis meja, makanya saya harus tinggal diperumahan Vila Mutiara ini". Dan kami semua  tertawa dibuatnya.

###
Kami mendengarnya, kalau Pak Udin akan maju sebagai Calon Bupati dikampungnya, di Muna. Semoga saja maksudnya tercapai, karena Pak Udin itu orang baik. Kata seorang bapak yang duduk bersila didepanku. 

Saya cukup lama bercerita dengannya. Dapat kuduga sebelumnya kalau beliau pasti betah duduk lama denganku. Secara dialek, tentu saja kami nyambung. Pengalaman tiga tahun hidup dibandung membuat lidahku sedikit fasih. "Haaaah, Azis, kamu dah bisa bahasa Bandung??". Gampang, tinggal kujawab "ya litel-litel".

Jumat, 26 Juni 2020

4 Hal Ini Bedakan Syarifuddin Udu Dengan Yang Lain

Muna takkan pernah maju dan berkembang hanya dengan mengandalkan APBD. Siapapun bupatinya, ketika dalam membangun daerah hanya mengandalkan dana Desentralisasi berupa DAK, DAU dan Dana Bagi Hasil, Muna takkan bisa maju. Imbasnya bagi masyarakat yaitu tak tersedia lapangan kerja serta kondisi ekonomi yang begitu-begitu saja. 

Dalam melakukan pembangunan, setiap daerah akan diperhadapkan pada dua pertanyaan mendasar. Pertama, apa yang akan dibangun?. Pertanyaan ini terkait sektor potensial yang dimiliki Muna dan dapat membawa perubahan ekonomi yang nyata pada daerah juga masyarakatnya. 

Kedua, dari mana sumber dananya?. Kalau pertanyaan pertama dapat dijawab dengan mengenali dan menggali setiap aspek yang menjadi keunggulan daerah. Maka pertanyaan kedua hanya dapat dijawab dengan mengenali jalan yang tepat serta kemampuan memilih pemandu atau penunjuk arah yang baik. 

Beberapa hari kemarin, tersebar sebuah video rekaman forum diskusi, dengan tema 'Expose Visi dan Program Cabup Muna 2020'. Sejak diunggah oleh akun facebook bernama La Piliha Maratumu, video tersebut telah ditonton hampir 6000 kali oleh masyarakat Muna. Saya sendiri ikut membagikan video itu dihalaman facebook pribadi saya.

Dari video tersebut, setidaknya ada 4 hal yang akan dilakukan Syarifuddin Udu diawal masa jabatannya, ketika dirinya diberi amanah menjadi Bupati Muna. Empat hal tersebut akan membawa perubahan besar untuk Muna. 

Pertama, mengupayakan Kabupaten Muna mendapat Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan. Ini program paling mencolok, yang membedakan Syarifuddin Udu dengan calon lain dalam Pilkada Muna 2020 ini. 

Program ini tak dapat ditiru oleh lawan politiknya, dan menegaskan kelebihan serta kemampuan yang dimiliki seorang Dirjen. Tak banyak politisi di daerah yang mengetahui hal ini sebelumnya, apalagi masyarakat. Kehadiran seorang Dirjen Keuangan Kemendagri telah membuka mata masyarakat Muna, bahwa Muna seharusnya bisa lebih maju apabila mampu mendapatkan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan.

Ini juga solusi yang paling realistis untuk membangun Muna, daripada memilih mengajukan pinjaman dalam bentuk utang yang tentu saja akan sangat membebani keuangan daerah dikemudian hari. Bahkan bupati Muna saat ini mengakuinya, bahwa sangat berat melakukan pembangunan karena utang pembangunan RSUD belum dilunasi.

Dua sumber dana ini, akan meningkatkan Pendapatan Daerah. Bahkan dapat mencapai 1 Tiriliun Rupiah. Dengan dana sebesar itu, tentu saja geliat pembangunan akan makin tinggi. Banyak jalan yang akan diaspal, banyak gedung yang akan dibuat atau direnovasi, banyak jembatan akan dibuat, banyak pelatihan akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM. 

Apakah itu hanya janji seorang politisi?, tentu saja tidak. Yang perlu diingat adalah, Syarifuddin Udu seorang Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri. Dia tau jalannya, dia tau syaratnya,  dia tau caranya, dan yang lebih penting lagi dia tau harus berbicara dengan siapa untuk mendapatkannya.

Syarifuddin Udu tidak memberi janji, tapi memberi harapan baru bagi Muna. Tentang Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan dapat dibaca di sini :

https://azissyahban.blogspot.com/2019/12/dana-dekonsentrasi-dana-tugas.html?m=1

Kedua, mendirikan BUMD yang profesional, agar kapal penyeberangan Raha-Kendari tidak dikuasai perusahaan swasta, terutama yang dari luar Muna. Dengan BUMD, Kapal Raha-Kendari akan dikelola dan hasilnya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat Muna.

Kenapa kita tak pernah mendengar program ini selama 15 tahun hidup di Muna. Selama kepemimpinan kepala-kepala daerah sebelumnya, belum ada yang menawarkan program seperti ini. Tapi kitapun boleh bertanya, apakah itu penting?.

Begini, semua orang Muna tau, pada waktu normal jumlah penumpang kapal cepat maupun kapal malam rute Raha-Kendari, selalu ramai. Padahal dalam sehari semalam ada empat kali keberangkatan  rute Raha-Kendari, dan penumpang selalu saja ramai, sampai ada yang tak kebagian kursi. 

Kalau jumlah penumpang kapal cepat dalam sekali jalan adalah 300 orang, dengan harga tiket Rp.120.000. Berarti, dalam sekali jalan uang dari Muna akan mengalir keluar daerah sebesar 300 x 120.000 = 36 juta rupiah. Dikali sebulan mencapai 1 Miliar 80 juta, dikali setahun menjadi kurang lebih 12 Miliar lebih sekian. 

Itu untuk satu kapal, bagaimana kalau 3 kapal?. Mungkin hasilnya menjadi 3x lipat, atau setara dengan 36 Miliar. Coba bayangkan, jika daerah lewat BUMD memiliki kapal sendiri, PAD akan bertambah puluhan miliar. Dana ini bisa digunakan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, asal jangan dipake untuk menimbun laut.

Ketiga, mengoptimalkan potensi Perkebunan. Dengan cara menyiapkan 1000 Ha lahan tiap tahun selama tiga tahun untuk ditanami pinang.

Saya melihat ini adalah bocoran dari seorang pejabat tinggi di Jakarta, untuk komoditi perkebunan yang akan ramai kedepan. Bahkan daerah-daerah di Sumatra sampai mengganti kelapa sawit dengan pinang. Pak Syarif memberi contoh, harga pinang saat ini Rp.16.000, dalam 1 Hektar tanah dapat menghasilkan 1 ton atau 1000 Kilo pinang sebulan.

Jika semua pinang di Kabupaten Muna masuk ke pasar Nasional atau Internasional, dan dibeli oleh perusahaan luar. Artinya ada sejumlah uang yang akan mengalir masuk ke Muna. Mari kita hitung. 

1 Hektar kebun pinang menghasilkan 1 ton, harganya sekitar 16 juta rupiah. Kalau Muna memiliki 1000 Hektar kebun pinang, berarti dalam tiap bulan ada uang sebesar 16 Miliar masuk ke Muna.

Program ini tak lain untuk menarik pengusaha supaya membeli pinang dari Muna. Penyiapan lahan 1000 Ha oleh Pak Syarif bukan dalam artian pemerintah akan membeli semua tanah milik masyarakat. Tapi mengajak masyarakat supaya sama-sama menyiapkan lahan sebanyak 1000 Ha untuk ditanam pinang. Semua masyarakat dapat berpartisipasi, dari yang besar sampai yang kecil.

Bahkan sepetak tanah dihalaman rumah berukuran 3 x 1 pun bisa dipakai. Jadi semua masyarakat dapat menanam pinang dihalaman atau dikebun, dan masyarakat Muna akan mendapat manfaat ekonomi darinya.

Keempat, membangun Hotel Bintang 4. 

Hotel berbintang  dan Mall, mengapa Baubau dan Kendari punya sedang Muna tidak. Muna punya wisata, Muna daerah potensial perkebunan, Muna satu dari 3 Daerah dengan jumlah penduduk terbanyak di Provinsi Sulawesi Tenggara. Apa semua itu belum cukup?.

Semua tergantung bagaimana Pemerintah Daerah mampu meyakinkan investor untuk masuk dan berinvestasi di Muna. Syarifuddin Udu punya itu, sebagai seorang Ahli Keuangan Kemendagri dan Komisaris PT. TransJakarta, Syarifuddin Udu cukup dikenal pengusaha hotel Indonesia. 

Kinerjanya yang baik selama memegang jabatan strategis di Kemendagri membuat para pengusaha sangat mempercayainya. Dan itu salah satu faktor penentu mereka (pengusaha) akan berinvestasi di Muna. Salah satunya dengan mendirikan Hotel berbintang 4 di Kota Raha. Dengan begitu Slogan 'Mai Te Wuna' akan lebih bermakna ajakan.

Kedepan kita tak malu lagi mengajak Mentri atau Presiden serta pengusaha-pengusaha besar untuk datang ke Muna. Karena di Muna sudah ada Hotel bintang 4 dan mereka akan nyaman dengan pelayanannya.

###
Kadangkala membeli ikan dipasar tidaklah mudah seperti yang dipikirkan. Tak cukup dengan melihat, ikan harus dipegang baru dapat membedakan mana ikan yang baik dengan tidak.

Semoga visi dan program ini dapat direspon dengan cepat oleh calon lainnya. Bukan dengan tanggapan negatif, melainkan dengan visi serta program yang lebih baik dari ini. Supaya masyarakat mendapat pendidikan politik dari prosesi Pilkada Muna 2020 ini.

Jumat, 19 Juni 2020

Keturunan Arab India

"Ya, memang betul. Kita itu ada keturunan Arab dan India", kata Almarhum nenekku Waode Suruhani. Entah sudah berapa tahun berlalu sejak beliau dengan serius mengatakan itu. Sedang kami, hanya mendengar sambil tertawa tak percaya.

Memang lewat mana darah Arab-India bisa sampai ke kami. Muna saja tidak dilewati jalur sutra, apalagi Desa Mabuti dan Desa Dana. Akhirnya saya harus mempercayai itu sebagai dongeng yang dikisahkan turun temurun. Sampai kejadian kemarin, saya kembali berpikir, mungkin betul yang dulu dikatakan nenekku.

Akhirnya saya harus membuka lembaran sejarah yang telah berdebu, tentu saja ini sangat berat buatku. Karena harus menemukan jejak-jejak yang membenarkan orang Muna dan Arab-India terikat sebuah hubungan. Masih berat, bagaimana kalau pencarian dibagi dua, mencari hubungan Muna-Arab, kemudian hubungan Muna-India.

Apakah saya harus mempelajari sejarah sampai sejauh itu, membaca dan merenungkan awal mula orang India masuk ke Nusantara. Memikirkan faktor ketertarikan orang India yang semula hanya berniat berdagang, kemudian sampai menikah dengan orang Muna. Bagaimana bisa kisah cinta mereka bersemi dalam proses sedang terjadi tawar menawar harga.

Apakah ilmu ekonomi mempertimbangkan, kalau dalam tawar menawar untuk menaikan atau menurunkan nilai jual suatu barang, ada faktor perasaan terlibat didalamnya. Sebut saja seorang pedagang India turun di Buton, setelah beberapa malam mengarungi lautan. Kerasnya angin serta terjangan keras ombak yang menggulung diantara selat bone dan laut flores, mampu dilaluinya.

Di Buton dia mendapati seorang wanita pribumi yang ingin membeli dagangannya. Karena terpesona dengan paras dan suara wanita itu, dia pun menurunkan harga barangnya. Akhirnya rasa cinta bersemi diantara mereka, jadilah seorang India menikah dengan seorang Muna. Ah, ini kisah percintaan yang sangat-sangat singkat.

Mungkin butuh kisah lain yang lebih romantis dan bernilai historis tuk menggambarkan dari mana darah India ku berasal. Setidaknya, kalaupun bukan dari para pedagang India yang tak secara kebetulan datang ke Muna, mungkin saja dari eksodus bintang sinetron India yang sengaja mampir ke Indonesia. Seperti yang sering mangkal di tv bersama Rafi Ahmad.

Dibanding mereka, sepertinya nenek moyang Shahrukh Khan masih lebih mungkin. Orang india yang masuk ke Nusantara untuk berdagang mungkin saja dari keluarga bangsawan Khan. Yang saat itu menduduki tahta kerajaan Mughal, kerajaan Islam terbesar di India saat itu. Selain bermaksud berdagang, mereka juga membawa misi penyebaran agama Islam.

Bagaimana dengan darah Arab, yang juga saya miliki?. Mungkin ini ada kaitannya dengan suatu peristiwa ketika orang-orang Hadramaut bermigrasi ke Nusantara. Sekitar abad ke 8 atau 9 Masehi, menurut seorang dosen Hubungan Internasional Universitas Padjajaran Bandung.

Ketika itu tensi politik dan keamanan di arab sana sedang tak stabil. Dimana dua dinasti besar yaitu Umayah dan Abasiyah, menganggap keturunan Nabi Muhammad Saww dapat mengganggu kekuasaan mereka. Karenanya mereka, keluarga Nabi Saww yang berasal dari Ali Bin Abi Thalib dan Fatimah dikejar-kejar dan dijadikan target pembunuhan.

Dan merekapun tiba di Nusantara, berbaur dengan masyarakat asli serta berperan dalam menyebarnya ajaran islam di Indonesia. Sampai masuk ke daratan Muna dan akhirnya mempengaruhi budaya masyarakat Muna. Seperti pengunaan bahasa arab dalam ritual baca-baca, atau peringatan 3 hari, 7 hari, 40 hari dan 100 hari bagi yang telah meninggal dunia.

Mungkin itu juga ada hubungannya dengan kakek buyutku  La Huseini, yang makamnya pernah saya kunjungi di Mabuti, disekitar komplek pemakaman kakek ku. Namanya mirip dengan nama cucu nabi, Husein, anak dari Fatimah dan Ali bin Abi Thalib.

Sepertinya saya sudah membuat penelusuran cukup jauh, dan secercah cahaya sudah mulai nampak dalam pencarianku. 

Saya teringat beberapa kejadian semasa kuliah dulu, ada seseorang yang menyadari ke Arabanku dan dia seorang wanita. Sayangnya temanku sudah Kegeeran duluan, dan menyangka kalau dirinyalah yang dimaksud. Ya, meskipun temanku itu sedikit tampan, tetap saja saya masih lebih tampan daripadanya.

Beberapa hari lalu saya menemani istriku mengunjungi pasien ODGJ, atau Orang Dengan Gangguan Jiwa. Kami mengunjungi beberapa pasien dibeberapa rumah. Bertemu mereka, dan berkomunikasi dengan keluarganya untuk memberikan konseling Home Visit bagaimana merawat pasien ODGJ dengan benar.

Saat itu langit sedang mendung, hujan turun sesekali, kadang keras kadang juga hanya gerimis mengundang. Selain sebagai driver, saya juga berperan sebagai kameramen yang mendokumentasi seluruh kegiatannya dari awal keluar rumah hingga akhirnya kembali lagi kerumah.

Selama dilapangan tentu saja selalu menggunakan masker kain berwarna hitam, yang terkait cukup erat dikedua telinga dan menutup bagian mulutku. Otomatis hampir semua pasien ODGJ beserta keluarganya tak melihat keseluruhan rupaku. Tapi kuyakin mereka selalu dapat menangkap setiap pesan senyum yang kusampaikan. Buktinya mereka pun ikut tersenyum.

Waktu telah menunjukan pukul 12.00 siang, dan masih tersisa satu rumah lagi yang belum kami kunjungi. Untungnya cuaca hari itu mendung, jadi saya tak perlu khawatir kulitku akan menjadi hitam, karena memang dasarnya sudah seperti itu. 

Di rumah terakhir pasiennya seorang lelaki tua. Model rumahnya sedikit tua, rumah panggung dengan tujuh anak tangga dibagian depan berperan sebagai jalur masuk ke ruang tamu. Setelah mengucap salam, kami disambut dengan ramah oleh keluarga pasien. Umumnya mereka merasa bersyukur karena masih ada yang mau memperhatikan keluarganya.

Seperti biasa, setelah melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan alat tensi dan memberikan konseling, kami berbincang sedikit dengan keluarga pasien. Dirumah terakhir kami cukup lama berbincang-bincang, sekalian menunggu hujan reda, yang turun dengan tiba-tiba beberapa saat lalu. Saat hampir pulang, kulihat wajah mereka yang sedikit malu menyembunyikan tawa.

Saya tak tau apa yang sebenarnya terjadi. Mungkin mereka merasa ada yang aneh, karena saya menemani mereka dan membuka masker cukup lama saat sedang berbincang. Setelah sampai dirumah saya menanyakannya pada istriku, apa gerangan yang terjadi dengan mereka. Menurut penuturan istriku, mereka sebelumnya bertanya dengan penuh takjub.

"Itu suamimu ya?, Ganteng, hidungnya seperti orang Arab dan India".

Dan kamipun tertawa. Saya mungkin tak selalu membuat istriku bangga, tapi hari itu semoga dia bisa sedikit terhibur dengan sangkaan orang-orang terhadapku. Saya juga takkan menceritakan betapa banyak fansku diluar sana, biar saja itu menjadi kejutan lain dalam kehidupannya dimasa akan datang. ya, kalaupun betul terjadi.

Percaya atau tidak karena sangkaan mereka itulah saya menulis ini. Saya takkan mengatakan siapa yang bertanya tentangku, apakah mereka pasien ODGJ atau keluarganya. Itu takk penting, sama tak pentingnya  dengan apakah betul saya Arab India atau bukan.

Minggu, 14 Juni 2020

Syarifuddin Udu, Bukan Sekedar Jab

Pagi itu langit Kota Raha berwarna biru ceria, setelah beberapa hari sebelumnya mendung dari pagi sampai malam. Sepertinya ini pertanda kalau hari itu merupakan hari yang baik untuk memulai sesuatu. Karena dihari baik, tuhan biasanya akan mengabulkan hajat seseorang.

Saat matahari bergerak naik menuju titik tengah antara pagi dan malam, wajah-wajah tegang itu berubah ceria. Akhirnya, Hanura dan PDIP sepakat untuk mengusung pasangan Syarifuddin Udu dan Hasid Pedansa di Pilbup Muna tahun 2020.

Syarifuddin Udu dan Hasid Pedansa merupakan pasangan pertama yang memastikan maju dalam Pilkada Muna 2020. Dukungan full partai besar yang memberikan sepuluh kursi, guna memenuhi persyaratan Parlementary Treshold, berbaris kokoh dibelakangnya. Hanura 5 kursi yang juga ketua DPRD Muna, PDIP 4 kursi serta PPP 1 kursi.

Pengumuman itu muncul disaat yang tepat, ketika para bupati masih disibukkan mencari dukungan partai dan belum menentukan calon pendamping. Syarifuddin Udu telah mengumumkan nama pasangannya. Kemudian memastikan mendapat dukungan full PDIP sebagai partai pemenang dua edisi Pilkada sebelumnya, dan Partai Hanura sebagai pemenang Pileg 2019 lalu.

Dukungan Hanura dan PDIP telah menjadi bola panas sejak awal wacana pilkada Muna bergulir di media sosial. Beberapa kandidat beserta pendukungnya seringkali membuat klaim didepan publik, baik medsos maupun dunia nyata. Sampai akhirnya pernyataan DPC yang mendapat restu dari DPP, coba dilawan dengan menggunakan Surat Tugas.

Politik tanpa klaim sepertinya memang kurang menarik. Klaim pasti menang atau pasti mendapatkan dukungan, sudah sangat masif dilakukan dari elit sampai ke akar rumput. Hal itu sudah berlangsung beberapa bulan, yang makin lama makin membuat panas kuping masyarakat Kota Raha.

Tanda-tanda Syarifuddin Udu akan mendapat dukungan PDIP juga Hanura sejatinya sudah nampak sejak awal tahun 2020 ini. Setidaknya ada beberapa peristiwa yang turut mengkonfirmasi kebenaran hal tersebut.

Masyarakat Muna tentu saja belum melupakan surat yang dilayangkan DPC PDIP Muna ke DPP PDIP, tanggal 6 Februari 2020. Bernomor : 105/IN/DPC-74-/II/2020, Perihal : Dukungan Calon Bupati, surat itu berisi permohonan untuk tidak merekomendasikan salah satu calon sebagai calon bupati yang diusung PDIP dalam Pilbup Muna 2020.

Selain itu pernyataan pembesar PDIP Sultra yang juga merupakan salah satu Pendiri Partai PDI Perjuangan yang jadi salah satu pembicara saat sosialiasi yang dilakukan Pak Syarif di Wakuru. Dengan tegas beliau mengatakan, akan berhadapan dengan PDIP sekiranya partai yang dibesarkannya itu tak sejalan dengannya di Pilkada Muna 2020.

Yang dilakukan Hanura terasa lebih nyelekit. Lewat Ketua Tim Pilkada DPD Hanura Sultra, Muattaqin Siddiq, DPD Hanura telah memastikan akan memberikam dukungan pada Syarifuddin Udu di Pilkada Muna 2020. "Jadi, 90 persen Hanura sudah jadi milik Syarifuddin Udu, 10 persen tinggal tunggu SK,” kata Mutaqqin Siddiq di Kantor DPD Hanura Sultra, Selasa 14 Januari 2020.

Tak ada yang menyangka sebelumnya, kalau Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri betul-betul serius maju di Pilkada Muna. Entah apa alasannya, tapi kenyataan bahwa Pak Dirjen telah mendaftarkan diri di 10 (sepuluh) partai sebagai calon bupati, bukanlah hal yang seharusnya dipandang sebelah mata.

Pak Syarif tak selalu membuat heboh, dia tak membuat gerakan yang berlebihan saat menyelam dan membuat air dipermukaan bergelombang. Dia melaju dengan tenang dan elegan, namun pasti. Dia juga tak meledak-meledak saat berbicara atau menanggapi isu maupun komentar miring tentang dirinya. Semua ditanggapi dengan tenang dan tetap santun.

Karakter itu menunjukan kematangannya sebagai seorang birokrat. Yang sangat berpengalaman tampil didepan umum, dan memberikan jawaban atas tiap permasalahan yang dialami semua kepala daerah se Indonesia.

Sikap yang ditunjukan dua partai besar tersebut sejak beberapa bulan lalu, seolah memberi kode keras bagi lawan politik Syarifuddin Udu. Tak cukup hanya dengan elektabilitas untuk mendapat dukungan, tapi masih ada faktor lain yang membuat parpol lebih yakin, yaitu integritas. 

Dan Syarifuddin memiliki atribut itu, yang menggaransi bahwa semua parpol pengusung beserta koalisinya akan mendapat perlakuan lebih baik darinya. Sebagaimana yang sudah ditunjukannya selama lebih dari lima tahun menjabat sebagai Direktur Jenderal di Kemendagri yang mengurusi Keuangan Kabupaten dan Kota se Indonesia.

Pabila diibaratkan seorang petinju, Pak Dirjen adalah petinju berpengalaman yang tau pasti kapan harus melakukan Jab dan kapan saatnya melakukan Uppercut. Atau kapan saat melancarkan pukulan kombinasi. Langkah politik yang dilakukannya selama ini mungkin terlihat hanya bertahan dan sesekali melancarkan Jab ringan. Tapi itu yang harus diwaspadai dari seorang petinju berpengalaman.

Masih ingat ketika Mc Gregor melawan Mayweather?. Saat itu Mc Gregor terlihat begitu dominan dan diprediksi akan mampu mengalahkan Mayweather dengan cepat. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, Mayweather terus bertahan dan mengulur waktu, sampai akhirnya meng KO Mcgregor pada ronde ke sepuluh.

Kadangkala kemenangan juga ditentukan oleh kesabaran dan pemilihan timing yang cocok untuk menyerang. Tidak menyerang membabi buta diawal, kemudian kehabisan tenaga ditengah jalan dan kalah.

Sabtu, 13 Juni 2020

Relokasi Pasar Dan PR Yang Belum Selesai

Pasar laino terbakar lagi. Setelah dua kali kebakaran di tahun-tahun sebelumnya, kejadian tahun ini adalah yang paling parah. Korbannya para pedagang pakaian, sendal dan sepatu, pedagang tekstil dan alat pecah belah serta peralatan dapur lainnya. Ada yang selamat, tapi lebih banyak barang yang terbakar menjadi arang. 

Tak ada yang tau apa penyebabnya. Namun satu hal yang pasti, setelah peristiwa itu, para pedagang tak bisa lagi membangun kios ditempat semula. Karena telah disediakan tempat baru dan mereka harus pindah untuk memulai kembali usahanya ditempat yang baru.

###
Ya, bisa dikatakan ini Relokasi. Karena telah terjadi pemindahan atau memindahkan para pedagang dari tempat sebelumnya ketempat yang baru. Ini bukan yang pertama di Raha, relokasi pasar dan pedagang telah dilakukan beberapa kali sejak tahun 60an.

Yang pertama terjadi sekitar tahun 60an, saat pasar sentral berada disimpang empat kawasan pertokoan. Tepatnya dikantor bulog Muna saat ini, tahun 2020. Relokasi dilakukan karena terjadi kebakaran hebat, yang membakar hampir seluruh pasar juga rumah sekitarnya. Dan kebakaran saat itu termasuk yang terbesar di Raha.

Dari yang dikisahkan seorang nenek penjual makanan dikawasan pertokoan kala itu, kebakaran terjadi saat malam hari. Api sangatlah besar dan sepertinya akan membakar Kota Raha. Drum-drum minyak tanah atau mungkin juga bensin beterbangan keudara seperti kembang api. 

Dia beserta beberapa anaknya yang saat itu tinggal di Jalan Sangke Palangga dekat kawasan pertokoan, sampai harus mengungsi ke gunung benyamin. Situasi saat itu sangat mencekam dan dikuatirkan skalanya akan bertambah luas, karena pangkalan minyak tanah dan solar sampai ikut terbakar. Setelah kejadian itu, pasar pun dipindahkan ketempat yang baru. 

Saya punya sedikit memori pada pasar sentral ini, karena beberapa kali diajak mama. Yang paling kuingat adalah salah satu lorong digedung utama tempat para tukang cukur/potong rambut berbaris rapi. Beberapa kali mama membawaku kesana untuk dicukur.

Masih bisa kuingat meja kaca mereka, seperti meja rias para wanita. Ada beberapa laci kecil dikiri dan kanannya, juga laci lebih besar dibagian tengah dibawah meja cukur. Diatas meja didepan kaca terdapat dua buah alat cukur, sebuah gunting dan sebuah pisau tajam bergagang hitam yang cukup mengerikan.

Seingatku, kalau saya tak salah ingat, pasar ini terbakar saat saya masih duduk dikelas tiga SD, atau sekitar tahun 1996. Banyak orang berbondong-bondong menuju pasar saat subuh, termasuk saya dan beberapa teman. Tak semua dari mereka datang untuk membantu, ada juga yang datang untuk mengambil barang para pedagang.

Saya sendiri awalnya datang hanya untuk melihat-lihat, namun sempat mengambil satu dos kecil type x yang saat itu jatuh dijalan. Saya tak tau itu barang dagangan siapa, saya pun tak tau kalau mereka sampai bertaruh nyawa untuk menyelamatkannya. Untuk para penjual yang menjadi korban saat itu, saya mohon maaf telah mengambil yang bukan milikku.

Dari situ pasar sentral kemudian dipindahkan ke daerah Laino, yang juga terbakar beberapa hari lalu. Seolah telah menjadi tradisi, bahwa selalu ada kebakaran sebelum pasar beserta pedagangnya direlokasi.

Bolehlah kiranya kita berharap sesuatu yang lebih baik akan terjadi pada relokasi pasar kali ini. Selain lokasinya yang tak berjauhan, seperti hanya menggeser pantat pada sebuah kursi kayu memanjang. Relokasi kali ini lebih terencana, karena telah ada bangunan besar nan megah yang disiapkan untuk para pedagang sebelum kios beserta barang mereka terbakar.

Relokasi harusnya menjadi harapan baru bagi para pedagang, dimana orang akan lebih ramai datang ke pasar dan kemungkinan untuk singgah dan berbelanja lebih besar. Sayangnya itu tak berjalan mulus, beberapa masalah yang dulu sempat tenggelam, dengan perlahan mulai muncul kepermukaan.

Yang paling mencolok yaitu kios atau lods yang disediakan pasar modern, ternyata tidak mencukupi jumlah pedagang yang akan dipindahkan.  Karenanya Pak Bupati kembali memberikan janji akan membangun kios/lods yang baru selama dua minggu kedepan. Terhitung sejak tanggal 7 juni, dan sampai saat ini pondasinya pun belum keliatan.

Ditempat sebelumnya sebagian pedagang memiliki lebih dari 1 kios/lods, yang memungkinkan mereka menjual beberapa jenis barang. Harapan mereka ketika pindah akan mendapatkan lebih dari 1 lods juga, tapi kenyataan itu tak terwujud. Karena untuk memenuhi jumlah kios para pedagang saja belum mampu dilakukan, apalagi memberikan lebih dari 1 kios pada seorang pedagang di bangunan utama.

Selain itu ketertiban kepemilikan lods yang tak terkendali. Sudah seharusnya satu lods dimiliki oleh satu pedagang, tapi malah ada yang double dan masing-masing memegang kunci lods yang sama. Karenanya pedagang pun mulai bersuara untuk menertibkan lods, dan semua pedagang harus memasuki lodsnya masing-masing untuk diverifikasi.

Masalah ketertiban seharusnya tidak terjadi, kalau saja sejak awal pengurus pasar telah menyiapkan sebuah tata kelola yang baik untuk diterapkan di Pasar Modern Laino. Atau paling tidak, sebelum relokasi dilakukan, supaya diselesaikan dulu pembangunan kios atau lods dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan pedagang pasar.

Kenyataan tersebut seperti ikut membenarkan pernyataan Bupati Muna. Yaitu Pembangunan pasar modern yang belum sempurna. Artinya dari segi fisik bangunan dan hal-hal yang sifatnya prosedural dan administratif belum disiapkan dengan matang.

Misalnya, skenario bagaimana memindahkan pedagang korban ketempat baru. Apakah dipindahkan secara serentak atau bertahap, semua itu harusnya sudah direncanakan. Jika perpindahan serentak tak dapat dilakukan, maka alternatif lain mungkin dipindahkan sebagian dulu. Dengan catatan segala kendala dan permasalahan sudah harus diselesaikan untuk pemindahan tahap berikutnya.

Dalam penyiapan pasar modern, pemenuhan kebutuhan kios atau lods untuk menampung penjual yang direlokasi harusnya menjadi prioritas. Selain itu kebutuhan lain yaitu penyiapan lods atau kios untuk kebutuhan pedagang baru selain yang direlokasi, juga perlu disiapkan. 

Makanya ada namanya kawasan pengembangan pasar, jadi luasannya jangan pas-pasan. Kalau pas-pasan buat apa direlokasi, nanti pasti akan direlokasi lagi dengan alasan daya tampung pasar sudah tak memadai. Takutnya akan adalagi kebakaran.

###
Kiranya kita bisa merenungi kembali ucapan Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri pada tahun 2013 lalu. Beliau mengatakann begini ; "Bertahun-tahun pedagang itu membayar retribusi untuk pemeliharaan pasar, uangnya harus kembali lagi ke pasar untuk perawatan. Tapi tidak," katanya.

Selama ini para pedagang telah membayar retribusi, harusnya pengelola pasar atau dinas yang mengurusi tentang itu memberikan pengembalian berupa perbaikan sarana dan prasarana pasar yang lebih baik. Saya dan mungkin juga sebagian besar masyarakat Muna, sangat ingin apabila pergi kepasar, tak melewati jalanan tanah yang rusak dan becek tiap hari.

Semoga pasar laino makin baik kedepan, pedagang merasa aman dan nyaman saat berjualan. Lebih dari itu, mereka mendapat jaminan takkan adalagi kebakaran atau kekacauan prosedur administratif dalam pengurusan tempat berjualan. Dan semoga korban kebakaran kemarin bisa segera mendapat bantuan untuk kembali berjualan seperti sedia kala.

Pasar Laino adalah pusat perekonomian Kabupaten Muna, menjaganya berarti menjaga roda ekonomi Muna tetap berputar. Sebaliknya, merusaknya sama dengan mencoba merusak perekonomian daerah kita tercinta, Muna. 

Mari jaga Laino.

Rabu, 03 Juni 2020

Post Apocalyptic

Foto Ilustrasi
Apa yang akan terjadi ketika usia dunia mencapai akhir. Apa yang terjadi pada makhluk manusia ketika kehidupan dibumi harus berakhir. Pertanyaan-pertanyaan itu begitu misterius, butuh imajinasi tingkat dewa untuk mengumpamakannya. Dan kemudian muncul film-film yang berusaha menggambarkan kondisi itu, kondisi dimana hari akhir benar-benar tiba.

Bird Box salah satu film yang mengangkat tema akhir dunia atau Post Apocalyptic. Berbeda dengan beberapa film lain yang memilih zombi, wabah, alien atau bencana alam. Bird Box menghadirkan sebuah bencana besar lain yang dihadapi umat manusia menjelang akhir dunia.

###
Post Apocalyptic merupakan sebuah kondisi setelah peradaban umat manusia berakhir. Banyak yang mengaitkannya dengan kehidupan yang akan dialami manusia setelah kiamat. Dalam film, kondisi tersebut biasanya ditandai dengan suatu masa dimana manusia harus berjuang untuk bertahan hidup dari kepunahan. Survival bahasa kerennya. 

Dalam jenis film atau genre, Fiksi Apocalyptic digolongkan dalam sub genre dari fiksi ilmiah atau fantasi. Sedangkan kata “Literatur Apocalyptic” seringkali digunakan untuk menggambarkan penggunaan simbol-simbol, gambar-gambar, dan bilangan-bilangan untuk menguraikan kejadian di masa yang akan datang. 

Apabila film Bird Box dan film lain dengan tema yang sama merupakan Literatur Apocalyptic. Maka film-film tersebut dapat dikatakan sebagai simbol-simbol yang menguraikan sebuah kejadian yang akan terjadi dimasa mendatang, setelah peradaban manusia mengalami kehancuran besar-besaran.

Bird Box, sebuah film produksi Netfliks keluaran tahun 2018, yang disutradarai oleh Susanne Bier. Bier merupakan seorang sutradara wanita asal Denmark, dan telah memenangkan berbagai penghargaan atas film-filmnya. Penghargaan tahunan dilevel nasional juga eropa, pernah beberapa kali dimenangkan olehnya. 

Film Bird Box sendiri merupakan salah satu karya terbaiknya, yang diangkat dari Novel Josh Malerman dengan judul yang sama. Film ini menyajikan alur cerita maju mundur, yang menceritakan Melorie dan dua orang anak sedang menyusuri sungai dengan mata tertutup. Menuju sebuah tempat Xxx

Yang menarik dalam film ini, bukan bagaimana cara mereka bertahan hidup dari ancaman. Juga bukan bagaimana konflik antar kelompok tercipta dan kemudian diselesaikan dengan cara kasar ataupun baik-baik. Yang menarik adalah sebuah kenyataan bagaimana manusia mati. Digambarkan bahwa mati bukan lagi pilihan, melainkan menjadi sebuah keinginan.

Penyebabnya adalah sebuah mahluk yang wujudnya tak diketahui dari awal, sampai film berakhir. Siapapun yang melihatnya akan mengalami keinginan kuat untuk bunuh diri, dan itu tak bisa diobati. Cara satu-satunya supaya terbebas dari pengaruhnya, yaitu dengan tetap menutup mata.

Mahluk itu menyerang dengan melumpuhkan otak manusia, lewat penglihatan kemudian mempengaruhi saraf yang memicu keinginan kuat untuk bunuh diri. Hampir serupa dengan The Walking Dead dan Cargo, yang menyerang bagian vital manusia yaitu Otak kemudian berubah menjadi zombi.

Dibandingkan dengan Mortal Engines dan Oblivion, yang mengangkat tema kehancuran dunia karena bencana alam. Yang membuat bumi kekeringan dan lahirnya peradaban baru umat manusia dengan teknologi tingkat tinggi. Bird Box masih lebih realistis, dan masih besar kemungkinannya untuk terjadi. 

Alasannya cukup sederhana. Saat ini belum ada satu negara pun yang dapat menciptakan teknologi untuk dapat keliling ruang angkasa. Teknologi robot pun masih belum mampu menciptakan robot layaknya transformers. Membayangkan robot besar dan pesawat canggih untuk hidup diluar angkasa, masih sangat jauh, tapi bukan tidak mungkin.

Bagaimana dengan Bird Box?. Apa yang dapat membuat manusia memiliki keinginan kuat untuk mengakhiri hidupnya?. Ketika bunuh diri dirasakan menjadi sebuah keinginan sadar manusia. Jawaban yang bisa saya dapat dari itu adalah 'Depresi'. Hanya depresi yang dapat membuat manusia punya keinginan kuat untuk bunuh diri.

Depresi adalah penyakit nyata, yang digolongkan dalam mental illness atau penyakit mental. Depresi pun memiliki tingkatan-tingkatan, ada yang ringan dan ada yang berat, tak semua depresi dapat menyebabkan bunuh diri. Untuk tingkatan depresi yang lebih klinis dinamakan Major Depression Disorder atau MDD. Pada tingkatan ini biasanya seseorang akan memiliki keinginan untuk bunuh diri.

Chester Bennington salah satu korbannya. Mungkin nama itu sedikit asing diteling kita, tapi saat menyebut Band beraliran Rock Alternatif bernama Linking Park, saya yakin banyak yang kenal. Chester adalah vokalisnya, pada 2017 lalu dia meninggal bunuh diri karena depresi major yang dialami. Karenanya 2017 dianggap sebagai tahun berduka.

Ada banyak kasus bunuh diri akibat depresi, terutama yang terjadi pada artis dan beberapa bintang terkenal dunia. Selain Chester, ada juga nama Jonghyun. Yang merupakan salah satu anggota idol grup besar Korea Selatan bernama Shinee. Kematiannya menyebabkan beberapa penggemarnya bunuh diri karena sedih.

Berikut beberapa publik figur dunia yang memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Mark Salling, aktor dan musisi asal Amerika. Avicii (DJ asal Swedia), Anthony Bourdain (Penulis kuliner dan koki kelas dunia), dan Kate Spade yang merupakan Desainer kelas dunia. 

Setelah kematian Chester Bennington, beberapa artis Hollywood mulai membuka suara terkait depresi yang mereka alami. Seperti Dwayne Johnson, atau yang lebih kita kenal dengan The Rock, yang juga mengalami depresi. Dan ada juga nama Lady Gaga yang mengalami gangguan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), karena pernah menjadi korban perkosaan.

Selama ini mungkin kita hanya mengenal sakit fisik yang dapat membunuh. Tapi mulai sekarang, kita harus mengenal sakit mental, yang pengaruhnya dapat membuat manusia memiliki keinginan mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Setidaknya ada beberapa gejala depresi berdasarkan kitab suci Psikologi, yaitu Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorder (DSM-5).

Bila ada yang mengalami lima atau lebih gejala ini terus menerus selama dua minggu, itu tandanya kamu harus berkonsultasi ke Psikolog. Berikut gejala yang dimaksud :
# Depressed Mood, mengalami suasana hati yang depresif hampir setiap hari
# Kehilangan minat dan kesenangan pada hampir semua kegiatan.
# Penurunan atau kenaikan berat badan yang signifikan.
# Susah tidur ataubtidur berlebihan.
# Menunjukan kegelisahan hampir setiap hari, atau tak mampu diam dan tak dapat bersabar (untuk orang dewasa).
# Kehilangan energi hampir setiap hari.
# Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan.
# Berkurangnya kemampuan untuk berpikir dan berkonsentrasi, atau tak dapat mengambil keputusan.
# Pikiran berulang tentang kematian atau ide bunuh diri.

###
Pekerja film Amerika, Hashley Hasz, mengatakan "film sebagai media memiliki sebuah kekuatan untuk membangun isu dan membentuk pandangan manusia secara global". 

Film Bird Box bukan tak mungkin akan terwujud menjadi sebuah senjata kimia jenis baru. Dimana suatu negara menggunakan Gambar, Video, Bunyi, Gelombang elektro magnet atau Signal tertentu, untuk merusak otak dalam waktu cepat dan memicu munculnya depresi tingkat tinggi.

Sepertinya kitapun harus mempersiapkan diri dengan membentuk pertahanan kuat pada otak kita. Merawatnya supaya lebih sehat, supaya tak mudah terserang penyakit. Terutama penyakit kebencian yang begitu masif disebar melalui media sosial disaat-saat seperti sekarang ini. Bisa jadi itu juga merupakan episode awal untuk menciptakan Bird Box.

Ada 3 (tiga) bagian otak yang terganggu atau rusak saat manusia mengalami depresi ; Hipocampus, Amygdala dan Prefrontal Korteks. Berarti kitapun harus menjaga 3 tiga bagian tersebut supaya otak kita selalu sehat. Dan cara alami untuk menjaganya adalah senantiasa membuat diri kita bahagia, yaitu dengan cara membiarkan tubuh memproduksi hormon kebahagiaan


Bagaimana caranya?, baca disini :