![]() |
Foto Ilustrasi |
Apa yang akan terjadi ketika usia dunia mencapai akhir. Apa yang terjadi pada makhluk manusia ketika kehidupan dibumi harus berakhir. Pertanyaan-pertanyaan itu begitu misterius, butuh imajinasi tingkat dewa untuk mengumpamakannya. Dan kemudian muncul film-film yang berusaha menggambarkan kondisi itu, kondisi dimana hari akhir benar-benar tiba.
Bird Box salah satu film yang mengangkat tema akhir dunia atau Post Apocalyptic. Berbeda dengan beberapa film lain yang memilih zombi, wabah, alien atau bencana alam. Bird Box menghadirkan sebuah bencana besar lain yang dihadapi umat manusia menjelang akhir dunia.
###
Post Apocalyptic merupakan sebuah kondisi setelah peradaban umat manusia berakhir. Banyak yang mengaitkannya dengan kehidupan yang akan dialami manusia setelah kiamat. Dalam film, kondisi tersebut biasanya ditandai dengan suatu masa dimana manusia harus berjuang untuk bertahan hidup dari kepunahan. Survival bahasa kerennya.
Dalam jenis film atau genre, Fiksi Apocalyptic digolongkan dalam sub genre dari fiksi ilmiah atau fantasi. Sedangkan kata “Literatur Apocalyptic” seringkali digunakan untuk menggambarkan penggunaan simbol-simbol, gambar-gambar, dan bilangan-bilangan untuk menguraikan kejadian di masa yang akan datang.
Apabila film Bird Box dan film lain dengan tema yang sama merupakan Literatur Apocalyptic. Maka film-film tersebut dapat dikatakan sebagai simbol-simbol yang menguraikan sebuah kejadian yang akan terjadi dimasa mendatang, setelah peradaban manusia mengalami kehancuran besar-besaran.
Bird Box, sebuah film produksi Netfliks keluaran tahun 2018, yang disutradarai oleh Susanne Bier. Bier merupakan seorang sutradara wanita asal Denmark, dan telah memenangkan berbagai penghargaan atas film-filmnya. Penghargaan tahunan dilevel nasional juga eropa, pernah beberapa kali dimenangkan olehnya.
Film Bird Box sendiri merupakan salah satu karya terbaiknya, yang diangkat dari Novel Josh Malerman dengan judul yang sama. Film ini menyajikan alur cerita maju mundur, yang menceritakan Melorie dan dua orang anak sedang menyusuri sungai dengan mata tertutup. Menuju sebuah tempat Xxx
Yang menarik dalam film ini, bukan bagaimana cara mereka bertahan hidup dari ancaman. Juga bukan bagaimana konflik antar kelompok tercipta dan kemudian diselesaikan dengan cara kasar ataupun baik-baik. Yang menarik adalah sebuah kenyataan bagaimana manusia mati. Digambarkan bahwa mati bukan lagi pilihan, melainkan menjadi sebuah keinginan.
Penyebabnya adalah sebuah mahluk yang wujudnya tak diketahui dari awal, sampai film berakhir. Siapapun yang melihatnya akan mengalami keinginan kuat untuk bunuh diri, dan itu tak bisa diobati. Cara satu-satunya supaya terbebas dari pengaruhnya, yaitu dengan tetap menutup mata.
Mahluk itu menyerang dengan melumpuhkan otak manusia, lewat penglihatan kemudian mempengaruhi saraf yang memicu keinginan kuat untuk bunuh diri. Hampir serupa dengan The Walking Dead dan Cargo, yang menyerang bagian vital manusia yaitu Otak kemudian berubah menjadi zombi.
Dibandingkan dengan Mortal Engines dan Oblivion, yang mengangkat tema kehancuran dunia karena bencana alam. Yang membuat bumi kekeringan dan lahirnya peradaban baru umat manusia dengan teknologi tingkat tinggi. Bird Box masih lebih realistis, dan masih besar kemungkinannya untuk terjadi.
Alasannya cukup sederhana. Saat ini belum ada satu negara pun yang dapat menciptakan teknologi untuk dapat keliling ruang angkasa. Teknologi robot pun masih belum mampu menciptakan robot layaknya transformers. Membayangkan robot besar dan pesawat canggih untuk hidup diluar angkasa, masih sangat jauh, tapi bukan tidak mungkin.
Bagaimana dengan Bird Box?. Apa yang dapat membuat manusia memiliki keinginan kuat untuk mengakhiri hidupnya?. Ketika bunuh diri dirasakan menjadi sebuah keinginan sadar manusia. Jawaban yang bisa saya dapat dari itu adalah 'Depresi'. Hanya depresi yang dapat membuat manusia punya keinginan kuat untuk bunuh diri.
Depresi adalah penyakit nyata, yang digolongkan dalam mental illness atau penyakit mental. Depresi pun memiliki tingkatan-tingkatan, ada yang ringan dan ada yang berat, tak semua depresi dapat menyebabkan bunuh diri. Untuk tingkatan depresi yang lebih klinis dinamakan Major Depression Disorder atau MDD. Pada tingkatan ini biasanya seseorang akan memiliki keinginan untuk bunuh diri.
Chester Bennington salah satu korbannya. Mungkin nama itu sedikit asing diteling kita, tapi saat menyebut Band beraliran Rock Alternatif bernama Linking Park, saya yakin banyak yang kenal. Chester adalah vokalisnya, pada 2017 lalu dia meninggal bunuh diri karena depresi major yang dialami. Karenanya 2017 dianggap sebagai tahun berduka.
Ada banyak kasus bunuh diri akibat depresi, terutama yang terjadi pada artis dan beberapa bintang terkenal dunia. Selain Chester, ada juga nama Jonghyun. Yang merupakan salah satu anggota idol grup besar Korea Selatan bernama Shinee. Kematiannya menyebabkan beberapa penggemarnya bunuh diri karena sedih.
Berikut beberapa publik figur dunia yang memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Mark Salling, aktor dan musisi asal Amerika. Avicii (DJ asal Swedia), Anthony Bourdain (Penulis kuliner dan koki kelas dunia), dan Kate Spade yang merupakan Desainer kelas dunia.
Setelah kematian Chester Bennington, beberapa artis Hollywood mulai membuka suara terkait depresi yang mereka alami. Seperti Dwayne Johnson, atau yang lebih kita kenal dengan The Rock, yang juga mengalami depresi. Dan ada juga nama Lady Gaga yang mengalami gangguan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), karena pernah menjadi korban perkosaan.
Selama ini mungkin kita hanya mengenal sakit fisik yang dapat membunuh. Tapi mulai sekarang, kita harus mengenal sakit mental, yang pengaruhnya dapat membuat manusia memiliki keinginan mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Setidaknya ada beberapa gejala depresi berdasarkan kitab suci Psikologi, yaitu Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorder (DSM-5).
Bila ada yang mengalami lima atau lebih gejala ini terus menerus selama dua minggu, itu tandanya kamu harus berkonsultasi ke Psikolog. Berikut gejala yang dimaksud :
# Depressed Mood, mengalami suasana hati yang depresif hampir setiap hari
# Kehilangan minat dan kesenangan pada hampir semua kegiatan.
# Penurunan atau kenaikan berat badan yang signifikan.
# Susah tidur ataubtidur berlebihan.
# Menunjukan kegelisahan hampir setiap hari, atau tak mampu diam dan tak dapat bersabar (untuk orang dewasa).
# Kehilangan energi hampir setiap hari.
# Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan.
# Berkurangnya kemampuan untuk berpikir dan berkonsentrasi, atau tak dapat mengambil keputusan.
# Pikiran berulang tentang kematian atau ide bunuh diri.
###
Pekerja film Amerika, Hashley Hasz, mengatakan "film sebagai media memiliki sebuah kekuatan untuk membangun isu dan membentuk pandangan manusia secara global".
Film Bird Box bukan tak mungkin akan terwujud menjadi sebuah senjata kimia jenis baru. Dimana suatu negara menggunakan Gambar, Video, Bunyi, Gelombang elektro magnet atau Signal tertentu, untuk merusak otak dalam waktu cepat dan memicu munculnya depresi tingkat tinggi.
Sepertinya kitapun harus mempersiapkan diri dengan membentuk pertahanan kuat pada otak kita. Merawatnya supaya lebih sehat, supaya tak mudah terserang penyakit. Terutama penyakit kebencian yang begitu masif disebar melalui media sosial disaat-saat seperti sekarang ini. Bisa jadi itu juga merupakan episode awal untuk menciptakan Bird Box.
Ada 3 (tiga) bagian otak yang terganggu atau rusak saat manusia mengalami depresi ; Hipocampus, Amygdala dan Prefrontal Korteks. Berarti kitapun harus menjaga 3 tiga bagian tersebut supaya otak kita selalu sehat. Dan cara alami untuk menjaganya adalah senantiasa membuat diri kita bahagia, yaitu dengan cara membiarkan tubuh memproduksi hormon kebahagiaan
Bagaimana caranya?, baca disini :
0 comments:
Posting Komentar