Tujuan Dasar
Perencanaan transportasi adalah untuk memperkirakan jumlah dan lokasi kebutuhan
akan transportasi (jumlah perjalanan, baik untuk angkutan umum ataupun angkutan
pribadi) pada masa yang akan datang (tahun rencana) untuk kepentingan
kebijaksanaan investasi perencanaan transportasi.
Umur
perencanaan:
· Jangka pendek : maksimum 5 tahun; biasanya
berupa kajian manajemen transportasi yang lebih menekankan dampak manajemen
lalulintas terhadap perubahan rute suatu moda transportasi
· Jangka menengah : 10 s/d 20 tahun (kajian
kuliah ini); biasanya digunakan untuk meramalkan arus lalulintas yang nantinya
menjadi dasar perencanaan investasi untuk suatu fasilitas transportasi yang
baru.
· Jangka panjang : lebih dari 20 tahun;
digunakan untuk perencanaan strategi pembangunan kota jangka panjang.
PENDEKATAN SISTEM
UNTUK PERENCANAAN TRANSPORTASI
Pendekatan sistem
adalah suatu pendekatan untuk perencanaan dan teknik dimana suatu usaha
dilakukan untuk menganalisa seluruh faktor yang berhubungan dengan permasalahan
yang ada.
Contoh: Jika suatu
ruas jalan memiliki tingkat kepadatan arus lalu lintas yang tinggi dapat
ditangani dengan pelebaran ruas jalan tersebut; tetapi pada saat yang sama
kemacetan lalu lintas berpindah ke ruas yang lain; karenanya penyelesaian masalah
tidak bisa hanya secara partial tetapi harus dengan pendekatan sistem.
Pengertian Sistem
SISTEM adalah
gabungan dari beberapa komponen atau objek yang saling berkaitan satu dengan
lainnya. Beberapa komponen penting saling berhubungan dalam proses perencanaan
transportasi; proses perencanaan ini merupakan proses berdaur (cyclic) dan
tidak pernah berhenti; sehingga perubahan pada suatu komponen mempengaruhi
komponen lainnya.
Proses Perencanaan
Sistem
Transportasi Makro
Sistem
transportasi makro terdiri dari:
a. Sistem
kegiatan (transport demand)
Sistem ini
merupakan pola kegiatan tataguna lahan yang terdiri dari sistem pola kegiatan
sosial, ekonomi, kebudayaan, dan lain-lain. Kegiatan yang timbul dalam sistem
ini membutuhkan pergerakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan yang perlu
dilakukan setiap hari yang tidak dapat dipenuhi oleh tataguna lahan tersebut. Besarnya
pergerakan sangat terkait dengan jenis dan intensitas kegiatan yang dilakukan.
b. Sistem
jaringan (prasarana transportasi/transport supply)
Pergerakan yang
berupa pergerakan manusia dan atau barang tersebut membutuhkan moda
transportasi (sarana) dan media (prasarana) tempat moda tersebut bergerak.
Prasarana transportasi ini dikenal dengan sistem jaringan yang
meliputi
jaringan jalan raya, kereta api, terminal, bus, bandara dan pelabuhan laut.
c. Sistem pergerakan
(lalu lintas/Traffic)
Interaksi antara
sistem kegiatan dan sistem jaringan (point a & b) akan menghasilkan suatu
pergerakan manusia/kendaraan.
d. Sistem
kelembagaan (institusi)
Untuk menjamin
terjadinya pergerakan yang aman, nyaman, lancar, mudah dan handal dan sesuai
dengan lingkungan. Maka diperlukan suatu sistem yang mengatur tiga sistem
diatas. Sistem ini disebut sistem kelembagaan. Sistem
kelembagaan yang
berkaitan dengan masalah transportas adalah:
·
Sistem kegiatan: Bappenas, Bappeda
tingkat I dan II, Pemda
·
Sistem jaringan: Dephub, Jasa Marga,
Bina Marga, Dinas PU, dll
·
Sistem pergerakan: DLLAJ, Organda,
Polantas, dll
Sistem Transportasi makro
Sistem Tata guna
lahan - transportasi
Pergerakan arus
manusia, kendaraan, dan barang mengakibatkan bergagai macam interkasi. Hampir
semua interkasi memerlukan perjalanan, dan menghasilkan pergerakan arus
lalulintas. Sasaran umum perencanaan transportasi adalah
membuat
interaksi tersebut menjadi semudah dan seefisien mungkin dengan menetapkan
kebijakan tentang hal berikut:
a. Sistem
kegiatan.
Rencana tataguna
lahan yang baik (lokasi sekolah, kantor, perumahan, dll) dapat mengurangi
kebutuhan akan pergerakan perjalanan yang panjang sehingga membuat interaksi
menjadi lebih mudah.
b. Sistem
jaringan.
Dapat dilakukan
dengan meningatkan kapasitas pelayanan prasarana yang ada: pelebaran jalan,
menambah jaringan jalan baru.
c. Sistem
pergerakan.
Dapat dilakukan
dengan mengatur teknik dan manajemen lalulintas (jangka pendek), fasilitas
angkutan umum yang lebih baik (jangkan pendek dan menengah), atau pembangunan
jalan baru (jangka panjang).
Sumber : Kutipan
0 comments:
Posting Komentar