Sabtu, 08 Desember 2012

PENDEKATAN PERENCANAAN TRANSPORTASI PERKOTAAN


Tujuan Dasar Perencanaan transportasi adalah untuk memperkirakan jumlah dan lokasi kebutuhan akan transportasi (jumlah perjalanan, baik untuk angkutan umum ataupun angkutan pribadi) pada masa yang akan datang (tahun rencana) untuk kepentingan kebijaksanaan investasi perencanaan transportasi.

Umur perencanaan:
·      Jangka pendek : maksimum 5 tahun; biasanya berupa kajian manajemen transportasi yang lebih menekankan dampak manajemen lalulintas terhadap perubahan rute suatu moda transportasi


·    Jangka menengah : 10 s/d 20 tahun (kajian kuliah ini); biasanya digunakan untuk meramalkan arus lalulintas yang nantinya menjadi dasar perencanaan investasi untuk suatu fasilitas transportasi yang baru.
·  Jangka panjang : lebih dari 20 tahun; digunakan untuk perencanaan strategi pembangunan kota jangka panjang.

PENDEKATAN SISTEM UNTUK PERENCANAAN TRANSPORTASI
Pendekatan sistem adalah suatu pendekatan untuk perencanaan dan teknik dimana suatu usaha dilakukan untuk menganalisa seluruh faktor yang berhubungan dengan permasalahan yang ada.
Contoh: Jika suatu ruas jalan memiliki tingkat kepadatan arus lalu lintas yang tinggi dapat ditangani dengan pelebaran ruas jalan tersebut; tetapi pada saat yang sama kemacetan lalu lintas berpindah ke ruas yang lain; karenanya penyelesaian masalah tidak bisa hanya secara partial tetapi harus dengan pendekatan sistem.

Pengertian Sistem
SISTEM adalah gabungan dari beberapa komponen atau objek yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Beberapa komponen penting saling berhubungan dalam proses perencanaan transportasi; proses perencanaan ini merupakan proses berdaur (cyclic) dan tidak pernah berhenti; sehingga perubahan pada suatu komponen mempengaruhi komponen lainnya.


Proses Perencanaan


Sistem Transportasi Makro
Sistem transportasi makro terdiri dari:

a. Sistem kegiatan (transport demand)
Sistem ini merupakan pola kegiatan tataguna lahan yang terdiri dari sistem pola kegiatan sosial, ekonomi, kebudayaan, dan lain-lain. Kegiatan yang timbul dalam sistem ini membutuhkan pergerakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan yang perlu dilakukan setiap hari yang tidak dapat dipenuhi oleh tataguna lahan tersebut. Besarnya pergerakan sangat terkait dengan jenis dan intensitas kegiatan yang dilakukan.

b. Sistem jaringan (prasarana transportasi/transport supply)
Pergerakan yang berupa pergerakan manusia dan atau barang tersebut membutuhkan moda transportasi (sarana) dan media (prasarana) tempat moda tersebut bergerak. Prasarana transportasi ini dikenal dengan sistem jaringan yang
meliputi jaringan jalan raya, kereta api, terminal, bus, bandara dan pelabuhan laut.

c. Sistem pergerakan (lalu lintas/Traffic)
Interaksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan (point a & b) akan menghasilkan suatu pergerakan manusia/kendaraan.

d. Sistem kelembagaan (institusi)
Untuk menjamin terjadinya pergerakan yang aman, nyaman, lancar, mudah dan handal dan sesuai dengan lingkungan. Maka diperlukan suatu sistem yang mengatur tiga sistem diatas. Sistem ini disebut sistem kelembagaan. Sistem
kelembagaan yang berkaitan dengan masalah transportas adalah:
·         Sistem kegiatan: Bappenas, Bappeda tingkat I dan II, Pemda
·         Sistem jaringan: Dephub, Jasa Marga, Bina Marga, Dinas PU, dll
·         Sistem pergerakan: DLLAJ, Organda, Polantas, dll


Sistem Transportasi makro


Sistem Tata guna lahan - transportasi
Pergerakan arus manusia, kendaraan, dan barang mengakibatkan bergagai macam interkasi. Hampir semua interkasi memerlukan perjalanan, dan menghasilkan pergerakan arus lalulintas. Sasaran umum perencanaan transportasi adalah
membuat interaksi tersebut menjadi semudah dan seefisien mungkin dengan menetapkan kebijakan tentang hal berikut:

a. Sistem kegiatan.
Rencana tataguna lahan yang baik (lokasi sekolah, kantor, perumahan, dll) dapat mengurangi kebutuhan akan pergerakan perjalanan yang panjang sehingga membuat interaksi menjadi lebih mudah.

b. Sistem jaringan.
Dapat dilakukan dengan meningatkan kapasitas pelayanan prasarana yang ada: pelebaran jalan, menambah jaringan jalan baru.

c. Sistem pergerakan.
Dapat dilakukan dengan mengatur teknik dan manajemen lalulintas (jangka pendek), fasilitas angkutan umum yang lebih baik (jangkan pendek dan menengah), atau pembangunan jalan baru (jangka panjang).

Sumber : Kutipan

0 comments: