Jaringan
Listrik -
Tenaga listrik (energi listrik) dibangkitkan oleh pusat-pusat listrik. Sudah
banyak terdapat jenis pusat pembangkit listrik yang telah dikembangkan dan
dimanfaatkan secara ekonomis. Disamping itu masih banyak lagi energi alternatif
yang masih dalam penelitian guna menjawab tantangan lingkungan hidup yang
bersih dan tantangan keterbatasan sumber daya alam (SDA) yang akan habis
digunakan. Pusat-pusat pembangkit listrik yang telah dikembangkan antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
- Kelebihan
- Dapat dibangun/dipasang di
segala tempat;
- Berukuran kecil dan sedang;
- Jaringan listrik berjarak
relatif pendek;
- Kekurangan
- Dapat mencemari lingkungan
baik itu untuk udara, air maupun darat;
- Berkapasitas kecil - sedang;
- Boros SDA yang tak dapat
diperbaharui.
2. Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU)
- Kelebihan
- Dapat dibangun mendekati para
konsumen;
- Kapasitas sedang sampai besar;
- Jaringan yang relatif pendek.
- Kekurangan
- Dapat mencemari udara;
- Menggunakan sumber daya alam
yang dapat habis digunakan yaitu batu bara;
- Batu bara yang banyak
digunakan, kemungkinan besar harus diangkut dari tempat yang jauh dengan
transportasi laut atau kereta api;
3. Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA)
- Kelebihan
- Tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan;
- Tidak mengurangi debit air
yang digunakan;
- Kapasitas mulai dari kecil,
sedang hingga besar;
- Sumber daya air yang digunakan
dapat juga digunakan bersama-sama dengan keperluan lain misalnya dalam
mengairi lahan pertanian;
- Biaya eksploitasi dan
pemeliharaan jauh lebih murah.
- Kekurangan
- Sangat tergantung pada sumber
daya air disekitarnya, baik itu debit air maupun lokasinya;
- Sangat tergantung dari kondisi
bentang alam untuk dapat membangun bendungan dengan waduknya yang besar
(untuk memperoleh kapasitas yang besar);
- Pada umumnya memerlukan jaringan
transmisi yang panjang (jauh);
- Pembangunan awalnya cukup
mahal.
4. Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
- Kelebihan
- Kapasitas sangat besar;
- Dapat dibangun di mana saja.
- Kekurangan
- Berpotensi mencemari
lingkungan hidup dengan akibat yang fatal bagi kehidupan;
- Sumber daya alam yang
digunakan (uranium, plutonium, dan lain sebagainya) termasuk langka,
berbahaya serta mahal.
Jaringan
Transmisi
Jaringan transmisi sangat diperlukan
untuk mengantarkan energi listrik dari pusat-pusat tenaga pembangkit listrik
menuju lokasi dekat konsumen. Pusat-pusat pembangkit listrik yang biasanya
membutuhkan jaringan transmisi, biasanya adalah :
- PLTA Kapasitas besar;
- PLTU jika lokasinya cukup jauh
dari konsumen (biasanya dibangun di daerah pesisir);
- PLTN yang terpaksa dibangun
jauh dari permukiman dalam rangka memperkecil resiko pencemaran.
Sesuai dengan bebannya, jaringan
transmisi terbagi atas :
- Jaringan untuk tegangan sangat
tinggi;
- Jaringan untuk tegangan tinggi
Dengan pertimbangan resiko yang
dapat ditimbulkannya, maka diusahakan agar jaringan transmisi tidak dibangun
melewati daerah permukiman penduduk. Jika hal tersebut tidak terelakkan maka
diperlukan pengamanan khusus.
Transformator
(Trafo)
Trafo dibutuhkan untuk keperluan
menurunkan tegangan (voltage) dari suatu jaringan stasiun transformator (gardu
trafo). Biasanya dibangun dikawasan pinggiran kota, dimana tenaga listrik
tegangan tinggi diturunkan menjadi tegangan menengah. Sedangkan untuk menurunkan
tegangan menengah menjadi tegangan rendah pada jaringan distribusi, digunakan
kotak/silinder trafo berukuran kecil yang biasa dipasang pada tiang distribusi.
Jaringan
Distribusi
Jaringan distribusi terdiri dari
jaringan tegangan menengah dan jaringan tegangan rendah. Jaringan distribusi
dapat dalam bentuk kabel udara, yaitu dipasang dengan memakai tiang beton atau
besi, dan dapat dalam bentuk kabel tanah yaitu ditanam di dalam tanah. Baik
kabel udara maupun kabel tanah dalam menggunakannya dipasang membentang
sepanjang tepi jalan raya diluar Ruang Manfaat Jalan (Rumaja). Dalam
pemasangannya harus dipertimbangkan perkembangan transformasi di masa depan
yang akan memerlukan pelebaran jalan. Saluran Udara harus lebih tinggi dari 5
meter diatas permukaan jalan, terutama jika harus menyeberangi jalan.
Perencanaan
Sistem Jaringan Prasarana Kelistrikan
1. Perencanaan
Pusat pembangkit listrik
- Pertama-tama harus diketahui
adalah kebutuhan energi listrik saat ini dan proyeksinya di masa depan;
- Identifikasi potensi sumber
daya alam dan modal untuk pengembangan pusat pembangkit listrik;
- Setiap kemungkinan pembangunan
listrik harus dihitung cost dan benefitnya termasuk biaya pembangunan
jaringan"
- Pilih pusat pembangkit listrik
yang paling menguntungkan.
2. Perencanaan
Jaringan Transmisi
- Sedapat mungkin diusahakan
lintasan terpendek antara pusat listrik gardu induk trafo didekat kota
yang menjadi pusat konsumen. Bukit dan lembah dapat menjadi penghalang
karena berakibat bentangan yang terlalu lebar antara 2 tiang;
- Diusahakan tidak melewati
desa/permukiman penduduk, atau paling minimal tidak ada bangunan yang
berada di bawah jaringan;
- Meskipun kemajuan teknologi
telah memungkinkan mendirikan tiang transmisi pada kondisi lahan yang
bagaimanapun juga, namun faktor biaya pembangunan harus tetap
diperhitungkan.
3. Perencanaan
Gardu Induk Transformator (Trafo)
- Gardu induk trafo diletakkan
diluar kota pada lokasi non permukiman, pada arah yang sama dengan asal
jaringan transmisi;
- Areal yang disediakan harus
cukup luas guna menjaga kemungkinan pengembangan di masa depan, serta
mencegah pembangunan permukiman yang akan menyerbu wilayah ini.
Itulah sedikit informasi dasar
mengenai jaringan listrik yang merupakan hal dasar yang perlu diketahui
dalam mempelajari tata ruang.
Sumber : Dokter Kota
Sumber : Dokter Kota
0 comments:
Posting Komentar