Rabu, 05 Desember 2012

PARADIGMA RASIONALISTIK DALAM PENELITIAN SOSIAL


Paradigma Rasionalistik (verstehen) memandang bahwa realitas sosial itu sebagaimana dipahami oleh peneliti berdasarkan teori-teori yang ada dan didialogkan dengan pemahaman subjek yang diteliti/data empirik. Paradigma penelitian ini banyak digunakan antara lain dalam penelitian filsafat, bahasa, agama (ajaran) dan komunikasi. Metode yang digunakan antara lain pemaknaan (verstehen), hermeneutika (filologi), dan analisis isi (content analisys).

Metologi Penelitian
Metode penelitian sosial, dengan menggunakan paradigma rasionalistik identik dengan penelitian yang menggunakan pendekatan filsafat, yaitu metode penelitian yang fokusnya pada substansi pemikiran, atau lebih menekankan penampilan argumentasi penalaran keilmuan yang memaparkan hasil kajian pustaka dan hasil olah pikir peneliti mengenai suatu masalah/topik kajian.


Model-model penelitian filsafat
  1. Model Historis Faktual (MHK); yaitu penelitian tentang substansi teks (tulisan atau lisan), baik berupa wahyu, pemikiran maupun gagasan tokoh sebagai karya filsafat atau memiliki muatan kefilsafatan. Penelitian model ini ada 3 kategori: (a) MHF tentang tokoh (satu orang, mazhab, periode/zaman), yaitu mengkaji tentang seluruh/sebagian/satu topik dari karya pemikirannya, (b) MHF tentang buku/naskah, yaitu mengkaji substansi pemikiran filosofis suatu buku (seluruh/sebagian) dari seorang atau sekelompok orang dalam perspektif filsafat, (c) MHF tentang teks naskah/dokumen/arsip, yaitu penelitian yang menganalisis substansi pemikiran/gagasan filosofis dari tulisan-tulisan, surat-surat, dokumen laporan, prasasti dan lain-lain yang menggambarkan suatu keadaan atau peristiwa.
  2. Penelitian mengenai suatu konsep sepanjang sejarah, yaitu penelitian tentang perkembangan suatu konsep kunci yang bersifat fundamental dan mengandung nilai kefilsafatan dan implementasinya sepanjang sejarah atau dalam suatu komunitas tertentu.
  3. Penelitian komparatif, yaitu penelitian yang membandingkan dua atau lebih pemikiran/konsep/pandangan filosofis, baik antara yang dekat/mirip maupun yang jauh yang bertolak belakang atau antara persamaan dan perbedaannya. Yang diperbandingkan mengenai visi-visi, hakikat manusia, pandangan dunia, tuhan, etika dan nilai.
  4. Penelitian tentang suatu pandangan filosofis/antropologis di lapangan, yaitu penelitian tentang pandangan hidup/budaya di suatu daerah/suku/bangsa yang mendasari seluruh kebudayaannya.
  5. Penelitian mengenai masalah aktual, yaitu penelitian mengenai refleksi filosofis/teologis tentang suatu fenomena aktual dan kontroversial.


Sumber : Kutipan

0 comments: