Pengelolaan
sampah terdiri
dari beberapa proses yang biasanya dimulai dari proses pewadahan sampah,
pengumpulan sampah, pemindahan dan pengangkutan sampah, pengolahan atau
pemrosesan sampah (bisa dengan daur ulang sampah yang dapat di daur ulang)
hingga akhirnya pada tahapan pembuangan akhir sampah. Istilah
pengelolaan sampah pada dasarnya dimaksudkan terhadap sampah yang
dikelola yang berguna agar dapat mengurangi dampak negatifnya terhadap
lingkungan sekitar, kesehatan, estetika lingkungan serta memberikan kenyamanan.
Pengelolaan
sampah dapat
juga berguna untuk memperbaiki kondisi sumber daya alam yang biasanya dapat
mengalami kerusakan karena banyaknya sampah, atau untuk menghemat penggunaan
sumber daya alam apabila sampah yang ada di daur ulang. Proses pengelolaan sampah
terhadap masing-masing jenis zat (cair, padat dan gas maupun radioaktif)
biasanya berbeda-beda tergantung dari setiap wujud zat tersebut.
Pengelolaan sampah juga dapat dibedakan antara pengelolaan sampah di perkotaan
dan pengelolaan sampah di daerah pedesaan, berbeda juga pengelolaan sampah di
suatu negara yang sudah sangat maju dengan negara berkembang atau negara
tertinggal, serta juga berbeda antara sampah pada kawasan industri dengan rumah
sakit, atau dengan permukiman. Sampah - sampah berbahaya yang biasanya berasal
dari kawasan industri atau rumah sakit biasanya di kelola oleh industri atau
rumah sakit tersebut, sedangkan untuk kawasan permukiman biasanya dikelola oleh
pemerintah setempat.
Dari kegiatan pengelolaan sampah
tersebut, sebenarnya memiliki tujuan khusus yaitu agar membuat sampah yang ada
dapat memiliki nilai ekonomis serta menjadi suatu benda yang tidak berbahaya
bagi lingkungan sekitar. Sedangkan untuk metode pengelolaan sampah sendiri
biasanya tergantung dari beberapa faktor yaitu luasan lahan, jenis tanah yang
ada, jenis zat dari sampah yang akan dikelola tersebut serta beberapa faktor
lainnya.
Metode-Metode yang biasanya sering
digunakan dalam pengelolaan sampah yaitu sebagai berikut :
1. Pembuangan
terbuka (Open Dumping)
Diantara beberapa cara pengelolaan
sampah yang akan dijabarkan, pembuangan terbuka merupakan pengelolaan sampah
yang paling sederhana, yaitu dengan cara mengumpulkan sampah yang ada pada
suatu tempat yang telah disiapkan. Kelebihan serta kekurangan dari cara pengelolaan
sampah dengan cara pembuangan terbuka adalah sebagai berikut :
- Kelebihan
- Investasi awal serta biaya
operasional yang relatif rendah;
- Tidak membutuhkan peranan
teknologi yang tinggi;
- Dapat menampung berapapun
sampah yang ada tergantung dari luasan lahan;
- Tidak perlu mengumpulkan
secara terpisah;
- Tempat pembuangan sampahnya
masih dapat digunakan untuk kepentingan lainnya misalnya lapangan, tempat
parkir dan sebagainya.
- Kekurangan
- Menimbulkan pencemaran
lingkungan yang cukup besar;
- Pilihan lokasi pembuangannya
harus jauh dari kawasan permukiman serta kegiatan-kegiatan perkotaan
lainnya yang berakibat tingginya biaya transportasi yang perlu
dikeluarkan;
- Kebutuhan akan lahan yang
cukup besar;
- Lokasi pembuangan sampah yang digunakan dimanfaatkan lebih lama disebabkan sampah yang ada tidak dipadatkan terlebih dahulu.
2. Penimbunan Saniter (Sanitary Landfill)
Berbeda dengan pembuangan terbuka, cara pengelolaan sampah penimbunan saniter lebih sedikit mengakibatkan tercemarnya lingkungan dikarenakan sampah yang ada dipadatkan terlebih dahulu sebelum ditimbun dengan tanah. Kelebihan dan kekurangan pengelolaan sampah dengan cara penimbunan saniter adalah sebagai berikut :
Berbeda dengan pembuangan terbuka, cara pengelolaan sampah penimbunan saniter lebih sedikit mengakibatkan tercemarnya lingkungan dikarenakan sampah yang ada dipadatkan terlebih dahulu sebelum ditimbun dengan tanah. Kelebihan dan kekurangan pengelolaan sampah dengan cara penimbunan saniter adalah sebagai berikut :
- Kelebihan
- Tidak membutuhkan peranan
teknologi yang tinggi;
- Investasi awal serta
biaya operasional yang relatif rendah;
- Kekurangan
- Pilihan lokasi pembuangannya
harus jauh dari kawasan permukiman serta kegiatan-kegiatan perkotaan
lainnya yang berakibat tingginya biaya transportasi yang perlu
dikeluarkan;
- Seperti pembuangan terbuka,
pengelolaan dengan cara ini juga memerlukan lahan yang luas;
- Pencemaran terhadap air tanah jauh lebih besar dibandingkan dengan pembuangan terbuka, oleh karena itu pemilihan lokasi sedapat mungkin yang jauh dari kemungkinan mencemari air tanah;
3. Pembuatan Kompos (Composting)
Pembuatan kompos dapat dikatakan juga dengan "daur ulang", akan tetapi penggunaannya sudah berubah dari kebutuhan sebelumnya menjadi pupuk untuk tanaman. Kelebihan dan kekurangan pengelolaan sampah dengan cara pembuatan kompos adalah sebagai berikut :
Pembuatan kompos dapat dikatakan juga dengan "daur ulang", akan tetapi penggunaannya sudah berubah dari kebutuhan sebelumnya menjadi pupuk untuk tanaman. Kelebihan dan kekurangan pengelolaan sampah dengan cara pembuatan kompos adalah sebagai berikut :
- Kelebihan
- Penggunaan lahan yang jauh
lebih sempit dibandingkan dengan 2 metode diatas;
- Setelah selesai dikelola,
hasilnya dapat digunakan untuk memupuki tanaman;
- Cara yang relatif murah untuk
jumlah sampah yang besar akan tetapi dengan fluktuasi sampah yang kecil
- Kekurangan
- Memerlukan biaya investasi
awal yang jauh lebih besar dibandingkan dengan 2 metode sebelumnya;
- Memerlukan biaya operasional
yang relatif tinggi, dan juga dapat menjadi lebih tinggi lagi apabila
sampah yang diolah kapasitasnya lebih kecil dari kapasitas instalasi
pembuatan kompos;
- Bahan yang tidak dapat diolah
menjadi pupuk kompos, terpaksa harus menjadi sampah lagi;
- Dari poin ke-3 dapat
disimpulkan bahwa tidak semua jenis sampah dapat dikelola;
- Untuk kebutuhan jangka
panjang, cara ini sangat tidak efektif karena pada masa yang akan datang,
jumlah sampah yang tidak dapat diolah menjadi pupuk kompos menjadi lebih
besar;
4. Pemanfaatan
Ulang atau Daur Ulang (Recycling)
Cara ini digunakan agar membuat
sampah yang ada menjadi memiliki nilai ekonomis setelah dikelola. Sampah yang
biasanya dikelola dengan cara daur ulang adalah sampah-sampah anorganik. Kelebihan
dan kekurangan pengelolaan sampah dengan cara daur ulang adalah sebagai berikut
:
- Kelebihan
- Tidak membutuhkan lahan yang
besar;
- Bahan yang telah didaur ulang
dapat digunakan lagi;
- Metode ini memberikan
kesempatan kerja bagi para pemulung.
- Kekurangan
- Memerlukan biaya investasi
yang besar serta biaya operasional yang juga lumayan tinggi;
- Pasokan sampah harus memiliki
jumlah yang besar dan selalu konstan;
- Tidak semua jenis sampah dapat
di daur ulang;
- Sampah yang tidak dapat di
daur ulang terpaksa tetap menjadi sampah dan harus dikelola dengan cara
yang lainnya atau dibuang;
- Tidak cocok untuk kebutuhan
jangka panjang, karena jumlah sampah yang tidak dapat di daur ulang akan
bertambah banyak.
Dari beberapa cara
pengelolaan sampah tersebut, perlu dipikirkan secara matang kelebihan
dan kekurangannya sebelum diaplikasikan ke dalam setiap kegiatan pengelolaan
sampah, karena setiap cara pengelolaan sampah tergantung dari beberapa faktor
yang dipertimbangkan, entah itu dari sisi biaya, ketersediaan lahan dan
sebagainya.
Dalam pengelolaan sampah, terdapat
beberapa hal yang dapat mempengaruhi. Faktor - Faktor yang dapat
mempengaruhi pengelolaan sampah tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut :
- Distribusi serta kepadatan
penduduk;
- Rencana penggunaan lahan (land
use);
- Kebiasaan masyarakat setempat;
- Karakteristik lingkungan fisik,
sosial serta ekonomi;
- Karakteristik dari sampah
tersebut;
- Kebijakan atau peraturan dari
wilayah setempat;
- Ketersediaan sarana seperti
sarana pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan maupun sarana pembuangan;
- Lokasi tempat pembuangan akhir;
- Ketersediaan dana;
- Rencana tata ruang wilayah
setempat serta pengembangan kota;
- Klimatologi.
Itulah beberapa catatan penting
mengenai pengelolaan sampah yang
perlu diketahui dalam perencanaan tata ruang.
Sumber : Dokter Kota
0 comments:
Posting Komentar