Senin, 26 Agustus 2019

Peran Habibie dan Teori Telapak Kaki dalam Pembangunan Kota Parepare

Ketika Membicarakan Provinsi Sulawesi Selatan, salah satu nama daerah yang wajib disebut adalah Kota Parepare. Sebuah Kota dibagian barat Sulawesi Selatan, yang menjadi tempat persinggahan dalam setiap perjalanan dari Makassar menuju bagian utara provinsi ini, atau menuju Sulawesi Barat, Tengah, maupun Sulawesi Utara. Kala bercerita mengenai Parepare, ingatan kita akan tertuju pada sosok seseorang yang pernah menjadi orang nomor 1 di negri ini, dia adalah Bacharuddin Jusuf Habibie, yang namanya kembali dikenang lewat film Habibie dan Ainun. Habibie merupakan mantan Presiden Republik Indonesia yang ke-3, atau satu-satunya orang Sulawesi yang sampai saat ini pernah menjabat sebagai Kepala Negara. Di Parepare dia dilahirkan, tepatnya pada tahun 1936 atau 83 tahun yang lalu, pada sebuah rumah dijalan Abdul Halim jantung Kota Parepare.
  
Pak Habibie adalah simbol kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang telah berjasa besar dalam dunia penerbangan khususnya pengembangan pesawat. Sebagai salah satu pemimpin bangsa, dia juga sukses memimpin Negri ini pada saat masa peralihan, dari era orde baru menuju era reformasi. Dan sebagai seorang suami, dia merupakan sosok lelaki yang sangat setia pada ainun istri tercintanya. Parepare yang merupakan tanah kelahirannya, akan sangat beruntung karena memiliki jejak salah seorang tokoh besar seperti Pak Habibie.

Dalam upayanya melakukan pembangunan disemua sektor, Kota Parepare membutuhkan sebuah konsep dan teori yang dapat menggabungkan image Habibie dan potensi yang dimiliki. Dengan demikian mungkin Kota Parepare akan mendapat banyak keuntungan dengan menjadikan nama Habibie sebagai salah satu ikon Kota Parepare. Dan dengan konsep Telapak Kaki, akan lebih mempertegas bahwa ada sebuah cita-cita besar yang ingin dicapai Kota Parepare dalam upayanya membangun Kota dan Manusianya.

1. Peran Habibie Dalam Pembangunan Kota Parepare
Setidaknya ada beberapa gambaran dalam memori banyak orang ketika mensifati seorang Habibie, yaitu ; Cerdas, Pemimpin dan Cinta Sejati. Orang banyak akan selalu melekatkan kemudian mencari citra itu pada tiap aspek yang membawa nama Habibie. Karenanya, akan lebih mudah mengetuk ingatakan publik mengenai Habibie, ketika menggunakan simbol-simbol yang berkaitan dengan citra itu. Hal ini yang kemudian harus terus dilakukan pemerintah Kota Parepare saat ini, yaitu mengabadikan setiap momen masa kecil yang berkaitan dengan Habibie, dan menciptakan simbol yang dapat membawa ingatan publik semakin dekat pada sosok Habibie.

Sebagai salah satu tokoh besar, nama Habibie dapat menjadi magnet bagi pembangunan Kota Parepare. Ada berbagai ide pembangunan yang kemudian dapat digagas dengan menggunakan Habibie sebagai icon nya. Sebut saja museum BJ Habibie yang akan didirikan dirumah tempat lahir Habibie, ide ini sangat baik karena mendapat dukungan langsung dari Pak Habibie. Yang paling menarik adalah monumen cinta sejati Habibie dan Ainun, 

2. Teori Telapak Kaki Sebagai Konsep Dasar Pembangunan Kota Parepare
Teori telapak kaki dirumuskan oleh walikota Parepare Taufan Pawe, dalam upaya mewujudkan Kota Parepare menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sulawesi Selatan. Sebagaimana yang seringkali dikatakannya kala menjawab pertanyaan tentang teori ini, Taufan Pawe menyebutkan, kalau di Parepare banyak telapak kaki yang datang, maka percayalah akan banyak sumber-sumber ekonomi baru. Dari pernyataan itu, ada harapan besar ingin membangun Kota Parepare namun dengan pendekatan yang berbeda, yang dianggap akan mampu membawa perubahan besar bagi Kota Parepare. Yang kemudian menjadi pertanyaan, apakah maksud dari teori telapak kaki tersebut?.

Telapak kaki merupakan bagian dari tubuh manusia yang terletak pada bagian bawah kaki. Kaki pada manusia berfungsi untuk berjalan, yang kemudian dapat membawa tubuh dan seluruh indra pada manusia menuju tempat-tempat yang diinginkannya. Kaki manusia Juga memiliki bagian-bagiannya sendiri, antara lain punggung kaki, mata kaki, jari kaki dan telapak kaki. Telapak kaki merupakan tempat kaki berpijak, karenanya bagian ini yang akan selalu merasakan nyaman atau tidaknya sebuah tempat berpijak. Sebagai tempat berpijak, telapak kaki kerapkali meninggalkan jejak yang akan menjadi penanda keberadaan seseorang disuatu tempat, atau penanda bagi orang lain dalam menentukan arah.

Dengan demikian, maka ada 2 (dua) kata kunci yang didapatkan ketika membahas telapak kaki, yang pertama tempat berpijak dan yang kedua sebagai penanda. Kedua kata kunci ini yang akan dikembangkan untuk membentuk citra baru Kota Parepare.

a. Sebagai Tempat Berpijak
Kota Parepare diharapkan dapat menjadi daerah tujuan orang, bukan hanya sebagai tempat persinggahan atau daerah transit sebagaimana yang dikenal selama ini. Penekanan konsep telapak kaki pada poin ini yaitu, bagaimana menjadikan Kota Parepare sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi semua orang untuk berpijak. Dengan demikian orang yang datang ke Kota Parepare akan memilih untuk tinggal lebih lama daripada hanya sekedar singgah. Sebagai tempat berpijak yang aman dan nyaman bagi semua orang, tentu saja Kota Parepare harus memperhatikan hal mendasar tentang apa saja yang dapat membuat orang lebih aman dan nyaman tinggal disebuah kota.

Salah satu jawaban yang mengemuka adalah kualitas infrastruktur kota yang baik. Selain kualitas infrastruktur, kenyamanan juga ditentukan oleh seberapa mudah dan cepat orang-orang dapat mengakses pedagang atau toko yang menyediakan semua kebutuhannya. Karenanya Kota Parepare dituntut menyiapkan segala macam infrastruktur digital untuk memudahkan para anak milenial mencari dan menemukan segala kebutuhannya yang berada didalam Kota. Dari semua itu, ada satu hal yang harus diperhatikan untuk lebih dikuatkan perannya, yaitu dengan lebih mengeksplorasi tema-tema yang berkaitan dengan Habibie.

Cara-cara itu sangat perlu untuk mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah apabila hendak membangun Kota Parepare menjadi pusat pertumbuhan baru. Karena untuk menjadikan Kota Parepare sebagai tempat berpijak yang baik bagi semua orang, adalah dengan cara membuat Kota Parepare menjadi tempat yang layak sebagai daerah tujuan semua orang, bukan sebagai daerah transit tapi sebagai daerah tujuan akhir.

b. Sebagai penanda
sebagai penanda, dengan pendekatan yang dilakukan berdasarkan pada teori ini, diharapkan setiap orang yang datang atau berkunjung ke Kota Parepare dapat meninggalkan jejak yang baik bagi orang berikutnya untuk datang atau berkunjung ke Kota Parepare. Artinya ketika seseorang datang ke Kota Parepare dan memiliki kesan yang baik selama berada di Parepare, maka itu akan menjadi cerita yang dibawa pulang dan akan diceritakan lagi pada teman, keluarga juga orang-orang terdekat mengenai pengalaman selama berada di Kota Parepare. Lewat cara-cara seperti ini penyebaran informasi mengenai Kota Parepare akan sangat cepat tersebar. Dan dengan cara ini kemungkinan bagi orang berikutnya untuk lebih percaya dengan informasi mengenai Kota Parepare akan sangat besar.

Disisi lain, jejak juga dapat menjadi sebuah penanda dan dari tanda itu diharapkan dapat menuntun orang-orang untuk datang ke Kota Parepare. Sebagaimana yang dikatakan sebelumnya, kesan yang baik merupakan jejak yang baik, yang akan menjadi penanda, atau penuntun pada sebuah tujuan yaitu Kota Parepare. Teori telapak kaki dengan rumusan yang lebih detail sampai bentuk program pembangunan, diharapkan dapat membuat Kota Parepare selalu meninggalkan jejak yang baik bagi setiap yang datang dan pergi. Kesan yang baik terhadap suatu tempat atau sebuah Kota, memiliki banyak bentuk. Bisa berupa keramahan masyarakatnya, keunikan kotanya, keindahan kotanya, atau bahkan keunikan atraksi budaya atau kemeriahan penyambutan ketika seseorang datang ke sebuah tempat. Untuk mewujudkan hal itu maka Kota Parepare harus lebih berbenah, dan mengangkat ikon kota yang memiliki nilai unik atau tidak sama dengan kota lain, seperti Kisah Cinta Habibie dan Ainun, atau hal lain yang menyangkut Habibie kaitannya dengan pesawat maupun teknologi.

Sebuah tanda yang baik, kelak akan mengingatkan kembali orangnya atau orang lain tentang parepare. Artinya dengan menggunakan teori telapak kaki sebagai konsep dasar pembangunan Kota Parepare, bukan hanya mengajak orang untuk datang ke Parepare, tapi memanggil kembali orang-orang yang pernah datang ke Parepare karena memiliki memori indah di Kota Parepare, seperti yang terjadi pada Habibie saat ini. Sangat tidak mungkin bagi Pak Habibie melupakan Parepare yang merupakan tanah kelahirannya.

0 comments: