Film kartun dan animasi hari ini
mengalami perkembangan yang sangat tak terduga. Selain menampilkan animasi dan
efek yang hampir menyerupai aslinya, cerita yang diangkat juga ada yang bersumber
dari cerita rakyat. John Musker dan Ron Clement merupakan 2 sutradara yang
berani menggali lebih mendalam cerita sebuah masyarakat di wilayah pasifik. Dan
kemudian meramunya menjadi sebuah film animasi petualangan yang berjudul
"Moana".
Moana pertama tayang pada tahun 2016
lalu, yang diproduksi oleh sebuah perusahaan film besar asal amerika bernama
Walt Disney Animation Studios. Sudah sejak lama Disney memproduksi film
animasi, dan Moana merupakan film ke-56 dalam fitur animasi Disney. Ketika
membicarakan Disney, ingatan kita akan tertuju pada 2 tokoh legendaris dalam
dunia carton, yaitu Mickey Mouse dan Donald Duck.
Kedua tokoh itu telah membentuk persepsi
mengenai dunia kartun yang lucu dan penuh tawa. Donald Duck atau yang lebih
dikenal dengan Donal bebek, menjadi karakter yang kocak dan hampir selalu dapat
membuat tertawa para anak kecil ditahun 80-90an.
Dalam beberapa tahun terakhir ada yang
menarik dari film-film animasi produksi Disney dan beberapa studio amerika
lainnya. Kalau cartoon jaman dulu biasanya ada adegan para tokoh sedang
menyanyi dan menari, film animasi saat ini juga memasukannya namun dengan
lagu-lagu yang lebih modern. Pada beberapa film malah dinyanyikan langsung oleh
penyanyi aslinya.
Seperti film Sing yang rilis tahun 2016. Film
ini menceritakan sebuah beruang bernama Mr. Moon yang sedang mengadakan
kompetisi bernyanyi. Banyak lagu yang diputar ulang dalam film ini, mulai dari
lagu lawas tahun 70-80an seperti "Under Presure dari Queen, My Way milik
Frank Sinatra, dan beberapa lagu dari artis wanita terkenal seperti Katy Pery
dan Scarlet Johanson.
Untuk film produksi Disney sendiri, film
Frozen salah satunya. Yang menampilkan lagu Let it go, Life is an open door dan
beberapa lainnya. Selain itu ada juga Ugly Dols dari studio lain yang
menampilkan lagu Unbreakable, Broken and Beautiful dan Couldn't be better dari
Kelly Clarkson. Film Moana juga menampilkan beberapa adegan menyanyi seperti
where you are, i am moana dan sebuah lagu bahasa daerah berjudul tulou tagola.
Ada kesamaan dari semua film yang
disebutkan, yaitu sama-sama menampilkan sebuah adegan menyanyi didalamnya
secara utuh tanpa dipotong. Hal ini berusaha memperlihatkan bahwa lagu tidak
hanya sebagai backsound dalam film, tapi menjadi salah satu bagian penting
dalam sebuah film. Karenanya, apabila kita menonton film-film animasi terbaru,
hampir pasti ada adegan menyanyi didalamnya.
Moana merupakan sebuah project dari
Disney yang pembuatannya dikerjakan dengan matang dan sangat sungguh-sungguh.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam mengenai masyarakat dan keadaan
sesungguhnya dari lokasi film, sampai dibentuk tim khusus. Tim ini bertugas
melakukan riset mendalam terhadap budaya dan kebiasaan masyarakat Polinesia,
sebanyak 3 kali dalam 3 tahun di 4 kepulauan besar yaitu Fiji, Bora bora,
Tahiti dan Samoa.
Setidaknya ada 5 hal menarik yang dapat
menjadi pelajaran dan bahan renungan dalam film Moana.
Pertama, film Moana diangkat dari kisah
nyata yang terjadi sekitar 2000 tahun lalu, tentang sebuah masyarakat berjiwa
petualang, yaitu masyarakat Polinesia. Dapat dikatakan ini juga merupakan film
ilmiah, karena sebelum membuatnya dilakukan riset yang mendalam mengenai jejak
dan peninggalan dari masyarakat polinesia yang saat ini berada dikepulauan
pasifik.
Masyarakat polinesia merupakan kelompok
pelaut yang hidupnya selalu berpindah-pindah dari pulau satu kepulau lainnya.
Karena kehidupan yang selalu berpindah-pindah makanya mereka dikenal sebagai
sekelompok pelaut ulung. Dalam berlayar mengarungi lautan luas, mereka mengembangkan
sebuah sistem navigasi yang sangat tradisional. Yaitu dengan membaca posisi
rasi bintang dan merasakan arus laut dalam menentukan arah pelayaran.
Film Moana memperlihatkan pada kita,
ketika Moana yang merupakan tokoh utama dalam film ini, bersama Maui yang
mahluk setengah dewa, pergi berlayar mencari pulau dewi pulau Te Fiti. Maui
adalah leluhur Moana yang dikutuk karena mencuri batu kehidupan, yaitu jantung
Te Fiti. Karena ingin memgembalikan batu tersebut, Moana pergi berlayar mencari
Maui untuk membantunya mengembalikan jantung Te Fiti.
Dalam film ini juga diperlihatkan alat
transportasi yang digunakan masyarakat Polinesia dalam mengarungi lautan luas.
Alat itu berupa kano, semacam perahu yang terdiri dari 2 jenis. Kano raksasa
merupakan perahu dengan 2 lambung besar dan memiliki layar, terdapat tempat
penyimpanan makanan didalam lambungnya, sedangkan satunya kano lebih kecil
dengan satu lambung tapi memiliki penyeimbang disalah satu sisinya.
Kedua, Film Moana menampilkan potret
kehidupan sebuah suku dipulau terpencil yang jauh dari peradaban modern. Suku
yang masih sangat teguh memegang adat istiadat dan budaya leluhurnya.
Kehidupannya sangat tradisional, mereka peroleh kehidupan dengan mengambil
langsung dari alam, laut dan hutan adalah sumber utamanya.
Kehidupan masyarakat tradisional memiliki
ikatan kekerabatan yang sangat erat, hal itu sangat penting bagi mereka yang
masih mengandalkan gotong royong atau upaya kolektif dalam mememuhi kebutuhan
hidupnya. Film ini kembali mengingatkan asal usul kita, sebelum zaman berubah
makin modern, kita awalnya adalah masyarakat tradisional yang memiliki budaya
untuk selalu dijaga dan terus dilestarikan.
Ketiga, film Moana juga mengangkat isu
Kesetaraan Gender. Bahwa seorang wanita juga memiliki hak untuk berbicara,
berpendapat dan menentukan jalan hidupnya. Moana adalah seorang wanita anak
kepala suku, sebagai seorang wanita sudah seharusnya dia mengerjakan tugas para
wanita. Tapi Moana yang keras kepala selalu ingin membantu sukunya disaat
mereka kesulitan akibat kutukan dewi pulau Te Fiti.
Akibat perbuatan leluhurnya (Maui) dimasa
lalu yang telah mencuri jantung Te Fiti, musibahpun datang menimpa mereka.
Semua kelapa yang telah dipanen tiba-tiba isinya membusuk dan berubah menjadi
keabu-abuan. Lautpun tak memberikan ikan pada para nelayan Desa Mutunui. Untuk
memperoleh ikan mereka harus berlayar kelaut yang lebih dalam dan itu sudah
bertahun-tahun tidak lagi mereka lakukan.
Moana sebagai calon pemimpin sukunya
mengambil sikap untuk pergi mencari Maui dan mengembalikan jantung Te Fiti agar
terhindar dari kutukan. Setelah melihat perahu-perahu peninggalan leluhurnya,
Moana sadar bahwa mereka awalnya adalah pelaut dan harus berani pergi kelaut
dalam, meski harus meninggalkan pulau. Niat Moana semakin kuat, ketika sebelum
meninggal neneknya meyakinkan bahwa dia telah dipilih oleh laut untuk pergi
ketempat dewi laut berada.
Keempat, Animasi dan fisual efek yang
terdapat dalam film ini sangat nyata, sangat mirip dengan yang ada didunia
nyata. Mungkin untuk menciptakan fisual efek yang sangat nyata inilah maka tim
observasi dibentuk. Pada sebuah sumber, Disney mengakui bahwa Film Moana
merupakan film dengan animasi paling canggih yang pernah mereka buat. Hal itu
dapat dilihat pada laut dan air yang hampir selalu muncul dalam film ini,
sangat halus, bahkan efek basahnyapun sangat mirip dengan yang terjadi didunia
nyata.
Artinya kalau begitu, teknologi yang
mereka gunakan benar-benar teknologi tingkat tinggi. Entahlah, membayangkannya
saja saya tak cukup kuat, apalagi kalau dipaksa membandingkan dengan animasi
pada film sinetron karya dalam negri. Huuff, padahal menurut beberapa sumber
yang saya baca, ada orang Indonesia dalam tim yang mengerjakan film Moana.
Kelima, yang menurutku paling menarik
dalam film ini adalah ketika Masyarakat Mutunui atau masyarakat Polinesia,
digambarkan kehilangan identitasnya. Sebuah masyarakat petualang, yang terkena
kutukan dan sudah beberapa generasi tidak pernah lagi pergi berlayar,
kehilangan jiwa petualangnya. Dalam film terlihat ketika sekumpulan Kano yang
dahulu digunakan untuk berlayar, disimpan dalam sebuah goa untuk disembunyikan
dari generasi setelahnya. Akibatnya setelah ratusan tahun penduduk Desa Motunui tak tahu
lagi caranya berlayar.
Selain itu ayah Moana sebagai kepala suku
seringkali melarang masyarakatnya pergi berlayar, karena sewaktu muda dia
pernah kehilangan teman akibat ombak besar ketika akan melewati karang yang
mengelilingi pulau. Sebuah kutukan dan juga pelarangan karena pengalaman
pribadi seseorang, telah menghambat dan membatasi generasi setelahnya mengenal
leluhurnya. Padahal berlayar dan tinggal lama diatas laut, merupakan identitas
sesungguhnya para penduduk Desa Mutunui, yang sebelumnya telah turun temurun
dilakukan para laluhur.
Kebiasaan dan keahlian mereka dalam
membaca arah bintang dan merasakan arus laut telah hilang. Untung saja Moana
bertemu Maui yang merupakan leluhurnya, meski awalnya tak mau, akhirnya Maui
bersedia mengajarkan Moana bagaimana cara mengendalikan Kano dan membaca arah
dengan melihat bintang dan merasakan arus laut. Setelah jantung Te Fiti
dikembalikan, Moana memimpin sukunya kembali kelaut untuk berlayar, sebagaimana
yang dulu dilakukan leluhurnya.
***
Ada banyak poin penting dalam film ini,
diluar dari 5 yang saya sebutkan diatas. Tapi menurutku bagian paling penting
dalam film ini ada pada poin terakhir. Disitu ada pelajaran yang sangat
berharga bagi kita semua. Sebuah pelajaran hidup yang apabila tidak dijaga maka
akan menjadi penyesalan dimasa depan. Selain itu, seberapapun kerasnya sebuah
budaya, adat istiadat dan kebiasaan leluhur disembunyikan atau dihilangkan,
akan selalu ada generasi setelahnya yang mewarisi. Dia akan mencari kembali
ajaran leluhurnya.
JAS MERAH_
0 comments:
Posting Komentar