Selasa, 14 April 2020

Buku The Brain Warrior's Way Cookbook, Tak Percaya? Saya Bisa Membacanya

Sumber gbr : https://m.yelp.com
Ketika menyebut nama Daniel Amen, mungkin orang-orang akan bertanya "siapa dia?, apakah dia orang Indonesia?". Ya, namanya memang tidak populer di Indonesia, tapi percaya atau tidak, apa yang telah dilakukannya akan sangat banyak menolong hidup kita.

Lewat buku yang ditulisnya, yang sudah tersebar diseluruh dunia dan saat ini sampai juga dihadapanku, "The Brain Warrior's Way Cookbook".

Tentu saja ini buku berbahasa inggris dan saya dapat membacanya. Untuk sekedar membaca tulisan berbahasa inggris saya cukup baik, seperti menyanyikan lagu Nothing But Love nya Mr. Big. Saya hanya kesulitan pada bagian lain, yaitu bagian mengartikan. Dan itu cukup menyebalkan.

Untung saja dunia internet tak pernah berhenti menghasilkan manusia-manusia luar biasa. Sehingga saya bisa membaca pengantar buku ini dalam bentuk file doc yang sudah berbahasa Indonesia. Meskipun masih ada beberapa kata yang tak dapat diterjemahkan, dan itu resiko bagi yang selalu mencari layanan Free seperti saya.

Saya mengartikan judul buku ini dengan "Buku Resep Jalan Kesatria Otak", dan itu terjemahan saya pribadi. Saya memilih cara ini, karena situs terjemahan gratis dan google translate tak dapat menerjemahkan keseluruhan kata pada judul buku. Dengan judul tersebut, sepertinya lebih membuatku nyaman saat membacanya.

Apa kalian tau, ini buku resep makanan. Bagi yang berharap ini buku resep yang berisi jurus-jurus beladiri untuk menjadi kesatria, maaf, anda sudah salah. Karena menjadi kesatria bukan hanya tentang memiliki jurus dan pandai menggunakan senjata beladiri. Menjadi kesatria yaitu memilih jalan hidup kesatria dan mengamalkannya dalam kehidupan.

Seperti yang seringkali dikatakan Naruto sebagai "Jalan Ninja". Dalam budaya jepang dinamakan Bushido, yaitu semangat hidup yang terdiri atas kode etik dan nilai-nilai moral tertentu. Bushi diartikan sebagai kesatria, dan Do artinya Jalan. Dengan alasan itulah saya memilih menggunakan kata Jalan Kesatria untuk mengartikan judul buku ini.

Kesatria otak berarti memilih jalan hidup untuk senantiasa mengkonsumsi makanan yang menyehatkan otak. Melawan gaya hidup selama ini yang mengkonsumsi makanan menurut lidah juga leher. Apa yang dianggap enak dan lezat oleh leher dimakan, tanpa bertanya apakah itu menyehatkan atau malah akan membawa penyakit bagi tubuh.

Makanan memiliki 2 wajah, ada yang menyembuhkan seperti obat dan ada yang beracun seperti racun. Karenanya dalam memilih jenis makanan, sebaiknya jangan bertanya pada leher atau lidah, karena mereka selalu berhasil menipu. Tapi bertanyalah pada otak, karena otak lebih tau mana makanan yang baik dan mana yang tidak untuk tubuh kita.

Dalam bagian pengantarnya Daniel Amen mengatakan bahwa kebutuhan pokok kita terhadap makanan, tak lepas dari perhatian produsen makanan siap saji atau makanan instan. Saya tak ingin berspekulasi mengenai hal itu, tapi bisa saja mereka dengan sengaja memberi tambahan pemanis dan pewarna berlebihan supaya menarik mata dan lidah.

Akhirnya hanya kepuasan lidah dan leher yang kita dapatkan. Sedangkan tubuh dan otak akan menanggung efek lain karena memakannya. Perlu diingat, banyak penyakit tiba-tiba muncul karena diakibatkan makanan dan pola makan yang tidak teratur. Karenanya kita harus melakukan perang terhadap makanan, dan disinilah kita harus memilih jalan kesatria untuk memenangkannya.

Sederhananya, buku ini akan mengajarkan jalan untuk menjadi Kesatria Otak. Yang memaparkan secara terperinci program untuk menjalani kehidupan sebagai Kesatria Otak. Dan tentu saja untuk menghindarkan kita dari gaya hidup tak baik yang dapat menyebabkan penyakit kronis, diabetes, penyakit jantung, ADHD, depresi dan penyakit Alzheimer.

Bukan hanya menghindar dari penyakit, buku resep ini juga mengandung resep-resep makanan yang dapat membangkitkan energi dan meningkatkan daya fokus. Karena tubuh butuh energi dan daya fokus untuk memenangkan perang ini. Setelah sekian lama tersandera sebagai tawanan dari industri makanan yang perlahan-lahan mencuri kesehatan dan kebahagiaan kita.

Selain resep, buku ini juga memiliki panduan yang akan memandu kita membuat keputusan cerdas dalam menyiapkan makanan dirumah. Atau dalam memilih restoran maupun rumah makan. Panduan tersebut terdiri atas 10 prinsip utama pemenuhan nutrisi Kesatria Otak, yaitu sebagai berikut :

ü  Pikirkan kalori berkualitas tinggi.
ü  Minumlah banyak air.
ü  Makan protein berkualitas tinggi dalam dosis kecil sepanjang hari.
ü  Makanan berkarbohidrat pintar (berserat tinggi).
ü  Fokuskan diet anda pada lemak sehat.
ü  Masak dengan bumbu dan rempah untuk meningkatkan kesehatan otak anda.
ü  Pastikan makanan anda sebersih mungkin
ü  Jika anda mengalami masalah dengan suasana hati, energi, ingatan, berat badan, gula darah, tekanan darah atau kulit, hilangkan makanan yang mungkin menyebabkan masalah, terutama gandum dan biji-bijian yang mengandung gluten atau makanan, susu, kedelai, jagung.
ü  Fokus pada makanan sehat otak sepanjang hari, tetapi berpuasa setidaknya selama 12 jam antara makan malam dan sarapan.

Selain mengatur pola dan pemilihan jenis makanan, prinsip tersebut juga mengatur cara diet, salah satunya dengan cara berpuasa. Ini sangat mirip dengan apa yang dilakukan umat islam ketika tiba bulan Ramadhan, hanya saja umat islam melakukannya selama 14 jam. Mulai dari sahur pukul 04.00 subuh dan berbuka ketika tiba malam atau mulai pukul 18.00.

Daniel Amen mengatakan kalau ini memang perang, tapi perang yang sangat dapat dimenangkan. Cara terbaik untuk melawan adalah Mempersenjatai diri dengan pengetahuan dan rencana untuk mengembalikan kesehatan Anda.

Pada akhirnya, kesehatan Anda adalah tanggung jawab Anda. Anda harus menjadi penasihat kesehatan Anda sendiri untuk diri sendiri dan orang yang Anda cintai jika Anda ingin memenangkan perang ini.

Tentu saja akan lebih jelas dan terang ketika membaca isi buku ini, daripada sekedar membaca pengantar. Dan saya harus berusaha lebih keras untuk mencari cara mengkonversi file epub menjadi pdf atau doc. Supaya dapat diterjemahkan oleh situs gratis tadi, itupun kalau kehadiranku tak dianggap ilegal dan diminta untuk registrasi.

Ya, begitulah, resiko pencari layanan free.

***
Mungkin ada banyak buku resep makanan sehat untuk tubuh atau untuk menghindari penyakit. Paling banyak ditulis dengan pendekatan agama, dan itu biasanya lebih laris. Sebetulnya buku ini juga ditulis dengan pendekatan agama, karena menganjurkan pada kebaikan, sebagaimana agama menyeru untuk berbuat baik.

Buku ini memang sangat menarik, karena dibuat berdasarkan hasil riset pada klinik otak yang dikelola Daniel Amen sendiri. Hanya saja, untuk diterapkan di Indonesia sepertinya butuh penyesuaian pada beberapa hal. Karena perbedaan lidah dan jenis makanan pokok Amerika dan Indonesia cukup berbeda. Meskipun bahan dasarnya sama.

Tentu saja penyesuaian dilakukan juga berdasarkan riset. Karena bisa saja Daniel Amen menerapkan apa yang telah dilakukan perusahaan makanan lainnya, untuk mengambil keuntungan dari kelemahan dan oenderitaan kita. Dengan merekomendasikan jenis makanan yang membuat sakita tapi kita sangat tergantung padanya.

Solusinya ya, membuka klinik otak di Indonesia. Mungkin itu akan lebih realistis, mengingat banyak orang Indonesia saat ini sedang mengalami kerusakan otak. Itu bisa dilihat dari banyaknya yang menyebar berita bohong dan ketakutan-ketakutan di media sosial.

Yang terakhir, ini adalah referensi yang sangat berguna untuk mewujudkan Kota Bahagia, lewat pendekatan makanan. Karena kebahagiaan juga bisa didapatkan lewat makanan, seperti yang sebelumnya sudah saya sebutkan.

Semua orang tentu butuh makan, tapi tidak semua mampu membeli jenis makanan yang menyehatkan otak. Kota Bahagia harus memikirkan itu, mencari solusinya, dan meramunya menjadi sebuah gagasan yang dapat diwujudkan.

Selamat makan...

Related Posts:

0 comments: