Saya membuka pintu depan, melihat kekanan kiri, kesegala sudut mencari-cari dirinya. Kupanggil dia dengan panggilan yang biasa. Barangkali dia hanya sedang jalan-jalan dirumah tetangga atau bercengkrama dengan temannya kucing liar dijalan sana. Kucing kesayangan kami biasanya begitu, paling bentar malam datang juga.
Mungkin saja para netizen ada yang liat, warnanya putih dan burik dengan belang-belang hitam. Kalau makan tak gunakan tangan, kalau minum suka tak pakai gelas. Kalau kalian liat ada yang kencing dimotor, dinding, pagar, pohon atau mobil, tolong kasitau cepat karna itu dia, kucing.
Panggil dia Bagel, jangan panggil "ckckck" apalagi panggil "pusi". Itu nama lamanya, sebelum dia kecewa karena ditinggal pengasuh yang sering memandikan dan memberikannya makan. Hanya karena satu kesalahan biasa, masuk kerumah dan mengambil sepotong besar ikan bandeng milik ibu polisi. Dan dia pun kehilangan kasih sayang.
"Tapi itu bukan kesalahan biasa", mungkin kalian coba memprotes. "Apalagi kalau ikan bandengnya cukup besar, baru habis dibakar, masih panas dan pak polisi tak jadi makan siang".
Trus, itu kesalahan besar?, atau kesalahan luar biasa mungkin?. Bukannya kucing memang selalu begitu, mana ada kucing lapar akan diam menunggu sedang didepannya ada ikan bakar nikmat dan lezat. Seperti kata temanku Abhil ke Cawang, mana mungkin kucing lapar disuruh jaga ikan.
Sekarang dia bersama kami, menjadi kucing kesayangan yang tak ada saingan. Nama Bagel dia peroleh dari anak kami yang saat itu lagi menonton kartun jepang "Rudolf Black Cat". Kucing hitam kecil yang kesasar jauh dari rumah dan bertemu kucing jalanan berbulu tebal mirip harimau. Namanya Taiger, mantan kucing rumahan yang ditakuti semua kucing liar di jalanan.
Tutano yang baru 2 tahun baru bisa menyebut Bagel untuk kata Taiger. Akhirnya dia memanggil kucing kami itu dengan nama Bagel, dan nama itu pula yang buatnya dikenal tetangga yang juga ikut memanggilnya Bagel.
Seperti biasa, sehabis makan malam saya membuatkan makanan untuknya. Nasi putih dan sepotong bagian kepala ikan cakalang (kerabat ikan tuna) dicampur secara merata dengan sedikit tambahankuah ikan tumis.
Kupanggil, dia tak ada, tak menjawab juga tak datang. Tak biasanya dia melewatkan makanan lezat ini saat malam sebelum tidur. Sampai larut malam sebelum kami tidurpun dia masih belum juga datang.
2 hari tak melihatnya sudah cukup membuat kami sedikit gelisah. Biasanya kucing yang sakit parah, sudah tua dan akan meninggal, pergi menjauh dari tuannya, sampai bangkainya tak pernah lagi ditemukan. Kami cukup punya pengalaman dengan 5 ekor kucing peliharaan kami sebelumnya.
Dua diantaranya keracunan dan pergi entah kemana, sampai sekarang tak pernah lagi kelihatan. Seekor lainnya namanya La Premat, ditemukan sudah meninggal digot bawah jembatan depan rumah mertuaku. Dan sekarang La Bagel.
La Bagel mungkin bukan Bob, yang terkenal di inggris dan kisah hidupnya diangkat menjadi sebuah film, "A Street Cat Named Bob". Tapi La Bagel cukup mengenal kami, dan akan langsung ikut pulang ketika melihat motor kami dijalan. Ketika pulang karena beberapa malam nginap dirumah orang tua, dia sudah ada didepan pintu menunggu kami.
2 hari berlalu sejak terakhir kami melihatnya, tiba-tiba dia muncul dari samping rumah. Kulihat badannya yang sedikit kurus, entah apa yang terjadi padanya saat diluar sana. Kubuatkan sedikit makanan baru untuknya, tapi tak dihabiskan.
Melihat kondisi La Bagel, hanya satu hal yang mungkin telah terjadi, dan itu akan membuat kucing jantan sepertinya jadi tak betah tinggal lama dirumah. Musim kawin telah datang. Semoga sukses kawan.
0 comments:
Posting Komentar