Tanggal 24 Juli 2018 KPU Jawa Tengah akhirnya menetapkan pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin sebagai pasangan pemenang Pilgub Jateng 2018. Ini kali kedua Ganjar memenangkan Pemilihan Gubernur Jawa Tengah, dan buatnya masuk dalam sejarah beberapa Gubernur yang mampu memimpin Jawa Tengah selama 2 periode.
Dalam sejarah panjang Provinsi Jawa Tengah, hanya ada beberapa orang yang mampu menjabat Gubernur selama 2 periode. Nama pertama Moenadi yang menjabat pada tahun 1966 - 1974, Soepardjo Rustam menjabat tahun 1974 - 1982, Muhammad Ismail 1983 - 1993 dan Mardiyanto 1998 - 2007.
Setelah kepemimpinan Mardiyanto, Gubernur Jawa Tengah selalu berganti pada periode pertama. Baru 10 tahun setelahnya akhirnya Ganjar Pranowo kembali menjadi Gubernur Jateng yang mampu memenangkan Pilkada untuk kedua kalinya, yaitu pada tahun 2013 kemudian tahun 2018.
Sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945 hingga kini tahun 2020, Jawa Tengah telah dipimpin oleh 17 orang Gubernur. 15 diantaranya lahir dari prosesi pemilihan umum dan 2 sisanya merupakan Plt dan Pj Gubernur. Meskipun begitu, ke-17 orang tersebut namanya telah masuk dalam daftar Gubernur yang pernah menjabat dan bertugas di Provinsi Jawa Tengah.
Dari 17 nama, 16 orang merupakan kelahiran Jawa, dapat dikatakan semuanya orang Jawa. Termasuk Heru Sudjatmoko yang menjabat sebagai Plt Gubernur Jawa Tengah pada bulan Februari sampai Juni 2018. Setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Hanya satu nama diantaranya yang bukan orang asli Jawa, juga bukan berasal dari Pulau Jawa tapi namanya masuk dalam sejarah Provinsi Jawa Tengah. Dia merupakan Gubernur dengan masa jabatan paling pendek diantara semua, yaitu 23 Agustus - 5 September 2018. Namanya Syarifuddin, seorang kelahiran Muna Sulawesi Tenggara dan menjabat sebagai Pejabat Gubernur Provinsi Jawa Tengah.
Pejabat Gubernur (Pj) berbeda dengan Pelaksana Tugas (Plt), meskipun sama-sama dipilih untuk mengisi kekosongan pemimpin di daerah menjelang pilkada.
Plt dipilih bila ada kepala daerah yang cuti untuk maju lagi di pilkada atau petahana. Sedangkan Pj dipilih ketika kepala daerah telah memasuki masa akhir jabatan tapi pilkada belum digelar. Selain itu Pj diangkat oleh presiden dan dilantik Mendagri, sedangkan Plt ditugasi oleh Mendagri. Hal ini sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di Indonesia, yaitu Permendagri No 74 Tahun 2016.
Dalam waktu yang sangat singkat Syarifuddin telah menjalankan tugas sebagai Gubernur Jawa Tengah dengan sangat baik. Ganjar Pranowo sendiri mengakui hal tersebut, yaitu mengakui kualitas dan kapasitas beliau (Pak Syarif) dalam menjalankan roda pemerintahan di tingkat Provinsi.
Meskipun hanya 13 hari menjabat, Syarifuddin telah berhasil memimpin Jawa Tengah. Hal itu dapat dilihat dari terselesaikannya beberapa agenda penting yang dilaksanakan Pak Syarif saat menjabat. Yaitu penandatanganan Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan APBD TA 2018 bersama Legislatif pada 31 Agustus 2018.
Dari capaiannya itu, setidaknya ada beberapa poin penting yang diucapkan Gubernur Jawa Tengah mengenai keberhasilan Pak Syarif dalam memimpin Jawa Tengah dalam waktu singkat ;
1. Selama 13 hari menjabat sebagai Pj Gubernur, Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri meletakkan etik politik yang baik. Sebab, bersedia berkomunikasi dengan gubernur terpilih.
2. Pada saat kita mau serah terima ke beliau sebagai PJ, beliau ini JAGOAN sehingga sudah tahu apa-apa yang mesti dikerjakan.
3. Beliau meminta, kalau bisa secara etik saya tandatangani lebih dulu. Ini luar biasa karena biasanya orang memanfaatkan kesempatan. Mumpung saya menjabat, lebih baik, (mohon maaf), dikerjain. Beliau tidak. "Jadi etik politik yang menurut saya baik," tutur dia (Gubernur Jateng) saat diwawancarai wartawan.
4. Banyak pelajaran yang diberikan Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri kepada Pemprov Jateng. Poin-poin penting menjadi pengetahuan baru agar Pemprov Jateng bisa memperbaiki, sehingga semua penganggarannya menjadi transparan dan akuntabel, sesuai target yang sudah disiapkan.
5. "Pak Syarif, jangan lupa nanti jadi Dirjen bantu kami, tidak untuk bicara memberikan uang, tapi mengelola keuangan," pesan Ganjar Pranowo saat serah terima jabatan.
Pengakuan Ganjar Pranowo pada Pak Syarif :
Daftar Gubernur Jawa Tengah :
Bagi saya, pengakuan seorang Ganjar Pranowo yang telah memimpin salah satu daerah besar dengan jumlah penduduk besar, merupakan bukti akan kelayakan seorang birokrat dalam memimpin daerah. Tidak gampang melakukan komunikasi politik dengan DPRD Jawa Tengah untuk menyetujui KUPA dan PPAS, dan Syarifuddin mampu melakukannya dengan sangat baik.
Setelah membaca pengakuan itu kitapun menjadi tau bahwa Syarifuddin adalah Seorang Jagoan yang memiliki Etika dalam memimpin. Dan tidak memanfaatkan jabatan untuk kepentingan-kepentingan pribadinya. Dapat dikatakan dia telah selesai dengan dirinya sendiri. Ini adalah karakter yang membentuk dirinya hingga dapat dipercaya memegang jabatan tinggi.
Saya kemudian membayangkan, betapa beruntungnya Muna memiliki orang sepertinya yang masih ingin pulang untuk membangun kampung halamannya. Seorang nahkoda handal, yang akan membawa Kabupaten Muna melewati terjangan ombak besar dilautan yang ganas untuk sampai ke pulau harapan.
Saya ingin mengutip tulisan seseorang yang saya anggap guru, meski dia tak pernah tau kalau saya adalah muridnya. Namanya Yusran Darmawan.
"Orang Bugis Makassar percaya bahwa nakhoda ulung tidak lahir dari lautan yang tenang. Dia lahir dari lautan yang terus bergejolak dan menempa semua kecakapan dan kemahirannya di laut. Dia tidak lantas pasrah dan menyerah pada nasib, tetapi dia terus berjuang agar kapal bisa kembali menepi".
0 comments:
Posting Komentar