Sabtu, 01 Februari 2020

Mencari Donat Paling Enak di Raha

Disuatu pagi yang biasa, setelah kubangun cukup cepat sejak jam 4.35 subuh, terdengar bunyi alarm peringatan. Kutau itu dari perutku, pertanda harus sarapan pagi sebelum perasaan tak menyenangkan itu datang lagi. Leher tegang dan kepala sedikit berat karena terlalu lapar.

Mungkin itu efek dari asam lambung yang meningkat, karena lambung tak kunjung mendapat pasokan. Pada beberapa orang agaknya lebih parah. Seperti yang dulu terjadi pada istri teman saya, jantungnya berdetak kencang dan perasaannya menjadi gelisah. Banyak yang mengira mereka sakit jantung, ternyata itu efek asam lambung.

Kulihat kedalam kamar, Tutano dan Mama nya masih tidur. Mungkin lebih baik jika minta ijin sebelum keluar, tapi sepertinya masih lebih baik untuk tidak menganggu  mereka yang sedang tidur. Siapa tau saja ada wahyu yang diberikan tuhan lewat mimpinya, tapi karena saya membangunkan, bisa jadi wahyunya  terputus. 

Sudah kuputuskan akan membeli donat. Bukan donat meses apalagi donat gula merah yang kadang-kadang jadi kesukaan Tutano. Bukan juga dankin donats, mungkin butuh 10 tahun lagi barang itu akan hadir di raha. Saya hanya ingin membeli donat original, yang digoreng menggunakan minyak dan apinya menggunakan kayu sebagai bahan bakarnya.

Memang apa hebatnya pake kayu bakar?, bukannya donat goreng akan sama saja meski digoreng pake kompor?. Mungkin ada yang akan bertanya seperti itu. Saya juga tak terlalu yakin, tapi donat yang digoreng diatas kayu bakar akan lebih kenyal saat digigit. Teksturnya juga sepertinya sedikit lebih lembut. 

Tak percaya?, coba sendiri saja.

Ada beberapa tempat di Raha yang menjual donat gula. Di jalan Kontukowuna saja sampai watonea ada 3 penjual donat. Belum dijalan yos sudarso, di sebelah kanan jalan mengarah pelabuhan. Ada juga di Wamponiki, depan Sma 1 Raha, sekitar Smp 2 Raha, di jalan abdul kudus, kaendea dan sekitar alun-alun Kota Raha.

Semuanya sudah pernah kami coba. Memang ada yang enak, ada juga yang cukup lembut dan kenyal. Tapi banyak dari donat-donat itu yang menyimpan minyak sedikit lebih banyak. Ada juga yang jadi sedikit lebih keras atau kering dan berongga saat dingin. Donat seperti itu tak bisa disimpan atau dibawa-bawa. 

Tapi ada satu donat yang sedikit berbeda dari semua donat yang pernah kami makan sebelumnya. Donatnya kenyal saat digigit, dan teksturnya sedikit lebih lembut ketika didalam mulut. Hanya dengan memegangnya saja, kita bisa tau kalau donat itu punya kulit luar yang lembut. Berbeda dengan donat lain yang kulit luarnya sedikit agak kasar dan keras.

Setelah akrab karena telah menjadi pelangggan juga tetangga, si penjual sedikit membuka resep pada kami. Itu karena dia masih menggunakan kayu sebagai bahan bakar utamanya. Pernah beberapa kali dia menggunakan kompor, dengan adonan yang sama, ternyata hasilnya sedikit berbeda. 

Meski tak selalu memakai kayu, karena kompor minyak tanah masih lebih hemat dan terjangkau. Kami para pelanggannya masih bisa memaklumi, dan akan langsung menyadari ketika donat goreng buatannya ada perbedaan dari yang biasanya. 

Tempatnya tak begitu jauh dari tempat kami, boleh dikatakan tetangga jauh. Dahulu kami sering melewatinya, sebelum kami mencoba donat buatannya kemudian menjadi pelanggan setianya. 

Kuyakin donat itu yang saat ini paling enak di Raha. Setidaknya kesimpulan itu muncul setelah kami mencoba banyak donat dari banyak penjual yang ada di Raha. Bagi kalian yang berminat, bisa mencarinya di Jalan Pendidikan tepatnya di lorong siswa dekat masjid. Lorong siswa berapa, saya juga lupa melihat papan nama jalannya.

Silakan mencari, semoga berhasil...

0 comments: