![]() |
Pastel Sebelum Digoreng |
Dikerjakan rame-rame kemudian dinikmati rame-rame, itu baru Cemilan keluarga. Coba pikir-pikir kembali, kue atau cemilan apa yang dibuat rame-rame, dimakan pun rame-rame. Semua anggota dalam rumah terlibat didalamnya, dengan beban kerja yang hampir merata. Jawabanku "Pastel", rugi kalau kamu belum tau, tapi lebih rugi lagi yang belum pernah makan.
Ada seorang ibu rumah tangga pernah bertanya, "habis digoreng pastelnya di halua kan gula pasir ya?". Saya menjawab "tidak, tapi gula pasirnya secara ajaib keluar sendiri saat ketemu minyak panas". Ya, itu jawaban bercanda, yang buat si ibu merasa sedikit penasaran kemudian bertanya-tanya dalam hatinya. "Bagaimana bisa gulanya meleleh keluar?".
Kalaupun habis digoreng kemudian dihaluakan gula pasir bercampur air, kenapa bisa pastel tetap renyah saat dimakan. Padahal harusnya pastel menjadi lembek karena dihalua sehabis digoreng. Kalaupun tidak, bagaimana bisa gula pasir meleleh keluar sedangkan kulit pastel akan mengeras ketika digoreng. Dan si ibu pun dibuat bingung.
Pastel merupakan cemilan berbentuk jalang kote berukuran kecil yang digoreng. Dari luar terlihat licin seperti minyak goreng yang tertinggal. Setelah bertemu lidah, barulah ketahuan kalau itu gula pasir yang meleleh keluar dan membaluri seluruh bagian luar pastel. Meski disimpan beberapa hari dalam toples, gulanya tak kering dan pastel terlihat masih basah.
Dilihat dari bahan dasarnya, kita dapat membagi pastel menjadi dua bagian terpisah, yaitu bagian kulit dan bagian isi. Sedangkan dilihat dari segi pembuatannya dapat dibagi atas tiga tahapan. Pertama tahap membuat isi pastel dan adonan Kulit, kedua tahap pembuatan pastel dan ketiga tahap menggoreng.
Kesan pertama saat digigit adalah sedikit keras dan renyah. Saat pastel pecah karena tekanan gigi taring, rasa kacangpun segera keluar, bercampur dengan manisnya gula dan rasa kulit yang khas. Tekstur keras pada kulit pastel karena adonannya yang berbahan dasar terigu, dengan hanya ditambah sedikit mentega, tak ada pelembut.
Membuat adonan kulit dan isi pastel yang berbahan dasar kacang, dikerjakan oleh 2 orang. Seorang yang membuat adonan dan seorang lagi menyangrai kacang tanah sampai matang, kemudian ditumbuk jangan sampai terlalu halus. Banyak jenis pastel yang disesuaikan dengan isinya, tapi pastel isi kacang sedikit berbeda, dimakan setoples pun tak bikin geli dileher.
Seperti membuat jalang kote, roti pisang, roti inti dan beberapa roti lainnya, membuat pastel berarti membentuk adonan dan memasukkan isi kemudian ditutup. Setelah itu membuat variasi lipatan pada bagian tepi pastel yang melengkung, bagi yang senang jalang kote pasti tau.
Membuat pastel membutuhkan tenaga paling kurang 3 sampai 4 orang, 2 orang juga bisa tapi akan sangat melelahkan dan merepotkan. Seorang bertugas menggiling dan menipiskan adonan kemudian memotong dengan cetakan berbentuk bulat. Adonan jangan sampai terlalu basah, karena akan mudah lengket ditangan. Untuk tangan yang cukup bersih tak masalah, masalahnya kalau sampai menggaruk ketek diam-diam dibelakang pintu.
Setelah dicetak ada seorang lagi yang bertugas memasukan isi kedalam adonan dan merapatkannya. Kemudian ada beberapa orang lagi akan bertugas membuat lipatan-lipatan, kami menyebutnya membuat geriginya. Membuat gerigi biasanya dikerjakan 2 orang, kalau tak mau pastelnya jadi mengering dan terlalu keras.
Tenaga yang banyak akan membuat pastel cepat selesai dan cepat digoreng supaya cepat matang. Cepat metang berarti cepat disantap, iya kan, tentu saja kita punya pemikiran yang sama tentang itu.
![]() |
Pastel Usai Digoreng |
Untuk bagian penggorengan yang bertugas bisa berganti, dari menggiling dan mencetak berganti tugas menggoreng. Untuk mengetahui pastel yang masak cukup dengan melihat perubahan warna yang terjadi. Pastel yang telah masak warnanya akan berubah menjadi coklat.
Tekstur pastel yang keras mungkin akan lebih cocok bagi orang dengan kondisi gigi masih utuh dan tidak berlubang apalagi hampir habis. Dahulu saya juga berpikiran demikian, sampai melihat apa yang dilakukan nenekku untuk bisa menikmati pastel. Dahulu sebelum meninggal dia masih sempat mengajari kami bagaimana cara membuat gerigi pastel. Menilai dan memberikan arahan supaya gerigi yang kami buat jadi lebih indah.
![]() |
Pastel buatanku |
Saat Ramadhan mendekati Idul Fitri ketika saya masih SD dulu, kami sekeluarga biasanya berkumpul dirumah. Ada yang duduk dan ada yang berdiri. Kami semua mengelilingi sebuah meja berbentuk persegi panjang dan membuat pastel dengan adonan yang menghabiskan terigu hingga 3 Kilogram. Waktu sampai tak terasa, ketika mulai mengerjakan pastel sehabis shalat subuh sampai sore dan menyisakan beberapa jam lagi berbuka puasa.
Bagiku inilah cemilan keluarga, yang dikerjakan bersama-sama dan dinikmati juga bersama-sama. Bukan hanya kami yang masih memiliki gigi utuh, melainkan nenek kami yang sudah tak memiliki gigi sama sekali pun tetap bisa menikmati pastel. Untuk orang tua seumurannya, biasanya akan menghindari makanan keras juga goreng-gorengan.
Keinginan yang sangat besar membuatnya menemukan jalan supaya bisa menikmati pastel seperti kami. Karena giginya sudah tak adalagi, dia memilih untuk menumbuk pastel sampai cukup halus agar bisa dimakannya. Itu bukan hanya sekali dilakukan, tapi setiap kali kami membuat pastel meski diluar bulan Ramadhan.
Pastel sudah sejak duli menjadi cemilan keluarga kami. Selalu ada pastel dalam toples kaca besar pada masing-masing meja rumah kami disaat Idul Fitri. Para keluarga dan tamu yang berkunjung memiliki penilaian yang hampir sama tentang pastel, cemilan itu enak. Itulah alasan kami selalu membuatnya dalam jumlah banyak menjelang Idul Fitri, karena hampir selalu habis lebih dulu dari kue lain, bahkan kacang mete sekalipun.
![]() |
Pastel Didalam Toples |
Dalam beberapa edisi Idul Fitri terakhir, kami tak lagi membuat pastel dalam jumlah banyak. Selain karena keluarga yang berkunjung sudah berkurang, anggota keluarga kami juga mulai berkurang. Karena sebagian sudah berkeluarga dan tinggal diluar daerah yang jaraknya cukup jauh.
Meskipun begitu, bukan berarti skill membuat pastel kami menurun atau hilang ditelan zaman. Tentu saja masih ada toples pastel dirumah saat Idul Fitri nanti. Beberapa orang kakakku masih rutin membuatnya tiap tahun.
Mereka juga menerima pesanan yang jumlahnya meningkat tajam sampai puluhan toples menjelang Idul Fitri. Kalau ada yang minat untuk area Raha, mungkin bisa memesannya dari sekarang sebelum Idul Fitri semakin dekat. Karena mereka tak punya cukup tenaga untuk memenuhi pesanan dalam jumlah sangat banyak menjelang Idul Fitri.
Untuk pemesanan hubungi nomor ini +62 85399519696
Untuk pemesanan hubungi nomor ini +62 85399519696
0 comments:
Posting Komentar