Minggu, 25 November 2012

Mencocokan Hati : game membuang waktu membangun kebersamaan



Awalnya adalah game Spheres di Nokia 9210i. Anak saya (dan saya juga) senang memainkannya terutama sambil membunuh waktu di dalam kendaraan.Mainnya gambang, tapi terus bikin penasaran. Pernah saya membuang waktu 8 jam sepanjang kereta Jogja - Bandung main game ini.

Kemudian ganti handphone N9500. Game Spheres ini nggak jalan. Anak saya sedih karena nggak bisa main lagi.Saya cari Spheres versi komputer nggak dapat juga.



Lama berselang.
Tiba-tiba saya ingat di Yahoo ada game yang mirip ini yaitu Diamond Mines. Muncul ide, bagaimana kalau search diamond di Softpedia.com? Ngulik-ulik softpedia akhirnya sampai juga ke sebuah game yang sama dengan Spheres, namanya Matching Hearts. Tak terasa hingga malam hari saya nongkrong di kantor demi memburu game ini. 

Game ini gratis, kita tinggal install lalu request password secara online. Setelah password dikirim ke email kita, maka kita tinggal registrasi secara offline. Jalan dah.

Keesokan harinya setelah shalat shubuh game ini diinstall di komputer rumah.Anak saya (kelas 3 SD) girang ketemu game ini. Maka kami main berdua bergantian. Musiknya juga enak didengar, walaupun diulang-ulang tetep enak didengar. Karena begitu ramenya kami berdua main, lama-lama istri saya tertarik juga, maka bergabunglah kami main bertiga (istriku main dengan berdiri sambil gendong adik bayi usia 4 bulan). Ternyata makin seru!

Game ini mudah, sehingga mainnya hampir nggak mikir. Aturannya sangat sederhana, klik gambar hati, maka gambar itu dengan teman-temannya yang sewarna akan hilang. Tugas kita adalah menghabiskan semua gambar hati di layar. Kalau ada sebuah warna habis tak tersisa maka nilainya dikali dua. Kalau habis semua berarti dikali sepuluh. Walau gampang mainnya, tapi ternyata nggak gambang juga untuk sukses menghabiskan gambar hati. Seringkali kami bergantian mengolok-olok yang sedang giliran main. Berharap segera macet dalam memilih gambar, sehingga cepat berganti giliran. Anak saya sempat berkomentar, “Wah, ayah buru-buru banget pingin main agar cepet (ketahuan) kalah….” Kadang juga rame memberi saran kepada pemain, “Itu yang biru dulu, itu yang kuning, itu yang ijo….” Ibarat nonton sepakbola, memang lebih mudah memberi komentar dibanding main. Mainnya makin asyik sambil makan jagung pop corn.

Rekor tertinggi yang kami capai adalah 160 ribu lebih. Pemenangnya bergantian, kadang saya, kadang istri, kadang anak saya. Tentu saja anak saya girang karena berhasil mengalahkan orang dewasa!

Lumayanlah, hiburan keluarga. Terkadang memang kita perlu ‘membuang-buang waktu’ untuk membangun kebersamaan. Dan game ini, Matching Hearts,recommended buat hal itu.

Sumber : http://khairulu.blogsome.com

0 comments: