Sering kali membuat assist yang brilian, ternyata kemampuan mencetak golnya sangat unik dan berkelas. Meski tak seperti Ronaldo dan Mesi yang selalu mencetak 2 digit gol dalam semusim, beberapa gol yang lahir dari kakinya merupakan sebuah kreasi yang indah dari seorang seniman lapangan hijau.
Namanya Mesut Ozil dan dia dahulu dikenal sebagai seorang raja assist. Dengan image itulah orang-orang mengenalnya, baik pemain maupun penikmat sepak bola, sudah terbiasa menyaksikan assist brilian seorang Ozil yang kemudian dapat dikonversi menjadi gol.
Julukan itu (raja assist) merujuk pada jumlah assist yang ditorehkannya dalam beberapa musim selama membela Real Madrid. Dimana rerata assist yang ditorehkannya kala itu mampu mencapai rasio 0,51 assist dalam setiap pertandingan. Artinya, Ozil hampir dapat membuat 1 assist dalam setiap pertandingan yang dilakoninya di Real Madrid.
Angka itu tidak jauh berbeda dengan torehannya saat bermain di Liga Jerman bersama klub Werder Bremen. Dimana dalam 108 pertandingan yang dimainkannya bersama Werder Bremen, Ozil mampu mencetak 55 assist atau rata-rata 0,51 assist tiap pertandingan.
Mesut Ozil seperti dilahirkan hanya untuk membuat assist bagi para striker dan pencetak gol. Cristiano Ronaldo adalah orang yang paling banyak mendapat pelayanan berkelas dari kaki kirinya.
Namun ada yang berubah pada dirinya selama beberapa tahun memperkuat Arsenal, atau lebih tepatnya dalam tahun-tahun terakhir ketika Arsene Wenger melatih Arsenal. Ozil, yang menurut pengakuannya sendiri lebih merasakan nikmatnya sepak bola ketika mampu memberi assist yang berbuah gol, kemudian oleh wenger diharuskan juga menjadi seorang pencetak gol bagi tim kala itu.
Dan dia tetaplah Mesut Ozil, pemain Nomor 10 profesional yang harus siap mengikuti apapun arahan dan instruksi yang diberikan pelatih padanya. Karenanya, dalam beberapa tahun terakhir kita disuguhi kepiawaian seorang Maestro Assist dalam mencetak gol.
Sejak saat itu pula Ozil kemudian lebih sering mencetak gol dan mendapatkan Hatrick pertamanya dalam sebuah pertandingan Liga Champion (2016/2017), ketika mengalahkan wakil Bulgaria Ludogorets.
Ada beberapa gol unik yang diciptakan Ozil, dengan menggunakan teknik andalannya dia mampu memperdaya beberapa kiper kelas dunia. Sebut saja Manuel Neuer yang merupakan rekannya di timnas jerman, dan Thibaut Courtois, kiper klub rival yang dibuat terlihat bodoh ketika tidak mampu membaca arah bola sepakan Ozil yang berujung gol.
Bounce Shoot, adalah sebuah teknik menendang bola kearah bawah, untuk menghasilkan pantulan berbentuk parabola. Teknik ini seringkali diperlihatkan Ozil dalam beberapa tahun terakhir, bahkan telah menjadi teknik andalannya dalam mencetak gol.
Pada pertandingan terakhir ketika melawan Bournemouth yang berakhir dengan kemenangan 5-1 untuk Arsenal, Ozil lagi-lagi menggunakan teknik Bounce Shoot untuk menaklukan Artur Boruc.
Berbeda dengan chip bola biasa, ini adalah teknik khas yang dengan sengaja dilakukan Ozil untuk mengelabui kiper lawan. Sebagaimana yang ditulis dalam the18.com, dikatakan bahwa dia (Ozil) menembakan bola ke tanah untuk menciptakan gaya angkat yang cukup unik. Itu dilakukan untuk membuatnya tampak seolah-olah ingin menembak rendah, tetap bola kemudian memantul jadi tinggi.
Bukan baru sekarang Ozil memamerkan teknik bouncenya, pada bulan 9 tahun 2016 lalu ozil telah melakukannya ketika Arsenal menaklukan Chelsea dengan skor 3-0. Setelah mendapat umpan crossing Alexis Sanchez, Ozil melakukan Bounce Shoot yang berhasil mengelabui Thibaut Courtois sehingga terlihat bodoh.
Melihat gerakan kakinya, Courtois mengira Ozil akan melakukan tendangan voli mendatar, namun ternyata Ozil melakukan hal lain dengan menendang bola kearah rumput, kemudian bola melambung melewatinya dan masuk kegawang.
Tendangan voli yang sama sebelumnya juga pernah dilakukan Ozil ketika Arsenal dikalahkan United 3-2 kala bermain di Old Trafford tahun 2016. Setelah croshing dari kanan tak menemui sasaran, para pemain united mengantisipasi, namun bola bergulir liar didepan gawang United. Ozil yang berdiri bebas melakukan tendangan teknik Bouncenya untuk menaklukan De Gea.
Untuk Bounce yang dilakukan Ozil saat melawan Bournemouth, mendapat perhatian lebih dari para pengamat dan komentator bola. Hal itu tergolong unik, karena dilakukan bukan dalam keadaan voli, tapi ketika bola bergelinding kecil diatas rumput. Setelah lama mengamati diketahui bahwa itu dilakukan Ozil dengan sadar.
Teknik Bounce sebetulnya lebih dikenal dalam permainan bola basket. Bounce Pass adalah operan yang dilakukan dengan cara memantulkan bola ke lapangan sebelum ditangkap kawan. Hal ini dilakukan untuk menghindari lawan ketika melakukan hadangan didepan atau dijalur lari.
Dan istilah ini mulai masuk dalam dunia sepak bola belum lama ini. Yaitu ketika ada fenomena unik yang ditunjukan Mesut Ozil, dimana awalnya banyak yang mengira hal itu adalah suatu kebetulan. Karena Ozil sudah seringkali menggunakannya, hal itu kemudian menjadi perhatian khusus untuk diteliti.
Dan hasilnya menyimpulkan bahwa teknik Bounce dalam sepak bola adalah teknik khas Mesut Ozil. Yang hampir serupa dengan tendangan biasa, namun memiliki ritme lebih unik dalam pantulannya yang seringkali membuat kiper susah mengantisipasi.
Teknik bounce bukanlah teknik yang mudah dilakukan, dibutuhkan ketrampilan dan perhitungan yang baik untuk dapat memantulkan bola dengan kekuatan yang cukup sehingga bola tidak melambung tinggi pada jarak tertentu dengan gawang. Dan hal itu sangat akrab dengan Mesut Ozil.
0 comments:
Posting Komentar