Sabtu, 16 Februari 2019

The Power Of Kelor – Episode Kadada Katembe


Kadada Katembe
Coba saja ketik “katembe” kemudian tekan enter atau klik search, google akan menunjukan banyak pilihan situs untuk dibuka. Kata itu akan menuntun anda pada sebuah jembatan penyeberangan sangat mewah di Pantai Utara Moputo Mozambik, jembatan Moputo-Katembe yang terletak di Republik Demokratik Kongo Benua Afrika.

Jembatan ini adalah jembatan gantung terpanjang di benua afrika yang melintasi sebuah teluk besar, adalah teluk “Moputo” nama teluk besar tersebut. Jembatan ini telah direncanakan selama bertahun-tahun, dan Bank Dunia menjadi donatur yang membiaya pembangunan jembatan ini sampai selesai.

Tentunya tidak ada yang gratis bagi Bank Dunia dalam membantu pendanaan pembangunan, ataupun memberikan sebuah paket bantuan. Termasuk apa yang mereka telah lakukan pada Jembatan Moputo-Katembe, membiaya pembangunan jembatan adalah sebagai pintu masuk urbanisasi menuju Moputo yang telah  mereka rencanakan dan akan biayai pula.

Namun bukan itu yang ingin dibicarakan disini, tapi sebuah sayur yang dapat membuat badan menjadi segar bertenaga yang sangat akrab dengan masyarakat suku Muna. Sayur Katembe namanya, dalam bahasa Muna seringkali disebut “Kadada Katembe”, Kadada artinya sayur dan katembe artinya tawar, jadi sayur katembe maksudnya sayur yang tawar.

Meskipun namanya sayur katembe, dari tahun ketahun sampai saat ini rasanya sudah mengalami banyak penambahan bahkan perubahan radikal pada bumbunya. Dahulu mungkin hanya menggunakan garam dapur sebagai penyedap rasa, saat ini ada lebih banyak pilihan untuk penyedap rasa.

Apabila ingin kadada katembe rasa sapi, royco atau masako rasa sapi kira-kira bisa menjadi bahan pertimbangan pemilihan bumbu. Sedangkan jika ingin rasa yang lebih ringan, karena mungkin takut kolestrol atau tekanan darah naik akibat rasa sapi, mungkin bisa memilih royco ataupun masako rasa ayam.

Tanpa itupun sayur katembe masih cukup nikmat dengan garam dan sedikit fiksin, ditambah daun kemangi yang dapat memberi cita rasa tambahan pada lidah.

Kelor adalah bahan utama kadada katembe, tanpa kelor mungkin orang muna takkan menyebut itu sayur katembe, meskipun bentuk dan cara memasaknya sama yaitu bening dan direbus. Bagi orang muna, kelor adalah unsur terpenting dalam kadada katembe, tanpa kelor mungkin orang muna takan pernah membuat yang namanya kadada katembe.

Didaratan muna, tumbuhan kelor tumbuh subur dan sangat gampang ditemui. Hampir setiap rumah di Kabupaten Muna atau Kota Raha khususnya, memiliki tanaman kelor dipekarangannya, kecuali rumah yang tidak memilki pekarangan.

Apabila coba dibuat perbandingan, kira-kira tiap 10 rumah, ada 7 rumah yang memiliki pohon kelor, 2 rumah tidak ada dan 1 rumah sisanya tidak memiliki pekarangan. hehe

Kedekatan orang muna dengan kelor sudah terjalin sejak sekian lama, mungkin juga merupakan warisan turun temurun dari orang-orang tua. Karena kedekatan ini maka sayur katembe pun menjadi salah satu menu sayuran yang juga disediakan pada rumah-rumah makan yang berada di Kota Raha.

Lidah orang muna sangat akrab dengan kelor, karenanya mereka dapat membedakan rasa kelor yang ditanam di Muna, di Makassar dan di Jawa setelah dimasak menjadi sayur katembe. Mungkin kedengarannya aneh dan sedikit mengada-ngada, tapi lidah orang muna mampu membedakan itu dari rasa kuah sayurnya.

Mengkonsumsi kelor tentu saja baik untuk tubuh, ada banyak penelitian dan ahli kesehatan yang mengatakan demikian. Namun begitu, mengkonsumsi kelor juga bukan tidak memiliki efek samping. Berikut 5 efek samping yang perlu diwaspadai dari penggunaan daun kelor yang berlebihan untuk kesehatan tubuh ;

Gangguan fungsi ginjal
Efek samping daun kelor bisa dipastikan dapat terjadi jika seseorang mengkonsumsi rebusan daun kelor secara berlebihan, Karena dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal dimana akan ada penghambatan kinerja ginjal dalam mengolah cairan tubuh.

Kerusakan liver
Efek samping daun kelor dapat terjadi jika seseorang meminum rebusan atau lalapan daun kelor dalam jangka panjang dan tidak diimbangi dengan nutrisi dari sayuran lain.

Sebenarnya daun kelor berbahaya bagi penderita penyakit kuning dan Hepatitis karena dapat merusak jaringan pembuluh darah disekitar hati. Konsumsilah daun kelor sewajarnya dan tidak melebihi 1000 mg/kg berat badan normal.

Hal ini berlaku untk pria dan wanita dewasa atau setidaknya telah berusia 18 tahun. Hindari daun kelor dan gantilah dengan sayuran lain yang memiliki nutrisi tinggi.

Sakit perut
Minum air daun kelor dapat menyebabkan tekanan pada otot perut jika lambung dalam keadaan kosong. Untuk menghindari sakit perut yang melilit sebaiknya perut tidak dalam keadaan kosong. Minumlah satu sampai 2 jam setelah makan. Efek samping daun kelor yang paling sering meyerang manusia adalah jenis sakit perut hingga mengalami sembelit ringan atau diare.

Kegagalan sperma
Bagi pria yang mengkonsumsi minuman daun kelor atau sebagai lalapan teman nasi sehari hari dalam jumlah yang besar mak secara bertahap akan mengganggu kondisi sperma. Efek samping daun kelior dapat menyebabkan Pembentukan sperma menjadi terhambat dan seorang pria akan mengalami ejakulasi dini dan kegagalan pembentukan sperma.

Mati rasa sampai kelumpuhan
Mengkonsumsi daun kelor secara berlebihan atau dikonsumsi oleh anak anak dalam jangka panjang dapat menyebabkan mati rasa pada bagian tubuh tertentu hingga pada tahap menjadi lumpuh. Senyawa yang ada pada daun kelor tidak selamanya cocok bagi jaringan tubuh manusia. Setaip individu memiliki karakter daya tahan tubuh dan kekuatan organ internal yang berbeda-beda terhadap kandungan senyawa yang ada pada daun kelor

Dari itu semua, setidaknya ada beberapa catatan penting yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi daun kelor, yaitu tidak boleh terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi daun kelor apabila menjadikan sebagai lalapan. Selain itu tidak boleh meminum air rebusan daun kelor secara berlebihan dan secara terus menerus.

Apabila hal itu dilakukan maka resiko terserang penyakit sebagaimana disebutkan diatas akan sangat besar pula.

Sampai hari ini, belum ada survey yang dilakukan bagaimana efek yang ditimbulkan dari mengkonsumsi kelor dalam bentuk sayuran, pada masyarakat suku muna yang mengkonsumsi 2 kali dalam sehari. Apakah penyakit-penyakit yang disebutkan diatas juga ditemui pada beberapa orang tua di Muna yang boleh dikata selalu mengkonsumsi sayur kelor setiap hari. 

Daun Kelor
Selain memiliki resiko, mengkonsumsi sayur daun kelor juga memiliki banyak manfaat bahkan dapat menyembuhkan beberapa macam penyakit;

Manfaat Daun Kelor untuk Kanker
Selain sebagai sayur, beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun kelor juga mampu mengobati kanker secara alami. Kandungan dalam daun kelor dipercaya dapat menyembuhkan penyakit ringat maupun mematikan seperti kanker.

Adapun manfaat daun kelor untuk penderita penyakit kanker adalah :
1. Mengandung banyak gizi untuk tubuh
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Mencegah pertumbuhan sel kanker
4. Menghancurkan sel kanker
5. Antioksidan
6. Antikanker
7. Antiinflamasi

Manfaat Daun Kelor untuk Mata
Kandungan dalam daun kelor memiliki banyak khasiat untuk kesehatan termasuk kesehatan mata. Selain antioksidan, daun kelor juga memiliki kandungan yang baik untuk kesehatan mata seperti salah kalsium, potasium, tembaga, mangan, dll. Salah satu yang dipercaya adalah daun kelor dapat mengatasi berbagai masalah mata minus.

Manfaat daun kelor untuk mata minus adalah sebagai berikut :
1. Antioksidan
2. Meningkatkan visabilitas
3. Mempertajam penglihatan
4. Mengurangi rasa pusing

Manfaat Daun Kelor untuk Rahim
Sebutan pohon ajaib memang patut disematkan pada pohon kelor. Kandungan yang ada dalm daun kelor sangat berkhasiat untuk kesehatan. Salah satu dari sekian banyak khasiat daun kelor adalah manfaatnya untuk rahim.

Rahim adalah organ dalam wanita tempat penyimpanan zigot. Maka dari itu, penting sekali untuk menjaga kesehatan rahim dan salah satunya dengan mengonsumsi daun kelor. Manfaat daun kelor untuk rahim adalah:
1. Terhindar dari penyakit menular seksual
2. Mencegah kanker ovarium
3. Menjaga kesehatan kandungan
4. Mencegah produksi hormon berlebih
5. Mencegah fibroid
6. Menjaga siklus haid normal

Manfaat Daun Kelor untuk Kecantikan
Daun kelor memiliki banyak khasiat, tak terkecuali untuk kecantikan. Didalamny ada kandungan vitamin C, A, B6, B5, senyawa protease dll yang baik untuk kesehatan kulit.

Manfaat daun kelor untuk kecantikan adalah :
1. Masker daun kelor, mencerahkan kulit dan menghilangkan noda bekas jerawat.
2. Minyak daun kelor dapat digunakan sebagai exfoliator yang dapat melembabkan dan menghaluskan bibir secara alami.
3. Masker wajah daun kelor dapat mencegah kertan dan mengencangkan kulit anda
4. Maskerkelor dapat membantu melawan jerawta yang meradang.
5. Mengonsumsi sayur kelor dapat membersihkan racun dalam tubuh.
6. Masker daun kelor dapat mengecilkan pori-pori sehingga mencegah komedo dan jerawat muncul.

Manfaat Daun Kelor Untuk Asam Urat
Asam urat merupakan penyakit yang menyerang sendi akibat mengonsumsi zat purin yang berlebihan. Pada daun kelor terdapat fluvonoid dan alkoloid yang dapat membantu anda mencegah terbentuknya asam urat.

Selain itu kandungan daun kelor juga dapat berfungsi sebagai anti inflamasi atau peradangan dan analgesik sebagai pereda rasa sakit. Anda dapat mengonsumsi secara rutin untuk mengurangi resiko asam urat.

***
Dibanding efek sampingnya, daun kelor ternyata memiliki lebih banyak manfaat, sebagaimana disebutkan diatas manfaatnya hampir meliputi begitu banyak hal, mulai dari menyembuhkan penyakit sampai pada perawatan wajah.

Pemanfaatan daun kelor sebagai obat-obatan, tidak hanya dilakukan di Indonesia saja, melainkan di luar negeri pun telah mengetahui khasiat dan manfaatnya. Seperti yang dilakukan di Benua Afrika, daun kelor oleh mereka telah digunakan sebagai makanan dan obat-obatan sejak ribuan tahun lalu.

Yang terbaru mengenai kelor ini sendiri adalah, telah terjadi pemecahkan rekor dunia dengan menyajikan sekitar 183 olahan kelor, yang berlangsung di Kota Palu Sulawesi Tengah. Artinya selain oleh suku Muna, kelor dengan berbagai manfaatnya yang diolah menjadi sebuah masakan, telah dilakukan oleh berbagai suku di Indonesia.

Di Muna sendiri dalam mengolah kelor masih dilakukan dengan sangat sederhana, hal ini belum berubah sejak zaman nenek moyang. Yang membedakan dengan sekarang ini, selain bumbu yang dipakai, juga campuran sayuran yang digunakan sangat beragam dan sesuai selera.

Beberapa kombinasi yang seringkali saya dapatkan dirumah mama saya ketika beliau memasak sayur katembe adalah ; kamingku-kelor-daun licin atau kamingku- kelor-kacang panjang-daun licin. Biasanya kamingku diganti dengan pasele, tapi itu jarang terjadi, untuk menjaga bapak saya merasakan hal tidak enak pada perutnya ketika mengonsumsi pasele.

Ada 2 jenis sayuran yang tidak pernah hilang dalam sayur katembe yang dibuatnya, yaitu kelor dan daun licin. Ya, hal itu karena 2 jenis sayuran itu banyak terdapat dihalaman rumah, tinggal dipetik saja ketika dibutuhkan.

Sedangkan kombinasi lainnya masih banyak dan sedikit berbeda. Seperti yang seringkali dibuat istri saya yaitu ; kelor-bayam-kamingku, biasanya ditambah dengan pasele atau kacang panjang. Biar lebih rame dan khasiatnya lebih terasa, Hehe.

Sangat jarang saya temui orang muna memasak sayur katembe hanya menggunakan kelor tanpa campuran daun-daun lainnya. Karenanya ada sangat banyak kombinasi campuran yang dipakai dalam membuat kadada katembe, tapi tetap dengan kelor sebagai bahan utamanya.

Mungkin karena banyaknya campuran tersebut sehingga orang muna sangat sedikit terkena dampak negatif yang ditimbulkan pabila mengkonsumsi kelor sebagaimana ditulis diatas. Selain itu, mungkin karena orang muna tidak suka memakan lalapan kelor atau kelor mentah, apalagi mengkonsumsi secara berlebihan.

Sepertinya orang muna memang tidak memiliki budaya lalapan. Hampir semua makanan tradisional khas muna, diolah dengan cara direbus, dengan garam maupun tanpa garam. Sebut saja kapinda, atau ikan kecil seukurang 2 jari yang dimasak dengan cara direbus dengan menggunakan air, garam dan asam, kemudian direbus sampai airnya kering.
  
Kambuse
Selain itu berbagai masakan tradisional lain yang dimasak dengan cara direbus antara lain :
Kantoofino mafusau
Terong rebus
Lapa-lapa,
Pepaya rebus (lebih nikmat dimakan dengan sambal terasi bakar)
Jagung rebus atau kampirodo dalam bahasa muna, yaitu jagung yang direbus dalam keadaan utuh, kulitnya dibuka beberapa lembar.
Kambuse atau jagung tua yang telah dipisahkan dari tongkolnya kemudian direbus dengan garam dan sedikit kapur masak sampai lembek dan merekah.
Kabuto, yaitu ubi kayu yang direndam air garam atau air laut dan dijemur sampai kering hingga berwarna putih kehitam-hitaman.
Kanasa, adalah ikan kecil seukurang 2 telunjuk yang dikeringkan kemudian dibakar sampai matang, makanan ini disajikan dengan minyak kelapa dan sedikit cabe rawit atau lombo kecil. Dan masih banyak lagi.
Kabuto
Kapinda
   
Semua itu adalah makanan yang biasanya atau cocok dihidangkan bersama sayur katembe. Tiada oposisi didalamnya, mereka saling cocok dan mendukung satu sama lain. Ketika sedang memakan ubi rebus atau nasi, biasanya disertakan dengan meminum air kadada untuk memperlancar jalannya makanan ditenggorokan.

Sonde kadada, itu istilahnya. Yaitu meminum air sayur katembe langsung dari piring dengan cara diseruput sampai berbunyi ssrrrtt. Tak bunyi maka tak nikmat.

Bagi yang terbiasa me nyonde kadada katembe, pasti akan merasakan kesegaran setelah meminum kuahnya yang bening dan berwarna kekuning-kuningan. Kesegaran akan terasa ditubuh, seperti ketika sedang lelah dan meminum multivitamin, mungkin seperti itu ketika berusaha saya analogikan.

Sepertinya itu berasal dari daun kelor yang memiliki sangat banyak kandungan gizi didalamnya, kemudian semakin terasa khasiatnya karena campuran bahan-bahan lainnya. Untuk membuktikannya tentu sangat gampang, yaitu dengan cara sesering mungkin mengkonsumsi sayur katembe. Bagi yang berasal dari luar daerah, ini mungkin akan jadi referensi menu baru untuk dikonsumsi diwaktu malam.

Selamat makan…

Referensi :

2 comments:

Unknown mengatakan...

Nombaka kuneeee...

Azis Syahban mengatakan...

Nombaka sipaliha belaee..
Sondee mo.....