Kadada Katembe |
Coba saja ketik “katembe” kemudian tekan enter
atau klik search, google akan menunjukan banyak pilihan situs untuk dibuka. Kata
itu akan menuntun anda pada sebuah jembatan penyeberangan sangat mewah di
Pantai Utara Moputo Mozambik, jembatan Moputo-Katembe yang terletak di Republik
Demokratik Kongo Benua Afrika.
Jembatan ini adalah jembatan gantung terpanjang di
benua afrika yang melintasi sebuah teluk besar, adalah teluk “Moputo” nama
teluk besar tersebut. Jembatan ini telah direncanakan selama bertahun-tahun,
dan Bank Dunia menjadi donatur yang membiaya pembangunan jembatan ini sampai
selesai.
Tentunya tidak ada yang gratis bagi Bank Dunia
dalam membantu pendanaan pembangunan, ataupun memberikan sebuah paket bantuan.
Termasuk apa yang mereka telah lakukan pada Jembatan Moputo-Katembe, membiaya
pembangunan jembatan adalah sebagai pintu masuk urbanisasi menuju Moputo yang
telah mereka rencanakan dan akan biayai
pula.
Namun bukan itu yang ingin dibicarakan disini,
tapi sebuah sayur yang dapat membuat badan menjadi segar bertenaga yang sangat
akrab dengan masyarakat suku Muna. Sayur Katembe namanya, dalam bahasa Muna
seringkali disebut “Kadada Katembe”, Kadada artinya sayur dan katembe artinya tawar,
jadi sayur katembe maksudnya sayur yang tawar.
Meskipun namanya sayur katembe, dari tahun ketahun
sampai saat ini rasanya sudah mengalami banyak penambahan bahkan perubahan
radikal pada bumbunya. Dahulu mungkin hanya menggunakan garam dapur sebagai
penyedap rasa, saat ini ada lebih banyak pilihan untuk penyedap rasa.
Apabila ingin kadada katembe rasa sapi, royco atau
masako rasa sapi kira-kira bisa menjadi bahan pertimbangan pemilihan bumbu. Sedangkan
jika ingin rasa yang lebih ringan, karena mungkin takut kolestrol atau tekanan
darah naik akibat rasa sapi, mungkin bisa memilih royco ataupun masako rasa
ayam.
Tanpa itupun sayur katembe masih cukup nikmat
dengan garam dan sedikit fiksin, ditambah daun kemangi yang dapat memberi cita
rasa tambahan pada lidah.
Kelor adalah bahan utama kadada katembe, tanpa
kelor mungkin orang muna takkan menyebut itu sayur katembe, meskipun bentuk dan
cara memasaknya sama yaitu bening dan direbus. Bagi orang muna, kelor adalah
unsur terpenting dalam kadada katembe, tanpa kelor mungkin orang muna takan
pernah membuat yang namanya kadada katembe.
Didaratan muna, tumbuhan kelor tumbuh subur dan
sangat gampang ditemui. Hampir setiap rumah di Kabupaten Muna atau Kota Raha
khususnya, memiliki tanaman kelor dipekarangannya, kecuali rumah yang tidak
memilki pekarangan.
Apabila coba dibuat perbandingan, kira-kira tiap
10 rumah, ada 7 rumah yang memiliki pohon kelor, 2 rumah tidak ada dan 1 rumah
sisanya tidak memiliki pekarangan. hehe
Kedekatan orang muna dengan kelor sudah terjalin
sejak sekian lama, mungkin juga merupakan warisan turun temurun dari
orang-orang tua. Karena kedekatan ini maka sayur katembe pun menjadi salah satu
menu sayuran yang juga disediakan pada rumah-rumah makan yang berada di Kota
Raha.
Lidah orang muna sangat akrab dengan kelor,
karenanya mereka dapat membedakan rasa kelor yang ditanam di Muna, di Makassar
dan di Jawa setelah dimasak menjadi sayur katembe. Mungkin kedengarannya aneh
dan sedikit mengada-ngada, tapi lidah orang muna mampu membedakan itu dari rasa
kuah sayurnya.
Mengkonsumsi kelor tentu saja baik untuk tubuh,
ada banyak penelitian dan ahli kesehatan yang mengatakan demikian. Namun
begitu, mengkonsumsi kelor juga bukan tidak memiliki efek samping. Berikut 5
efek samping yang perlu diwaspadai dari penggunaan daun kelor yang berlebihan untuk
kesehatan tubuh ;
Gangguan
fungsi ginjal
Efek samping daun kelor bisa dipastikan dapat
terjadi jika seseorang mengkonsumsi rebusan daun kelor secara berlebihan,
Karena dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal dimana akan ada penghambatan
kinerja ginjal dalam mengolah cairan tubuh.
Kerusakan liver
Efek samping daun kelor dapat terjadi jika
seseorang meminum rebusan atau lalapan daun kelor dalam jangka panjang dan
tidak diimbangi dengan nutrisi dari sayuran lain.
Sebenarnya daun kelor berbahaya bagi penderita penyakit kuning dan Hepatitis karena dapat merusak jaringan pembuluh darah disekitar hati. Konsumsilah daun kelor sewajarnya dan tidak melebihi 1000 mg/kg berat badan normal.
Hal ini berlaku untk pria dan wanita dewasa atau setidaknya telah berusia 18 tahun. Hindari daun kelor dan gantilah dengan sayuran lain yang memiliki nutrisi tinggi.
Sebenarnya daun kelor berbahaya bagi penderita penyakit kuning dan Hepatitis karena dapat merusak jaringan pembuluh darah disekitar hati. Konsumsilah daun kelor sewajarnya dan tidak melebihi 1000 mg/kg berat badan normal.
Hal ini berlaku untk pria dan wanita dewasa atau setidaknya telah berusia 18 tahun. Hindari daun kelor dan gantilah dengan sayuran lain yang memiliki nutrisi tinggi.
Sakit perut
Minum air daun kelor dapat menyebabkan tekanan
pada otot perut jika lambung dalam keadaan kosong. Untuk menghindari sakit
perut yang melilit sebaiknya perut tidak dalam keadaan kosong. Minumlah satu
sampai 2 jam setelah makan. Efek samping daun kelor yang paling sering meyerang
manusia adalah jenis sakit perut hingga mengalami sembelit ringan atau diare.
Kegagalan
sperma
Bagi pria yang mengkonsumsi minuman daun kelor
atau sebagai lalapan teman nasi sehari hari dalam jumlah yang besar mak secara
bertahap akan mengganggu kondisi sperma. Efek samping daun kelior dapat
menyebabkan Pembentukan sperma menjadi terhambat dan seorang pria akan
mengalami ejakulasi dini dan kegagalan pembentukan sperma.
Mati rasa
sampai kelumpuhan
Mengkonsumsi daun kelor secara berlebihan atau
dikonsumsi oleh anak anak dalam jangka panjang dapat menyebabkan mati rasa pada
bagian tubuh tertentu hingga pada tahap menjadi lumpuh. Senyawa yang ada pada
daun kelor tidak selamanya cocok bagi jaringan tubuh manusia. Setaip individu
memiliki karakter daya tahan tubuh dan kekuatan organ internal yang berbeda-beda
terhadap kandungan senyawa yang ada pada daun kelor
Dari itu semua, setidaknya ada beberapa catatan
penting yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi daun kelor, yaitu tidak
boleh terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi daun kelor apabila menjadikan
sebagai lalapan. Selain itu tidak boleh meminum air rebusan daun kelor secara
berlebihan dan secara terus menerus.
Apabila hal itu dilakukan maka resiko terserang
penyakit sebagaimana disebutkan diatas akan sangat besar pula.
Sampai hari ini, belum ada survey yang dilakukan
bagaimana efek yang ditimbulkan dari mengkonsumsi kelor dalam bentuk sayuran,
pada masyarakat suku muna yang mengkonsumsi 2 kali dalam sehari. Apakah
penyakit-penyakit yang disebutkan diatas juga ditemui pada beberapa orang tua
di Muna yang boleh dikata selalu mengkonsumsi sayur kelor setiap hari.
Daun Kelor |
Selain memiliki resiko, mengkonsumsi sayur daun
kelor juga memiliki banyak manfaat bahkan dapat menyembuhkan beberapa macam
penyakit;
Manfaat
Daun Kelor untuk Kanker
Selain sebagai sayur, beberapa penelitian
menunjukkan bahwa daun kelor juga mampu mengobati kanker secara alami.
Kandungan dalam daun kelor dipercaya dapat menyembuhkan penyakit ringat maupun
mematikan seperti kanker.
Adapun manfaat daun kelor untuk penderita penyakit
kanker adalah :
1. Mengandung banyak gizi untuk tubuh
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Mencegah pertumbuhan sel kanker
4. Menghancurkan sel kanker
5. Antioksidan
6. Antikanker
7. Antiinflamasi
Manfaat
Daun Kelor untuk Mata
Kandungan dalam daun kelor memiliki banyak khasiat
untuk kesehatan termasuk kesehatan mata. Selain antioksidan, daun kelor juga
memiliki kandungan yang baik untuk kesehatan mata seperti salah kalsium,
potasium, tembaga, mangan, dll. Salah satu yang dipercaya adalah daun kelor dapat
mengatasi berbagai masalah mata minus.
Manfaat daun kelor untuk mata minus adalah sebagai berikut :
1. Antioksidan
2. Meningkatkan visabilitas
3. Mempertajam penglihatan
4. Mengurangi rasa pusing
Manfaat
Daun Kelor untuk Rahim
Sebutan pohon ajaib memang patut disematkan pada
pohon kelor. Kandungan yang ada dalm daun kelor sangat berkhasiat untuk
kesehatan. Salah satu dari sekian banyak khasiat daun kelor adalah manfaatnya
untuk rahim.
Rahim adalah organ dalam wanita tempat penyimpanan
zigot. Maka dari itu, penting sekali untuk menjaga kesehatan rahim dan salah
satunya dengan mengonsumsi daun kelor. Manfaat daun kelor untuk rahim adalah:
1. Terhindar dari penyakit menular seksual
2. Mencegah kanker ovarium
3. Menjaga kesehatan kandungan
4. Mencegah produksi hormon berlebih
5. Mencegah fibroid
6. Menjaga siklus haid normal
Manfaat
Daun Kelor untuk Kecantikan
Daun kelor memiliki banyak khasiat, tak terkecuali
untuk kecantikan. Didalamny ada kandungan vitamin C, A, B6, B5, senyawa
protease dll yang baik untuk kesehatan kulit.
Manfaat daun kelor untuk kecantikan adalah :
1. Masker daun kelor, mencerahkan kulit dan
menghilangkan noda bekas jerawat.
2. Minyak daun kelor dapat digunakan sebagai
exfoliator yang dapat melembabkan dan menghaluskan bibir secara alami.
3. Masker wajah daun kelor dapat mencegah kertan
dan mengencangkan kulit anda
4. Maskerkelor dapat membantu melawan jerawta yang
meradang.
5. Mengonsumsi sayur kelor dapat membersihkan
racun dalam tubuh.
6. Masker daun kelor dapat mengecilkan pori-pori
sehingga mencegah komedo dan jerawat muncul.
Manfaat
Daun Kelor Untuk Asam Urat
Asam urat merupakan penyakit yang menyerang sendi
akibat mengonsumsi zat purin yang berlebihan. Pada daun kelor terdapat
fluvonoid dan alkoloid yang dapat membantu anda mencegah terbentuknya asam
urat.
Selain itu kandungan daun kelor juga dapat
berfungsi sebagai anti inflamasi atau peradangan dan analgesik sebagai pereda
rasa sakit. Anda dapat mengonsumsi secara rutin untuk mengurangi resiko asam
urat.
***
Dibanding efek sampingnya, daun kelor ternyata
memiliki lebih banyak manfaat, sebagaimana disebutkan diatas manfaatnya hampir
meliputi begitu banyak hal, mulai dari menyembuhkan penyakit sampai pada
perawatan wajah.
Pemanfaatan daun kelor sebagai obat-obatan, tidak
hanya dilakukan di Indonesia saja, melainkan di luar negeri pun telah
mengetahui khasiat dan manfaatnya. Seperti yang dilakukan di Benua Afrika, daun
kelor oleh mereka telah digunakan sebagai makanan dan obat-obatan sejak ribuan
tahun lalu.
Yang terbaru mengenai kelor ini sendiri adalah,
telah terjadi pemecahkan rekor dunia dengan menyajikan sekitar 183 olahan
kelor, yang berlangsung di Kota Palu Sulawesi Tengah. Artinya selain oleh suku
Muna, kelor dengan berbagai manfaatnya yang diolah menjadi sebuah masakan,
telah dilakukan oleh berbagai suku di Indonesia.
Di Muna sendiri dalam mengolah kelor masih
dilakukan dengan sangat sederhana, hal ini belum berubah sejak zaman nenek
moyang. Yang membedakan dengan sekarang ini, selain bumbu yang dipakai, juga
campuran sayuran yang digunakan sangat beragam dan sesuai selera.
Beberapa kombinasi yang seringkali saya dapatkan
dirumah mama saya ketika beliau memasak sayur katembe adalah ; kamingku-kelor-daun
licin atau kamingku- kelor-kacang panjang-daun licin. Biasanya kamingku diganti
dengan pasele, tapi itu jarang terjadi, untuk menjaga bapak saya merasakan hal
tidak enak pada perutnya ketika mengonsumsi pasele.
Ada 2 jenis sayuran yang tidak pernah hilang dalam
sayur katembe yang dibuatnya, yaitu kelor dan daun licin. Ya, hal itu karena 2
jenis sayuran itu banyak terdapat dihalaman rumah, tinggal dipetik saja ketika
dibutuhkan.
Sedangkan kombinasi lainnya masih banyak dan
sedikit berbeda. Seperti yang seringkali dibuat istri saya yaitu ;
kelor-bayam-kamingku, biasanya ditambah dengan pasele atau kacang panjang. Biar
lebih rame dan khasiatnya lebih terasa, Hehe.
Sangat jarang saya temui orang muna memasak sayur
katembe hanya menggunakan kelor tanpa campuran daun-daun lainnya. Karenanya ada
sangat banyak kombinasi campuran yang dipakai dalam membuat kadada katembe, tapi
tetap dengan kelor sebagai bahan utamanya.
Mungkin karena banyaknya campuran tersebut
sehingga orang muna sangat sedikit terkena dampak negatif yang ditimbulkan
pabila mengkonsumsi kelor sebagaimana ditulis diatas. Selain itu, mungkin
karena orang muna tidak suka memakan lalapan kelor atau kelor mentah, apalagi
mengkonsumsi secara berlebihan.
Sepertinya orang muna memang tidak memiliki budaya
lalapan. Hampir semua makanan tradisional khas muna, diolah dengan cara
direbus, dengan garam maupun tanpa garam. Sebut saja kapinda, atau ikan kecil
seukurang 2 jari yang dimasak dengan cara direbus dengan menggunakan air, garam
dan asam, kemudian direbus sampai airnya kering.
Kantoofino mafusau
Terong rebus
Lapa-lapa,
Pepaya rebus (lebih nikmat dimakan dengan sambal
terasi bakar)
Jagung rebus atau kampirodo dalam bahasa muna,
yaitu jagung yang direbus dalam keadaan utuh, kulitnya dibuka beberapa lembar.
Kambuse atau jagung tua yang telah dipisahkan dari
tongkolnya kemudian direbus dengan garam dan sedikit kapur masak sampai lembek
dan merekah.
Kabuto, yaitu ubi kayu yang direndam air garam
atau air laut dan dijemur sampai kering hingga berwarna putih kehitam-hitaman.
Kanasa, adalah ikan kecil seukurang 2 telunjuk
yang dikeringkan kemudian dibakar sampai matang, makanan ini disajikan dengan
minyak kelapa dan sedikit cabe rawit atau lombo kecil. Dan masih banyak lagi.
Kabuto |
Kapinda |
Semua itu adalah makanan yang biasanya atau cocok
dihidangkan bersama sayur katembe. Tiada oposisi didalamnya, mereka saling
cocok dan mendukung satu sama lain. Ketika sedang memakan ubi rebus atau nasi,
biasanya disertakan dengan meminum air kadada untuk memperlancar jalannya
makanan ditenggorokan.
Sonde kadada, itu istilahnya. Yaitu
meminum air sayur katembe langsung dari piring dengan cara diseruput sampai
berbunyi ssrrrtt. Tak bunyi maka tak nikmat.
Bagi yang terbiasa me nyonde kadada katembe, pasti
akan merasakan kesegaran setelah meminum kuahnya yang bening dan berwarna
kekuning-kuningan. Kesegaran akan terasa ditubuh, seperti ketika sedang lelah
dan meminum multivitamin, mungkin seperti itu ketika berusaha saya analogikan.
Sepertinya itu berasal dari daun kelor yang
memiliki sangat banyak kandungan gizi didalamnya, kemudian semakin terasa
khasiatnya karena campuran bahan-bahan lainnya. Untuk membuktikannya tentu
sangat gampang, yaitu dengan cara sesering mungkin mengkonsumsi sayur katembe.
Bagi yang berasal dari luar daerah, ini mungkin akan jadi referensi menu baru
untuk dikonsumsi diwaktu malam.
Selamat makan…
Referensi :
2 comments:
Nombaka kuneeee...
Nombaka sipaliha belaee..
Sondee mo.....
Posting Komentar